Serangan Mortir Guncang Kabul, Pompeo Bertemu Taliban di Qatar

Minggu, 22 November 2020 - 07:35 WIB
loading...
Serangan Mortir Guncang...
Menlu AS Mike Pompeo bertemu dengan delegasi Taliban di Qatar. Foto/Daily Observer
A A A
DOHA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo bertemu dengan delegasi Taliban dan perwakilan pemerintah Afghanistan di Qatar. Pertemuan itu dilakukan beberapa jam setelah serangan mortir menghantam berbagai wilayah Ibu Kota Afghanistan, Kabul, pada Sabtu kemarin yang menewaskan sedikitnya delapan orang.

Perwakilan pemerintah Afghanistan dan Taliban saat ini tengah mengadakan pembicaraan di negara Teluk Arab, Qatar, meskipun kemajuannya lambat.

Dalam pertemuannya dengan tim perunding Taliban dan pemerintah, Pompeo diharapkan mendesak kedua belah pihak untuk mengurangi aksi kekerasan seperti dikutip dari NBC News, Minggu (22/11/2020).(Baca juga: Roket Hantam Kabul Afghanistan, Delapan Orang Tewas )



AS menandatangani perjanjian dengan Taliban pada Februari untuk menyelesaikan konflik yang berlarut-larut. Pemerintah Afghanistan dan negosiator Taliban telah bertemu di Doha secara teratur untuk mencoba menengahi kesepakatan damai tetapi belum menghasilkan terobosan besar.

Sementara itu, kekerasan di Afghanistan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir dengan serangan yang semakin mengerikan yang banyak membunuh warga sipil.

Ada seruan untuk gencatan senjata jika pembicaraan damai di Doha akan dilanjutkan. Tetapi Taliban telah dengan tegas menolaknya, menuntut agar gencatan senjata menjadi bagian dari negosiasi yang lebih luas.

Perjalanan Pompeo dilakukan beberapa hari setelah Penjabat Menteri Pertahanan Christopher Miller mengatakan pada hari Selasa bahwa AS akan mengurangi jumlah pasukan di Irak dan Afghanistan pada pertengahan Januari.

Miller mengatakan kepada wartawan di Pentagon bahwa keputusan itu memenuhi janji Presiden Donald Trump untuk membawa pulang pasukan dari perang panjang Amerika - bahkan ketika beberapa anggota Partai Republik dan sekutu AS memperingatkan tentang bahaya penarikan pasukan sebelum kondisinya tepat.

Rencana tersebut akan mempercepat penarikan pasukan di hari-hari terakhir Trump menjabat, meskipun ada argumen dari pejabat militer senior yang mendukung penarikan yang lebih lambat dan lebih metodis untuk mempertahankan keuntungan yang diperjuangkan dengan keras.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
28 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved