Gara-gara Pegawai Pizza Bohong, Satu Negara Bagian Australia Lockdown
loading...
A
A
A
ADELAIDE - South Australia memutuskan menerapkan lockdown di negara bagian Australia itu setelah mengetahui seorang pria dengan Covid-19 berbohong tentang kaitannya dengan kedai pizza.
Lockdown ketat selama enam hari itu dimulai pada Rabu (18/11) setelah negara bagian tersebut mendeteksi 36 infeksi virus corona, termasuk kasus pertama yang didapat secara lokal sejak April.
“Tetapi perintah lockdown itu dapat dihindari jika pria itu mengatakan kepada petugas kesehatan bahwa dia telah bekerja beberapa sif di satu kedai pizza,” ungkap pernyataan pihak berwenang, dilansir BBC.
Pria itu hanya mengatakan dia pelanggan di kedai pizza tersebut. "Mengatakan saya marah adalah pernyataan yang meremehkan," ujar Perdana Menteri Negara Bagian South Australia Steven Marshall kepada wartawan. (Baca Juga: Waspada! Korsel Siap Pertegas Langkah Hadapi Gelombang Ketiga COVID-19)
Australia mengandalkan lockdown, tes yang luas, dan pelacakan kontak yang agresif untuk mendorong infeksi harian mendekati nol. (Lihat Infografis: Vaksin Moderna Klaim 94,5 Persen Efektif Lawan Virus Corona)
"Kami benar-benar marah dengan tindakan individu ini dan kami akan melihat dengan sangat hati-hati konsekuensi apa yang akan terjadi," tegas Marshall. (Lihat Video: Baliho Habib Rizieq diturunkan, Pangdam Jaya: Itu Perintah Saya!)
Tapi tampaknya tidak akan ada tindakan polisi terhadap pria itu. “Karena tidak ada hukuman yang terkait dengan berbohong," ungkap Komisaris Kepolisian South Australia Grant Stevens.
"Kegagalan orang ini untuk jujur pada pelacak kontak berarti rekan-rekan dekatnya, yang kami tahu bahwa dia memiliki kontak dekat, belum diidentifikasi dan saat ini berada di komunitas," tutur Stevens.
Meskipun ada kekhawatiran seperti itu, pejabat mengatakan mereka akan mencabut lockdown pada Sabtu, tiga hari lebih awal dari yang direncanakan, setelah hanya mencatat tiga kasus baru pada Jumat.
Polisi tidak mengidentifikasi nama pria itu, tetapi mengatakan dia bekerja di Woodville Pizza Bar di Adelaide.
Ketika ditanya wartawan apakah kedai tersebut mungkin memerlukan keamanan ekstra karena kemarahan publik, Stevens berkata, "Ada banyak hal yang kami pertimbangkan saat ini."
Wabah di negara bagian mengikuti keberhasilan negara tetangga Victoria dalam melawan gelombang kedua virus corona yang telah menyebabkan sekitar 800 kematian.
Victoria telah mencatat selama 21 hari berturut-turut tidak ada kasus baru atau kematian setelah ibukotanya, Melbourne, keluar dari lockdown empat bulan yang ketat.
Australia telah mencatat sekitar 900 kematian dan 28.000 infeksi secara total.
Lockdown ketat selama enam hari itu dimulai pada Rabu (18/11) setelah negara bagian tersebut mendeteksi 36 infeksi virus corona, termasuk kasus pertama yang didapat secara lokal sejak April.
“Tetapi perintah lockdown itu dapat dihindari jika pria itu mengatakan kepada petugas kesehatan bahwa dia telah bekerja beberapa sif di satu kedai pizza,” ungkap pernyataan pihak berwenang, dilansir BBC.
Pria itu hanya mengatakan dia pelanggan di kedai pizza tersebut. "Mengatakan saya marah adalah pernyataan yang meremehkan," ujar Perdana Menteri Negara Bagian South Australia Steven Marshall kepada wartawan. (Baca Juga: Waspada! Korsel Siap Pertegas Langkah Hadapi Gelombang Ketiga COVID-19)
Australia mengandalkan lockdown, tes yang luas, dan pelacakan kontak yang agresif untuk mendorong infeksi harian mendekati nol. (Lihat Infografis: Vaksin Moderna Klaim 94,5 Persen Efektif Lawan Virus Corona)
"Kami benar-benar marah dengan tindakan individu ini dan kami akan melihat dengan sangat hati-hati konsekuensi apa yang akan terjadi," tegas Marshall. (Lihat Video: Baliho Habib Rizieq diturunkan, Pangdam Jaya: Itu Perintah Saya!)
Tapi tampaknya tidak akan ada tindakan polisi terhadap pria itu. “Karena tidak ada hukuman yang terkait dengan berbohong," ungkap Komisaris Kepolisian South Australia Grant Stevens.
"Kegagalan orang ini untuk jujur pada pelacak kontak berarti rekan-rekan dekatnya, yang kami tahu bahwa dia memiliki kontak dekat, belum diidentifikasi dan saat ini berada di komunitas," tutur Stevens.
Meskipun ada kekhawatiran seperti itu, pejabat mengatakan mereka akan mencabut lockdown pada Sabtu, tiga hari lebih awal dari yang direncanakan, setelah hanya mencatat tiga kasus baru pada Jumat.
Polisi tidak mengidentifikasi nama pria itu, tetapi mengatakan dia bekerja di Woodville Pizza Bar di Adelaide.
Ketika ditanya wartawan apakah kedai tersebut mungkin memerlukan keamanan ekstra karena kemarahan publik, Stevens berkata, "Ada banyak hal yang kami pertimbangkan saat ini."
Wabah di negara bagian mengikuti keberhasilan negara tetangga Victoria dalam melawan gelombang kedua virus corona yang telah menyebabkan sekitar 800 kematian.
Victoria telah mencatat selama 21 hari berturut-turut tidak ada kasus baru atau kematian setelah ibukotanya, Melbourne, keluar dari lockdown empat bulan yang ketat.
Australia telah mencatat sekitar 900 kematian dan 28.000 infeksi secara total.
(sya)