RI Terus Pantau Perkembangan Pembahasan RUU Coast Guard China
loading...

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dalam pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN mengatakan, Indonesia turut memantau RUU Penjaga Pantai yang tengah dibahas China. Foto/Tangkap layar
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dalam pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN mengatakan, Indonesia turut memantau rancangan undang-undang (RUU) Penjaga Pantai yang tengah dibahas China. RUU itu dikhawatirkan membuat situasi di Laut China Selatan semakin memburuk.
Berdasarkan RUU tersebut, China akan mengizinkan penjaga pantainya untuk menggunakan senjata api ketika kapal asing yang terlibat dalam aktivitas ilegal di perairan yang diklaim dikuasai oleh Beijing gagal mematuhi perintah mereka, seperti menolak untuk berhenti atau putar balik.
Berbicara saat menggelar konferensi pers virtual pada Rabu (10/11/2020), Retno mengatakan dalam pertemuan itu dia menyampaikan kembali harapan bahwa Laut China Selatan akan terus menjadi laut yang damai dan stabil. Laut yang damai dan stabil, jelasnya, hanya akan terjadi jika semua negara menghormati hukum internasional termasuk UNCLOS 1982.
"Indonesia juga sampaikan, terus memantau pembahasan RUU mengenai penjaga pantai yang sedang dibahas di China. Tentu, Indonesia hormati hak setiap negara untuk membuat UU nasionalnya, namun Indonesia berharap UU tersebut tidak berdampak negatif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut China Selatan. Indonesia akan melakukan komunikasi dengan China mengenai hal ini," ungkapnya.
Selain soal Laut China Selatan, dalam pertemuan tersebut Retno juga membahas dua isu lain. Isu pertama adalah mengenai pemilihan umum (pemilu) Amerika Serikat (AS) dan soal sentralitas ASEAN. ( Baca juga: Pakar: Ketegangan AS-China Tidak akan Mereda Dalam Waktu Dekat )
Soal pemilu AS, Retno mengatakan Indonesia menyambut baik terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden AS dalam pemilu yang baru dilakukan beberapa hari yang lalu. Indonesia dan ASEAN, ucapnya, siap bekerja sama untuk memperkuat kemitraan dengan Amerika di masa mendatang
"Kemitraan yang didasari oleh prinsip kesetaraan, saling menghargai dan saling menguntungkan. Kemitraan yang memegang teguh prinsip dan nilai multilateralisme, penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah dan hukum internasional. Indonesia juga berharap Amerika dapat menjadi kekuatan positif untuk perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan dan menjadi mitra ASEAN dalam mengimplementasikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific," ungkapnya.
Terkait sentralitas ASEAN, Retno menekankan pentingnya prinsip sentralitas ASEAN dalam kemitraan Indonesia dengan mitra dialog ASEAN khususnya dalam situasi geopolitik yang sangat dinamis di kawasan. ( Baca juga: Trade Expo Indonesia ke-35 Digelar, Jokowi: Jangan Cuma Seremonial Saja )
Berdasarkan RUU tersebut, China akan mengizinkan penjaga pantainya untuk menggunakan senjata api ketika kapal asing yang terlibat dalam aktivitas ilegal di perairan yang diklaim dikuasai oleh Beijing gagal mematuhi perintah mereka, seperti menolak untuk berhenti atau putar balik.
Berbicara saat menggelar konferensi pers virtual pada Rabu (10/11/2020), Retno mengatakan dalam pertemuan itu dia menyampaikan kembali harapan bahwa Laut China Selatan akan terus menjadi laut yang damai dan stabil. Laut yang damai dan stabil, jelasnya, hanya akan terjadi jika semua negara menghormati hukum internasional termasuk UNCLOS 1982.
"Indonesia juga sampaikan, terus memantau pembahasan RUU mengenai penjaga pantai yang sedang dibahas di China. Tentu, Indonesia hormati hak setiap negara untuk membuat UU nasionalnya, namun Indonesia berharap UU tersebut tidak berdampak negatif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut China Selatan. Indonesia akan melakukan komunikasi dengan China mengenai hal ini," ungkapnya.
Selain soal Laut China Selatan, dalam pertemuan tersebut Retno juga membahas dua isu lain. Isu pertama adalah mengenai pemilihan umum (pemilu) Amerika Serikat (AS) dan soal sentralitas ASEAN. ( Baca juga: Pakar: Ketegangan AS-China Tidak akan Mereda Dalam Waktu Dekat )
Soal pemilu AS, Retno mengatakan Indonesia menyambut baik terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden AS dalam pemilu yang baru dilakukan beberapa hari yang lalu. Indonesia dan ASEAN, ucapnya, siap bekerja sama untuk memperkuat kemitraan dengan Amerika di masa mendatang
"Kemitraan yang didasari oleh prinsip kesetaraan, saling menghargai dan saling menguntungkan. Kemitraan yang memegang teguh prinsip dan nilai multilateralisme, penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah dan hukum internasional. Indonesia juga berharap Amerika dapat menjadi kekuatan positif untuk perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan dan menjadi mitra ASEAN dalam mengimplementasikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific," ungkapnya.
Terkait sentralitas ASEAN, Retno menekankan pentingnya prinsip sentralitas ASEAN dalam kemitraan Indonesia dengan mitra dialog ASEAN khususnya dalam situasi geopolitik yang sangat dinamis di kawasan. ( Baca juga: Trade Expo Indonesia ke-35 Digelar, Jokowi: Jangan Cuma Seremonial Saja )
(esn)
Lihat Juga :