Wabah Virus Corona di Amerika Serikat Melebihi 13 Juta Kasus
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 13 juta kasus virus corona pada Jumat (27/11), satu hari setelah warga AS merayakan hari libur Thanksgiving.
Enam hari setelah melewati batas 12 juta kasus, AS mencapai tonggak sejarah baru sebanyak 13 juta kasus.
“Pada Jumat (27/11), AS melaporkan 13.072.584 infeksi dan lebih dari 264.000 kematian, jumlah tertinggi di dunia,” ungkap data yang dikumpulkan Universitas Johns Hopkins.
Meskipun pakar kesehatan masyarakat merekomendasikan warga AS menghindari bepergian untuk liburan, perjalanan udara mencapai level tertinggi baru sejak Maret. (Baca Juga: Cerpelai ‘Zombie’ yang Bangkit dari Kuburan Massal akan Dibakar)
Data Administrasi Keamanan Transportasi AS (TSA) menunjukkan, 1.070.967 orang melintasi pos pemeriksaan bandara AS pada Rabu, meskipun perjalanan tetap jauh lebih rendah daripada tahun-tahun sebelumnya. (Lihat Infografis: Cerpelai-cerpelai Mati ‘Bangkit dari Kubur’ di Denmark)
Jumlah pada Rabu kurang dari setengah dari 2,6 juta orang yang melakukan perjalanan di hari yang sama pada 2019. (Lihat Video: KPK Tetapkan Wali Kota Cimahi Ajay Priatna Sebagai Tersangka)
Negara itu telah mengalami lonjakan infeksi baru dalam beberapa pekan terakhir karena bulan-bulan musim dingin memaksa lebih banyak orang di dalam ruangan.
Jumat (27/11) adalah hari ke 25 berturut-turut negara itu mencatat lebih dari 100.000 infeksi baru, dengan 110.611 kasus baru.
Pakar penyakit menular terkemuka AS, Anthony Fauci, menyarankan infeksi cenderung tetap tinggi atau bahkan memburuk selama tiga bulan ke depan.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Enam hari setelah melewati batas 12 juta kasus, AS mencapai tonggak sejarah baru sebanyak 13 juta kasus.
“Pada Jumat (27/11), AS melaporkan 13.072.584 infeksi dan lebih dari 264.000 kematian, jumlah tertinggi di dunia,” ungkap data yang dikumpulkan Universitas Johns Hopkins.
Meskipun pakar kesehatan masyarakat merekomendasikan warga AS menghindari bepergian untuk liburan, perjalanan udara mencapai level tertinggi baru sejak Maret. (Baca Juga: Cerpelai ‘Zombie’ yang Bangkit dari Kuburan Massal akan Dibakar)
Data Administrasi Keamanan Transportasi AS (TSA) menunjukkan, 1.070.967 orang melintasi pos pemeriksaan bandara AS pada Rabu, meskipun perjalanan tetap jauh lebih rendah daripada tahun-tahun sebelumnya. (Lihat Infografis: Cerpelai-cerpelai Mati ‘Bangkit dari Kubur’ di Denmark)
Jumlah pada Rabu kurang dari setengah dari 2,6 juta orang yang melakukan perjalanan di hari yang sama pada 2019. (Lihat Video: KPK Tetapkan Wali Kota Cimahi Ajay Priatna Sebagai Tersangka)
Negara itu telah mengalami lonjakan infeksi baru dalam beberapa pekan terakhir karena bulan-bulan musim dingin memaksa lebih banyak orang di dalam ruangan.
Jumat (27/11) adalah hari ke 25 berturut-turut negara itu mencatat lebih dari 100.000 infeksi baru, dengan 110.611 kasus baru.
Pakar penyakit menular terkemuka AS, Anthony Fauci, menyarankan infeksi cenderung tetap tinggi atau bahkan memburuk selama tiga bulan ke depan.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(sya)