PM Israel Kunjungi Putra Mahkota Arab Saudi, Raja Salman Tdak Diberitahu
loading...
A
A
A
Pembicaraan keduanya yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Minggu malam di kota Laut Merah Saudi, Neom, bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, mencakup diskusi tentang Iran dan normalisasi hubungan Saudi-Israel.
(Baca juga : Warisan Maradona yang Bisa Jadi Pertikaian Mulai dari Mobil Sampai Hak Komersial )
Seorang penasihat pemerintah Saudi mengonfirmasi pertemuan itu. Penasihat itu kepada The Wall Street Journal mengatakan bahwa pertemuan telah berlangsung beberapa jam yang berfokus pada Iran dan pembentukan hubungan diplomatik antara Saudi dan Israel, tetapi tidak menghasilkan kesepakatan yang substansial.
Menteri Pendidikan Yoav Gallant juga mengonfirmasi perjalanan Netanyahu ke Saudi, dan menyebutnya sebagai "pencapaian luar biasa".
Namun, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan membantah bahwa Netanyahu atau pejabat lain dari negara Yahudi itu telah mengambil bagian dalam pertemuan dengan Putra Mahkota MBS.
Kantor Netanyahu belum mengomentari perjalanan dan pertemuan yang dilaporkan tersebut, tetapi perdana menteri tidak menyangkal bahwa pertemuan itu terjadi, sambil membuat pernyataan samar di awal pertemuan faksi mingguan partai Likud pada hari Senin.
"Sudah bertahun-tahun saya tidak berkomentar tentang hal itu dan saya tidak akan mulai sekarang," ujarnya saat ditanya langsung soal perjalanan itu oleh pemimpin koalisi Partai Likud, Miki Zohar. “Selama bertahun-tahun saya tidak pernah melakukan upaya apa pun untuk memperkuat Israel dan memperluas lingkaran perdamaian.”
(Baca juga : 9 Orang yang Tidak Akan Diajak Bicara Allah Ta'ala di Hari Kiamat )
Channel 12 mengutip, sumber-sumber Israel, melaporkan bahwa Saudi marah karena berita pertemuan itu bocor. Namun, situs berita Ynet mengutip dua pejabat yang terlibat dalam pembicaraan itu mengatakan bahwa Putra Mahkota MBS tidak keberatan dengan pertemuan yang dipublikasikan.
Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan telah mencapai kesepakatan untuk menormalkan hubungan dengan Israel dalam beberapa bulan terakhir, meskipun kesepakatan serupa dengan Arab Saudi sejauh ini masih di luar jangkauan.
(Baca juga : Warisan Maradona yang Bisa Jadi Pertikaian Mulai dari Mobil Sampai Hak Komersial )
Seorang penasihat pemerintah Saudi mengonfirmasi pertemuan itu. Penasihat itu kepada The Wall Street Journal mengatakan bahwa pertemuan telah berlangsung beberapa jam yang berfokus pada Iran dan pembentukan hubungan diplomatik antara Saudi dan Israel, tetapi tidak menghasilkan kesepakatan yang substansial.
Menteri Pendidikan Yoav Gallant juga mengonfirmasi perjalanan Netanyahu ke Saudi, dan menyebutnya sebagai "pencapaian luar biasa".
Namun, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan membantah bahwa Netanyahu atau pejabat lain dari negara Yahudi itu telah mengambil bagian dalam pertemuan dengan Putra Mahkota MBS.
Kantor Netanyahu belum mengomentari perjalanan dan pertemuan yang dilaporkan tersebut, tetapi perdana menteri tidak menyangkal bahwa pertemuan itu terjadi, sambil membuat pernyataan samar di awal pertemuan faksi mingguan partai Likud pada hari Senin.
"Sudah bertahun-tahun saya tidak berkomentar tentang hal itu dan saya tidak akan mulai sekarang," ujarnya saat ditanya langsung soal perjalanan itu oleh pemimpin koalisi Partai Likud, Miki Zohar. “Selama bertahun-tahun saya tidak pernah melakukan upaya apa pun untuk memperkuat Israel dan memperluas lingkaran perdamaian.”
(Baca juga : 9 Orang yang Tidak Akan Diajak Bicara Allah Ta'ala di Hari Kiamat )
Channel 12 mengutip, sumber-sumber Israel, melaporkan bahwa Saudi marah karena berita pertemuan itu bocor. Namun, situs berita Ynet mengutip dua pejabat yang terlibat dalam pembicaraan itu mengatakan bahwa Putra Mahkota MBS tidak keberatan dengan pertemuan yang dipublikasikan.
Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan telah mencapai kesepakatan untuk menormalkan hubungan dengan Israel dalam beberapa bulan terakhir, meskipun kesepakatan serupa dengan Arab Saudi sejauh ini masih di luar jangkauan.