Erdogan Tawarkan Solusi ‘Dua Negara Terpisah’ untuk Siprus
loading...
A
A
A
NICOSIA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan saat kunjungan ke Siprus utara bahwa negosiasi harus bertujuan penyelesaian antara “dua negara terpisah”.
Perundingan sebelumnya bertujuan penyatuan kembali pulau Mediterania yang terpisah antara Republik Siprus yang berbahasa Yunani dan Siprus utara yang diduduki Turki sejak 1974.
Yunani merupakan anggota Uni Eropa (UE) yang mengontrol dua per tiga wilayah Siprus selatan.
Seorang pejabat UE menyatakan UE siap mendukung negosiasi dan berperan aktif menemukan solusi permanen untuk masalah Siprus. (Baca Juga: Hubungan Turki-AS di Era Biden Mungkin akan Jauh Lebih Buruk)
Menurut Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell, UE sepenuhnya berkomitmen untuk penyatuan dengan kerangka kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sesuai garis prinsip UE, berdasarkan federasi dengan solusi komprehensif pada masalah Siprus dan dua zona, dua kesetaraan politik. (Lihat Infografis: Setelah Akui Biden Menang, Trump Mentweet: Saya Menang!)
Borrell juga mengungkapkan keberatan atas pembukaan garis pantai kota Maras (Varosha) di Republik Turki Siprus Utara (TRNC) pada Oktober dan pernyataan yang bertentangan dengan prinsip PBB untuk menyelesaikan masalah Siprus. (Lihat Video: Arab Saudi Tutup Kembali Izin Umrah untuk Jamaah Indonesia)
Masalah Siprus menjadi salah satu ganjalan yang memperburuk hubungan antara Turki dan Yunani. Kedua negara telah bertikai dalam berbagai isu lainnya.
Pengaruh Turki terus meluas di kawasan Timur Tengah dan Eropa karena terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam berbagai konflik.
Perundingan sebelumnya bertujuan penyatuan kembali pulau Mediterania yang terpisah antara Republik Siprus yang berbahasa Yunani dan Siprus utara yang diduduki Turki sejak 1974.
Yunani merupakan anggota Uni Eropa (UE) yang mengontrol dua per tiga wilayah Siprus selatan.
Seorang pejabat UE menyatakan UE siap mendukung negosiasi dan berperan aktif menemukan solusi permanen untuk masalah Siprus. (Baca Juga: Hubungan Turki-AS di Era Biden Mungkin akan Jauh Lebih Buruk)
Menurut Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell, UE sepenuhnya berkomitmen untuk penyatuan dengan kerangka kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sesuai garis prinsip UE, berdasarkan federasi dengan solusi komprehensif pada masalah Siprus dan dua zona, dua kesetaraan politik. (Lihat Infografis: Setelah Akui Biden Menang, Trump Mentweet: Saya Menang!)
Borrell juga mengungkapkan keberatan atas pembukaan garis pantai kota Maras (Varosha) di Republik Turki Siprus Utara (TRNC) pada Oktober dan pernyataan yang bertentangan dengan prinsip PBB untuk menyelesaikan masalah Siprus. (Lihat Video: Arab Saudi Tutup Kembali Izin Umrah untuk Jamaah Indonesia)
Masalah Siprus menjadi salah satu ganjalan yang memperburuk hubungan antara Turki dan Yunani. Kedua negara telah bertikai dalam berbagai isu lainnya.
Pengaruh Turki terus meluas di kawasan Timur Tengah dan Eropa karena terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam berbagai konflik.
(sya)