KTT ASEAN Digelar di Tengah Pertarungan Kekuatan Global

Kamis, 12 November 2020 - 15:26 WIB
loading...
KTT ASEAN Digelar di...
Perdana Menteri (PM) Vietnam Nguyen Xuan Phuc membuka KTT ASEAN ke-37 di Hanoi, Vietnam, 12 November 2020. Foto/REUTERS
A A A
HANOI - Para pemimpin Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) membuka konferensi tingkat tinggi (KTT) pada Kamis (12/11) untuk membahas berbagai isu besar. Saat ini ASEAN fokus mengatasi ketegangan di Laut China Selatan dan rencana pemulihan ekonomi pasca-pandemi virus corona di kawasan. Saat ini pertarungan kekuasaan meningkat antara China dan Amerika Serikat (AS) di kawasan ASEAN.

ASEAN sejauh ini belum ditarik ke dalam pusaran persaingan dan berbagai tantangan terhadap sistem multilateral internasional,” papar Perdana Menteri (PM) Vietnam Nguyen Xuan Phuc dalam pidato pembukaan KTT ASEAN ke-37 di Hanoi.



“Tiga perempat abad telah berlalu sejak akhir Perang Dunia Kedua. Perdamaian dan keamanan dunia, bagaimanapun, belum benar-benar berkelanjutan,” tutur Phuc yang pemerintahannya memegang kepemimpinan blok beranggota 10 negara itu pada 2020. (Baca Juga: Presiden Jokowi Hadiri KTT ASEAN, Bahas Kerja Sama Vaksin Covid-19)

Dia menambahkan, "Tahun ini, mereka secara khusus berada di bawah ancaman yang lebih besar akibat dari meningkatnya risiko yang timbul dari perilaku negara-negara yang tidak dapat diprediksi, persaingan dan friksi kekuatan utama." (Baca Juga: Jokowi Harap ASEAN TCA Direalisasikan Kuartal I 2021)

Agenda puncak KTT adalah membahas ketegangan di Laut China Selatan, saat kapal-kapal China telah terlibat konflik berkala dengan kapal-kapal dari Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. (Lihat Infografis: 4 Hal Ini Bisa Dilakukan Trump Setelah Lengser Presiden)

Apalagi sekarang Beijing berusaha menegaskan klaim teritorialnya di jalur perairan yang disengketakan tersebut.

China mengklaim sekitar 80% laut di wilayah itu, termasuk sebagian besar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Vietnam, serta Kepulauan Paracel dan Kepulauan Spratly. Ini juga tumpang tindih dengan ZEE anggota ASEAN lainnya yakni Brunei, Indonesia, Malaysia dan Filipina.

Sejak pertengahan Agustus, Amerika Serikat (AS) berulang kali membuat marah China dengan mengirim kapal perang ke Laut China Selatan dan memasukkan 24 entitas China ke daftar hitam atas keterlibatan dalam membangun dan memiliterisasi pulau-pulau buatan.

Para pemimpin ASEAN juga diharapkan menandatangani Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang didukung China pada Minggu. RCEP bisa menjadi perjanjian perdagangan terbesar di dunia jika terwujud.

Kesepakatan itu muncul saat ketegangan atas hasil pemilu AS memunculkan pertanyaan tentang keterlibatan Washington di Asia Tenggara.

RCEP juga akan memperkuat posisi China sebagai mitra ekonomi di Asia Tenggara, Jepang dan Korea Selatan. China pun dapat turut membentuk aturan perdagangan kawasan.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Akui AS Memiliki...
Trump Akui AS Memiliki Senjata Rahasia, Apa Itu?
Demi Keamanan Nasional,...
Demi Keamanan Nasional, Staf Kedubes AS di China Dilarang Berkencan dengan Penduduk Lokal
Dominasi Kapal Induk...
Dominasi Kapal Induk AS Segera Berakhir, China Sedang Bangun Tipe 004 yang Mampu Angkut 100 Jet Tempur
Antisipasi Berbagai...
Antisipasi Berbagai Konflik, China Tingkatkan Anggaran Pertahanan hingga 7,2 Persen Tahun Ini
5 Alasan China Mampu...
5 Alasan China Mampu Menggantikan AS sebagai Pemimpin Dunia, dari Akomodatif dan Suka Perdamaian
Mampukan IMEC yang Diusung...
Mampukan IMEC yang Diusung Donald Trump Mengalahkan BRI Versi Xi Jinping?
AS Tegaskan Tidak Akan...
AS Tegaskan Tidak Akan Dukung Kemerdekaan Taiwan, tapi Kenapa China Marah Besar?
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Presiden Singapura Shanmugaratnam...
Presiden Singapura Shanmugaratnam Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar 3 Mei
Rekomendasi
IDI Investigasi Kasus...
IDI Investigasi Kasus Dokter Kandungan di Garut Lecehkan Pasien saat USG
Medela Potentia Resmi...
Medela Potentia Resmi Melantai di Bursa, Himpun Dana Rp685 Miliar
Atlet Berkuda Indonesia...
Atlet Berkuda Indonesia Juara Toscana Tour 2025, PP Pordasi Susun Langkah Strategis di IKN
Berita Terkini
Mampukah PM Singapura...
Mampukah PM Singapura Lawrence Wong Lepas dari Bayang-bayang Dinasti Lee Kuan Yew?
1 jam yang lalu
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
4 jam yang lalu
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
5 jam yang lalu
Panglima Militer Israel...
Panglima Militer Israel Sebut Tujuan Perang Gaza Tidak Akan Tercapai, Ini 3 Pemicunya
6 jam yang lalu
Siapa Syekh Mishary?...
Siapa Syekh Mishary? Imam Kuwait yang Pernah Mengkritik Hamas dan Selalu Memuji Raja Salman
6 jam yang lalu
Uni Eropa Larang Calon...
Uni Eropa Larang Calon Anggotanya Rayakan Kemenangan Perang Dunia II di Moskow
8 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved