Madrasah Pertama untuk Transgender Muslim Dibuka di Bangladesh

Sabtu, 07 November 2020 - 13:57 WIB
loading...
A A A
Azad mengatakan kaum transgender, yang dikenal sebagai Hijra di Bangladesh, sudah terlalu menderita.

"Sudah terlalu lama mereka menjalani hidup yang sengsara. Mereka tidak bisa bersekolah, madrasah atau masjid. Mereka menjadi korban diskriminasi. Kita, masyarakat dan negara yang harus disalahkan atas hal ini," ujarnya.

"Kami ingin mengakhiri diskriminasi ini. Allah tidak membeda-bedakan manusia. Islam memperlakukan semua orang sebagai manusia. Hijra harus menikmati semua hak seperti manusia lainnya."

Pada 2015, ekstrimis membunuh seorang aktivis gay terkemuka dan editor majalah LGBT, sementara kaum homoseksual terkemuka lainnya telah melarikan diri dari negara itu.

Namun langkah maju telah dibuat untuk komunitas. Pemerintah Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina sejak 2013 mengizinkan transgender diidentifikasi sebagai gender terpisah.

Tahun lalu, mereka diizinkan mendaftar untuk memilih sebagai jenis kelamin ketiga, dan jumlah mereka akan dihitung dalam sensus yang akan dilakukan tahun depan di negara berpenduduk 168 juta itu.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1171 seconds (0.1#10.140)