Inilah 6 Ilmuwan Iran yang Diserang dalam Beberapa Tahun Terakhir

Sabtu, 28 November 2020 - 07:15 WIB
loading...
Inilah 6 Ilmuwan Iran yang Diserang dalam Beberapa Tahun Terakhir
Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir Iran yang tewas dibunuh di Teheran pada Jumat (27/11/2020). Foto/Al Arabiya English/Twitter
A A A
TEHERAN - Mohsen Fakhrizadeh, yang dibunuh di Teheran pada hari Jumat, adalah ilmuwan nuklir Iran terbaru yang diserang sejak 2012.

Militer setempat mengatakan Fakhrizadeh meninggal karena cedera di rumah sakit setelah pembunuh menembaki mobilnya. Dia telah digambarkan oleh kubu oposisi Iran yang diasingkan dan Israel sebagai pemimpin program bom atom rahasia yang dihentikan pada tahun 2003.

Iran telah lama membantah berupaya mempersenjatai dirinya dengan senjata nuklir dan menegaskan program nuklirnya untuk tujuan damai. (Baca: Ilmuwan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh Tewas Dibunuh )

Mengutip laporan Reuters, Sabtu (28/11/2020), berikut daftar enam ilmuwan Iran yang diserang, termasuk dengan tembakan dan bom, dalam beberapa tahun terakhir;

1. Mohsen Fakhrizadeh

Ilmuwan nuklir ini tewas setelah mobil yang dia naiki ditembaki para pembunuh di Teheran pada hari Jumat (27/11/2020). Sosoknya selama ini disembunyikan Iran dari penyelidikan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Namun para petinggi Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sangat mengenalinya dan bahkan memaparkan sosoknya pada 2018 ketika mengungkap arsip dokumen program nuklir Iran yang diklaim dicuri para agen Mossad dari sebuah lokasi rahasia di Iran.

Netanyahu menyatakan Fakhrizadeh sebagai eksekutif AMAD Plan, sebuah program yang disebut Israel untuk mengembangkan senjata nuklir. (Baca: Mengenal Mohsen Fakhrizadeh, 'Bapak Bom Nuklir Iran' yang Tewas Dibunuh )

Para pejabat Iran, termasuk Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, menuduh Israel berperan dalam pembunuhan ilmuwan tersebut. Namun, rezim Zionis hingga kini masih bungkam.

2. Massoud Ali-Mohammadi

Ilmuwan nuklir Massoud Ali-Mohammadi terbunuh oleh bom yang dikendalikan dari jarak jauh di Teheran pada 12 Januari 2010. Beberapa situs web oposisi Iran mengatakan dia telah mendukung kandidat moderat Mirhossein Mousavi dalam pemilu 2009 yang disengketakan yang menjamin masa jabatan presiden kedua untuk Mahmoud Ahmadinejad.

Para pejabat Iran menggambarkan profesor fisika itu sebagai ilmuwan nuklir, tetapi seorang juru bicara pemerintah mengatakan dia tidak bekerja untuk Organisasi Energi Atom. Dia mengajar di Universitas Teheran.

Sumber-sumber Barat mengatakan profesor itu bekerja erat dengan Fakhrizadeh dan Fereydoun Abbassi-Davani, yang keduanya dikenai sanksi PBB karena pekerjaan mereka pada dugaan pengembangan senjata nuklir.

Daftar publikasi Ali-Mohammadi di situs web Universitas Teheran menunjukkan bahwa spesialisasinya adalah fisika partikel teoretis, bukan energi nuklir. (Baca juga: Israel Dituding Jadi Dalang Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran )

3. Majid Shahriyari

Shahriyari tewas dan istrinya terluka dalam ledakan bom mobil di Teheran pada 29 November 2010, dalam apa yang oleh pejabat Iran disebut sebagai serangan yang disponsori Israel atau AS terhadap program atomnya.

Menurut kantor berita IRNA, Kepala Badan Energi Atom Iran Ali Akbar Salehi mengatakan Shahriyari memiliki peran dalam salah satu proyek nuklir terbesarnya, tetapi tidak merinci lebih lanjut.

Dia adalah seorang dosen di Shahid Beheshti University.

4. Fereydoun Abbassi-Davani

Abbasi-Davani dan istrinya terluka dalam ledakan bom mobil di hari yang sama dengan terbunuhnya Shahriyari.

Abbasi-Davani, yang merupakan kepala fisika di Universitas Imam Hossein, secara pribadi telah dikenai sanksi PBB karena apa yang dikatakan para pejabat Barat adalah keterlibatannya dalam dugaan penelitian senjata nuklir. Menteri intelijen saat itu, Haidar Moslehi, kemudian berkata: “Tindakan teroris ini dilakukan oleh badan intelijen seperti CIA, Mossad dan MI6. Sebuah kelompok yang ingin melakukan aksi teror tetapi tidak berhasil, juga ditangkap. Mereka mengaku bahwa mereka dilatih oleh badan-badan intelijen ini."

Abbasi-Davani diangkat sebagai wakil presiden dan kepala Badan Energi Atom pada Februari 2011. Namun, menurut IRNA, dia dicopot dari jabatannya pada Agustus 2013.

5. Darioush Rezai

Rezai, 35, ditembak mati oleh orang-orang bersenjata di Teheran timur pada tanggal 23 Juli 2011. Dosen universitas itu memiliki gelar PhD di bidang fisika. Wakil Menteri Dalam Negeri Safarali Baratlou mengatakan dia tidak terkait dengan program nuklir Iran setelah laporan awal di beberapa media mengatakan dia terkait.

6. Mostafa Ahmadi-Roshan

Ahmadi-Roshan, lulusan teknik kimia berusia 32 tahun, tewas akibat bom yang dipasang di mobilnya oleh seorang pengendara sepeda motor di Teheran pada Januari 2012. Seorang penumpang lainnya tewas di rumah sakit dan seorang pejalan kaki juga terluka. Serangan serupa terjadi pada November 2010.

Iran mengatakan korbannya adalah seorang ilmuwan nuklir yang mengawasi sebuah departemen di Fasilitas Pengayaan Uranium Natanz. Iran menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas serangan itu.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0912 seconds (0.1#10.140)