PBB dan UE Kecam Aksi Pembongkaran Israel di Tepi Barat
loading...
A
A
A
"UE mengulangi seruannya pada Israel untuk menghentikan semua penghancuran seperti itu, termasuk bangunan yang didanai UE, khususnya mengingat dampak kemanusiaan dari pandemi virus Corona saat ini," katanya.
COGAT, yang mengelola Tepi Barat yang diduduki, mengatakan tujuh tenda dan delapan kandang hancur karena dibangun secara ilegal di zona tembak di Lembah Jordan.
"Kami akan mencatat bahwa penegakan dilakukan sesuai dengan otoritas dan prosedur, dan tunduk pada pertimbangan operasional," kata COGAT dalam sebuah pernyataan.
Harbi Abu Al-Kabsh, seorang warga Palestina berusia 47 tahun, mengatakan penduduk desa tidak diberi peringatan tentang pembongkaran yang akan datang.
"Mereka tidak pernah memberi tahu kami bahwa mereka akan membongkar sampai kami melihat mereka datang dengan buldoser," katanya kepada CNN.
"Mereka bahkan tidak memberi kami kesempatan untuk mengambil properti kami," imbuhnya.(Baca juga: Bela Normalisasi Arab-Israel, Pompeo: Itu Menguntungkan Palestina Juga )
Al-Kabsh berjanji untuk membangun kembali rumahnya di tempat yang sama, meskipun bertahun-tahun terjadi pertempuran hukum atas nasib komunitasnya, dan tantangan langsung dari awal hujan musim dingin.
"Istri sepupu saya melahirkan dua hari lalu dan dia bersama bayinya di luar di bawah hujan. Saya sekarang membeli beberapa penutup hujan untuk melindungi anak-anak," katanya.
COGAT, yang mengelola Tepi Barat yang diduduki, mengatakan tujuh tenda dan delapan kandang hancur karena dibangun secara ilegal di zona tembak di Lembah Jordan.
"Kami akan mencatat bahwa penegakan dilakukan sesuai dengan otoritas dan prosedur, dan tunduk pada pertimbangan operasional," kata COGAT dalam sebuah pernyataan.
Harbi Abu Al-Kabsh, seorang warga Palestina berusia 47 tahun, mengatakan penduduk desa tidak diberi peringatan tentang pembongkaran yang akan datang.
"Mereka tidak pernah memberi tahu kami bahwa mereka akan membongkar sampai kami melihat mereka datang dengan buldoser," katanya kepada CNN.
"Mereka bahkan tidak memberi kami kesempatan untuk mengambil properti kami," imbuhnya.(Baca juga: Bela Normalisasi Arab-Israel, Pompeo: Itu Menguntungkan Palestina Juga )
Al-Kabsh berjanji untuk membangun kembali rumahnya di tempat yang sama, meskipun bertahun-tahun terjadi pertempuran hukum atas nasib komunitasnya, dan tantangan langsung dari awal hujan musim dingin.
"Istri sepupu saya melahirkan dua hari lalu dan dia bersama bayinya di luar di bawah hujan. Saya sekarang membeli beberapa penutup hujan untuk melindungi anak-anak," katanya.
(ber)