Calon Presiden Ditangkap, Bentrokan Dahsyat Pecah di Uganda
loading...
A
A
A
Kepala polisi Uganda Martin Okoth Ochola telah memperingatkan bahwa petugas mengambil pendekatan yang lebih keras untuk menjaga integritas proses pemilu.(Baca juga: Bentrok Terparah Pecah di Thailand, Lebih dari 41 Demonstran Terluka )
Di New York, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan penting bahwa ada ruang yang disediakan bagi orang-orang untuk mengekspresikan diri mereka baik melalui demonstrasi atau melalui proses demokrasi.
"Sangat penting bahwa lembaga negara, terutama pasukan keamanan, bertindak dengan cara yang menghormati hak asasi manusia," tambahnya, mendesak semua pihak untuk bekerja dengan cara yang akan memastikan pemilu yang damai.
Wine terakhir kali ditangkap pada 3 November beberapa saat setelah mendaftarkan pencalonannya untuk pemilihan presiden pada 14 Januari 2021, atas tuduhan dia merencanakan unjuk rasa ilegal.
Intimidari polisi terhadap Wine, yang dijuluki "Presiden Ghetto", terus meningkat sejak mengumumkan niatnya untuk menantang Museveni, yang merebut kekuasaan sebagai kepala tentara pemberontak pada 1986.(Baca juga: Pendukung Trump dan Biden Bentrok di Berbagai Kota, Bawa Senjata Api )
Lagu-lagu popnya yang berisi tentang keadilan sosial, kemiskinan dan korupsi telah mengguncang partai yang berkuasa dan patriarknya Museveni, yang pada usia 76 tahun adalah satu-satunya presiden yang paling dikenal orang Uganda.
Lihat Juga: 6 Gerakan Mahasiswa yang Membawa Perubahan Radikal, dari Revolusi Gen Z hingga Kent State
Di New York, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan penting bahwa ada ruang yang disediakan bagi orang-orang untuk mengekspresikan diri mereka baik melalui demonstrasi atau melalui proses demokrasi.
"Sangat penting bahwa lembaga negara, terutama pasukan keamanan, bertindak dengan cara yang menghormati hak asasi manusia," tambahnya, mendesak semua pihak untuk bekerja dengan cara yang akan memastikan pemilu yang damai.
Wine terakhir kali ditangkap pada 3 November beberapa saat setelah mendaftarkan pencalonannya untuk pemilihan presiden pada 14 Januari 2021, atas tuduhan dia merencanakan unjuk rasa ilegal.
Intimidari polisi terhadap Wine, yang dijuluki "Presiden Ghetto", terus meningkat sejak mengumumkan niatnya untuk menantang Museveni, yang merebut kekuasaan sebagai kepala tentara pemberontak pada 1986.(Baca juga: Pendukung Trump dan Biden Bentrok di Berbagai Kota, Bawa Senjata Api )
Lagu-lagu popnya yang berisi tentang keadilan sosial, kemiskinan dan korupsi telah mengguncang partai yang berkuasa dan patriarknya Museveni, yang pada usia 76 tahun adalah satu-satunya presiden yang paling dikenal orang Uganda.
Lihat Juga: 6 Gerakan Mahasiswa yang Membawa Perubahan Radikal, dari Revolusi Gen Z hingga Kent State
(ber)