Pengobatan Covid-19, WHO Dorong Penggunaan Obat Herbal

Sabtu, 09 Mei 2020 - 06:48 WIB
loading...
Pengobatan Covid-19,...
Foto/Koran SINDO
A A A
PARIS - Di tengah upaya global menemukan obat mujarab untuk penanganan Covid-19, Badan Kesehatan Dunia (WHO) membuka ruang pemanfaatan obat herbal tradisional sebagai alternatif penyembuhan. Kebijakan ini direspons positif karena beberapa obat herbal terbukti ampuh.

Di antara negara yang telah memanfaatkan obat herbal tersebut antara lain China, India, Filipina, dan sejumlah negara di Afrika. Indonesia juga memiliki sejumlah obat tradisional (empon-empon) yang telah banyak dimanfaatkan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh.

Di China obat herbal yang banyak digunakan adalah artemisia annua atau artemisinin. WHO pun mendorong agar penelitian terhadap obat ini dimaksimalkan supaya benar-benar teruji klinis. “Terapi dari pengobatan tradisional dan alamiah harus menjalani uji klinis untuk mengetahui aspek efektivitas dan keselamatan,” demikian pernyataan Kantor WHO wilayah Afrika, dilansir Reuters.

WHO menyatakan telah bekerja sama dengan berbagai institusi penelitian untuk memiliki produk tradisional yang bisa memberikan dampak pengobatan bagi penderita Covid-19. WHO menandaskan perlunya kehati-hatian karena banyak informasi salah di media sosial tentang efektivitas pengobatan tradisional. “Banyak tanaman dan obat yang diajukan tanpa mengetahui persyaratan minimum bukti kualitas, keselamatan, dan efektivitasnya,” demikian keterangan WHO.

Presiden Madagaskar Andry Rajoelina mendukung upaya penyembuhan pasien korona dengan artemisinin. Meskipun perpaduan obat herbal itu belum memiliki bukti hasil penelitian ilmiah, namun beberapa pemimpin Afrika telah memesan obat herbal tersebut.

Rajoelina belum lama ini meluncurkan Covid-Organics yang merupakan pengembangan dari artemisinin dan tanaman herbal lainnya dari Madagaskar yang biasanya sebagai obat untuk penyakit malaria. Obat tradisional dalam bentuk teh dan telah diujikan kepada sedikitnya 20 orang. Hanya, Rajoelina menganggap obat itu sifatnya sebagai upaya pencegahan. “Teh herbal itu bisa menunjukkan hasil selama tujuh hari. Anak-anak juga seharusnya mengonsumsi teh tersebut,” katanya, dilansir BBC.

Di China, negara virus corona bermula, pemerintah setempat mengklaim keberhasilan mengendalikan pandemi selama ini adalah berkat kemampuan mengombinasikan antara obat herbal seperti jinhua qinggang granule, lianhua qingwen, dan konvensional. Komisi Kesehatan China bahkan telah mengeluarkan dokumen untuk pengobatan pasien Covid-19 dengan menggunakan obat herbal untuk menyembuhkan keletihan dan demam. “Pemerintah telah menguji efektivitas obat herbal China,” kata Zhong Nashan, seorang epidemiolog asal China.

Menurut dia, praktik pengobatan herbal itu sebenarnya juga telah dilaksanakan selama berabad-abad. Seperti dilansir China Daily, sebanyak 91,6% pasien di Provinsi Hubei, episentrum Covid-19, berhasil sembuh dirawat dengan obat tradisional. Secara nasional, 92,4% pasien corona di China juga berhasil sembuh dengan obat herbal tersebut. “Tiga formula herbal dan tiga pengobatan konvensional bisa membuktikan melawan virus corona,” demikian keterangan Badan Pengobatan Tradisional China.

Jinhua qinggang granule dikembangkan saat pandemi influenza H1N1 pada 2009. Obat itu tersedia dalam 12 komponen herbal yang fokus utamanya menyembuhkan infeksi paru-paru. Obat herbal lain yang digunakan adalah lianhua qingwen yang lazim digunakan untuk pengobatan flu dan demam. Komposisinya terdiri atas 13 komponen herbal yang juga bisa membantu pasien virus korona bisa sembuh dan berstatus negatif.

Di India, pusat pengobatan Ayurveda yang didasarkan pada pengobatan herbal, diet dan makanan, ternyata mendukung untuk penguatan imunitas. Perdana Menteri (PM) India Narenda Modi mengatakan, di antara strategi penanganan pandemi korona adalah meminta warga mengonsumsi obat tradisional. “Masyarakat harus mengikuti petunjuk konsumsi obat herbal kadha yang bisa meningkatkan imunitas,” katanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Eks Bos CDC Klaim Peran...
Eks Bos CDC Klaim Peran Penting AS dalam Memulai Pandemi Covid
Negara Bagian AS Gugat...
Negara Bagian AS Gugat Pfizer atas Klaim Vaksin Covid-19 yang Dianggap Menyesatkan
Pria Ini Disuntik Vaksin...
Pria Ini Disuntik Vaksin Covid-19 Sebanyak 217 Kali, Ini yang Terjadi Padanya
Pionir Vaksin Covid-19...
Pionir Vaksin Covid-19 Raih Hadiah Nobel Kedokteran
Keputusan China Akhiri...
Keputusan China Akhiri 'Nol Covid-19' Diduga Picu 1,9 Juta Ekses Kematian
Jejak Panjang Pandemi...
Jejak Panjang Pandemi Covid-19: dari Muncul di Wuhan hingga Dinyatakan Berakhir
WHO: Covid-19 Sudah...
WHO: Covid-19 Sudah Berakhir
Bukan Kebocoran Lab,...
Bukan Kebocoran Lab, Data Baru Kaitkan Virus Covid-19 Berasal dari Binatang Ini
Waduh! 80% Populasi...
Waduh! 80% Populasi China Telah Terinfeksi Covid-19
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
18 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
57 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Cara Mencegah Lonjakan...
5 Cara Mencegah Lonjakan Covid-19 di Momen Libur Nataru
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved