Trump Kurangi Pasukan AS di Afghanistan dari 4.500 Jadi 2.500 Tentara
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengurangi jumlah pasukan AS di Afghanistan dari 4.500 menjadi 2.500 tentara, sebelum dia keluar dari Gedung Putih.
Kebijakan itu diumumkan Pentagon pada Selasa (17/11). Namun Pentagon tak mengumumkan tentang penarikan seluruh pasukan pada Natal seperti diungkapkan Trump.
Keputusan Trump untuk membatasi dirinya pada penarikan parsial pertama kali dilaporkan oleh Reuters pada Senin. Para pengkritik mengatakan tindakan itu akan merusak keamanan dan merusak perundingan damai dengan Taliban.
Pelaksana Menteri Pertahanan AS Christopher Miller, yang ditunjuk Trump pekan lalu setelah memecat Mark Esper, mengkonfirmasi penarikan pasukan tersebut. (Baca Juga: Biden Bentuk Tim Inti Gedung Putih saat Trump Halangi Transisi)
Miller juga menguraikan penarikan pasukan AS di Irak yang akan mengurangi jumlah pasukan di sana dari 3.000 menjadi 2.500 tentara. (Lihat Infografis: Aplikasi MuslimPro Jual Data Lokasi 100 Juta Muslim ke Militer AS)
“Pada 15 Januari 2021, pasukan kita, jumlah mereka di Afghanistan, akan menjadi 2.500 tentara. Jumlah pasukan kita di Irak juga akan menjadi 2.500 pada tanggal yang sama,” papar Miller, tanpa menjawab pertanyaan dari wartawan. (Lihat Video: Terkait Kerumunan FPI, Anies Diperiksa 9 Jam dan Dicecar 33 Pertanyaan)
"Ini konsisten dengan rencana dan tujuan strategis kami yang telah ditetapkan, didukung rakyat Amerika, dan tidak sama dengan perubahan dalam kebijakan atau tujuan AS," ujar dia.
Beberapa saat kemudian, petinggi Partai Republik di Senat, Ketua Mayoritas Senat Mitch McConnell memperingatkan agar tidak terjadi perubahan besar apapun dalam kebijakan pertahanan atau kebijakan luar negeri AS selama beberapa bulan mendatang, termasuk penarikan pasukan besar-besaran di Afghanistan dan Irak.
Pejabat AS dan Afghanistan memperingatkan tingkat kekerasan yang meresahkan oleh Taliban dan hubungan Taliban dengan Al Qaeda.
Hubungan itulah yang memicu intervensi militer AS pada 2001 menyusul serangan 11 September oleh al Qaeda di Amerika Serikat. Ribuan tentara AS dan sekutunya tewas dalam pertempuran di Afghanistan sejak itu.
Beberapa pejabat militer AS telah mendesak Trump mempertahankan jumlah pasukan AS sekitar 4.500 untuk saat ini.
Penarikan itu sesuai janjinya pada 7 Oktober, saat Trump mengatakan di Twitter. "Kita harus memiliki sisa sejumlah kecil dari Pria dan Wanita Berani yang melayani di Afghanistan sebelum Natal!" tweet Trump.
Lihat Juga: Rusia Peringatkan Ancaman Patogen Global Terkait Laboratorium Biologi Pentagon di Afrika
Kebijakan itu diumumkan Pentagon pada Selasa (17/11). Namun Pentagon tak mengumumkan tentang penarikan seluruh pasukan pada Natal seperti diungkapkan Trump.
Keputusan Trump untuk membatasi dirinya pada penarikan parsial pertama kali dilaporkan oleh Reuters pada Senin. Para pengkritik mengatakan tindakan itu akan merusak keamanan dan merusak perundingan damai dengan Taliban.
Pelaksana Menteri Pertahanan AS Christopher Miller, yang ditunjuk Trump pekan lalu setelah memecat Mark Esper, mengkonfirmasi penarikan pasukan tersebut. (Baca Juga: Biden Bentuk Tim Inti Gedung Putih saat Trump Halangi Transisi)
Miller juga menguraikan penarikan pasukan AS di Irak yang akan mengurangi jumlah pasukan di sana dari 3.000 menjadi 2.500 tentara. (Lihat Infografis: Aplikasi MuslimPro Jual Data Lokasi 100 Juta Muslim ke Militer AS)
“Pada 15 Januari 2021, pasukan kita, jumlah mereka di Afghanistan, akan menjadi 2.500 tentara. Jumlah pasukan kita di Irak juga akan menjadi 2.500 pada tanggal yang sama,” papar Miller, tanpa menjawab pertanyaan dari wartawan. (Lihat Video: Terkait Kerumunan FPI, Anies Diperiksa 9 Jam dan Dicecar 33 Pertanyaan)
"Ini konsisten dengan rencana dan tujuan strategis kami yang telah ditetapkan, didukung rakyat Amerika, dan tidak sama dengan perubahan dalam kebijakan atau tujuan AS," ujar dia.
Beberapa saat kemudian, petinggi Partai Republik di Senat, Ketua Mayoritas Senat Mitch McConnell memperingatkan agar tidak terjadi perubahan besar apapun dalam kebijakan pertahanan atau kebijakan luar negeri AS selama beberapa bulan mendatang, termasuk penarikan pasukan besar-besaran di Afghanistan dan Irak.
Pejabat AS dan Afghanistan memperingatkan tingkat kekerasan yang meresahkan oleh Taliban dan hubungan Taliban dengan Al Qaeda.
Hubungan itulah yang memicu intervensi militer AS pada 2001 menyusul serangan 11 September oleh al Qaeda di Amerika Serikat. Ribuan tentara AS dan sekutunya tewas dalam pertempuran di Afghanistan sejak itu.
Beberapa pejabat militer AS telah mendesak Trump mempertahankan jumlah pasukan AS sekitar 4.500 untuk saat ini.
Penarikan itu sesuai janjinya pada 7 Oktober, saat Trump mengatakan di Twitter. "Kita harus memiliki sisa sejumlah kecil dari Pria dan Wanita Berani yang melayani di Afghanistan sebelum Natal!" tweet Trump.
Lihat Juga: Rusia Peringatkan Ancaman Patogen Global Terkait Laboratorium Biologi Pentagon di Afrika
(sya)