Drama Penghitungan Pilpres AS

Jum'at, 06 November 2020 - 06:44 WIB
loading...
Drama Penghitungan Pilpres...
Donald Trump dari Partai Republik dan Joe Biden dari Partai Demokrat, tengah deg-degan menanti hasil penghitungan suara. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Masyarakat Amerika Serikat (AS), terutama yang terlibat pro-kontra dukung-mendukung dua pasangan yang bertarung, Donald Trump dari Partai Republik dan Joe Biden dari Partai Demokrat, tengah deg-degan menanti hasil penghitungan suara.



Kondisi ini terjadi karena penghitungan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020 ini terasa lebih lambat dan lama daripada pemilu terdahulu. Kondisi semakin dramatis karena ketatnya persaingan dan saling tuding adanya kecurangan di antara kedua kubu, Trump dan Biden.

Drama Penghitungan Pilpres AS


Trump yang kembali mencalonkan diri dalam Pilpres 2020 menuduh pilpres kali ini dipenuhi kecurangan. Salah satu tudingannya mengenai adanya sebagian pendukungnya dihadang sekelompok orang sehingga tidak dapat turut serta dalam pencoblosan. (Baca: Amalan Ringan Ini Bisa Menjadi Pembuka Berkah)

Biden dan pendukungnya juga melaporkan adanya indikasi kecurangan perihal adanya panggilan asing yang diterima pendukung Biden beberapa hari sebelum pilpres bergulir. Panggilan otomatis itu meresahkan karena mengimbau mereka untuk tidak mencoblos.

Selain merespons kecurangan dengan melayangkan gugatan ke Mahkamah Agung, panasnya persaingan juga memicu aksi massa. Di Oregon, misalnya, polisi negara bagian tersebut bersama Garda Nasional harus diturunkan untuk meredam bentrok di sekitar Portland.

Penghitungan surat suara yang lama umumnya terjadi di negara bagian yang dikuasai Partai Demokrat. Alasan utama lamanya penghitungan suara adalah petugas tidak boleh menghitung surat suara hingga pemilu dilaksanakan. Padahal jumlah surat suara yang dikirim masyarakat terjadi jauh sebelum pelaksanaan pemilu. Peningkatan jumlah suara yang dikirim melalui pos juga terjadi karena alasan pandemi korona.

Misalnya di Pennsylvania, hukum di negara bagian tidak mengizinkan penghitungan sebelum pukul 07.00 pada hari pemilu. Itu menyebabkan surat suara menumpuk dan proses penghitungan memerlukan waktu yang panjang. Pennsylvania menerima 2,6 juta surat suara yang dikirim melalui pos. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 10 kali lipat daripada sebelumnya. Khusus di Philadelphia saja petugas menerima lebih dari 350.000 suara. (Baca juga: Mendikbud Sosialisasikan Perubahan Skema Dana Bos)

Pemungutan suara yang terlalu lama di Pennsylvania juga memicu perhatian publik terpecah. "Kita mengikuti imbauan capres yang meminta pemungutan suara dini baik Demokrat maupun pendukung Trump. Tak mengherankan bila suara kedua capres saling kejar," kata menteri negara bagian Kathy Boockvar.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Bukan Lagi Pusat Intelektual?...
Bukan Lagi Pusat Intelektual? Departemen Pendidikan AS Pecat 50 Persen Pegawainya
5 Alasan Zelensky Menerima...
5 Alasan Zelensky Menerima Proposal Gencatan Senjata dengan Rusia dari AS
Rekomendasi
Partai Perindo Pacu...
Partai Perindo Pacu Pengembangan OKU Timur untuk Sejahterakan Rakyat
Krakatau Steel dan Pindad...
Krakatau Steel dan Pindad Perkuat Sinergi untuk Kemandirian Industri Pertahanan
Sinopsis Sinetron Romansa...
Sinopsis Sinetron Romansa Kampung Dangdut Eps 14: Heboh Sosok Misterius di Desa Cinada
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
14 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
52 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
1 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Ribuan Narapidana...
6 Alasan Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved