Drama Penghitungan Pilpres AS

Jum'at, 06 November 2020 - 06:44 WIB
loading...
A A A
Ahli hukum demokrasi dari Republik Ben Ginsberg mengaku kecewa dengan ketidakpercayaan Trump terhadap penghitungan suara. Menurutnya, pernyataan Trump tidak hanya dapat membuat kekacauan, tetapi juga merugikan masyarakat AS yang sudah bekerja keras agar pilpres berjalan dengan jujur dan transparan.

“Tuduhan Trump tidak memiliki dasar hukum yang kuat. Jadi menurut saya pernyataan seperti itu sebaiknya tidak dilayangkan di hadapan publik,” kata Ginsberg seperti dikutip CNN. “Biarkanlah petugas bekerja dulu untuk menghitung suara yang masuk. Jika ingin protes, nanti saja setelah semuanya selesai dan jelas,” lanjutnya.

Biden dan pendukungnya juga melayangkan keluhan serupa. Saat ini Biro Penyelidikan Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) menyelidiki panggilan asing yang diterima pendukung Biden beberapa hari sebelum pilpres bergulir. Panggilan otomatis itu meresahkan karena mengimbau mereka untuk tidak mencoblos.

Para ahli menilai sekelompok oknum mencoba menakut-nakuti masyarakat secara halus agar mereka masuk dalam golongan putih (golput). Namun sampai berita ini diturunkan, motifnya tidak diketahui. Warga Medford, Massachusetts, Janaka Stucky, 42, mengaku sedikitnya menerima dua panggilan dalam sehari. (Lihat videonya: Status Gunung Merapi Naik ke Level Siaga)

“Awalnya saya berpikir ini merupakan imbauan resmi yang berkaitan dengan lockdown dan Covid-19. Tapi makin ke sini saya merasa aneh dengan imbauannya karena dikirim berkali-kali,” ujar Stucky, pendukung Demokrat, seperti dikutip Aljazeera. “Saya pun curiga panggilan ini semacam upaya peredaman suara.”

Berdasarkan data perusahaan anti-robocall YouMail, panggilan otomatis tersebut dipasang pada hampir 90% kode area AS. Alex Quilici dari YouMail mengatakan, meski dimulai sejak Agustus silam, aktivitasnya meningkat tajam ketika semakin mendekati pilpres. Pada Oktober saja jumlahnya mencapai 10 juta panggilan.

“Siapa pun yang menciptakan panggilan otomatis itu, dia merupakan orang pintar. Dia mampu menyembunyikan identitas dan lokasi panggilan asli,” kata Quilici. (Muh Shamil/Andika H Mustaqim)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1084 seconds (0.1#10.140)