Pendukung Trump Serbu Vote Centre Michigan: Stop Penghitungan!

Kamis, 05 November 2020 - 10:08 WIB
loading...
Pendukung Trump Serbu...
Para pendukung capres petahana Donald Trump menyerbu vote centre di Michigan dan menuntut penghitungan suara pilpres AS dihentikan. Foto/REUTERS
A A A
DETROIT - Lusinan pendukung Presiden Donald Trump menyerbu vote centre (pusat penghitungan suara) pemilihan presiden ( pilpres ) di Detroit, Michigan, Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu waktu setempat. Mereka berteriak "stop menghitung!" dan "Stop memberikan suara!"

Kejadian itu berlangsung ketika orang-orang Amerika dari pendukung Trump maupun pendukung Joe Biden melampiaskan kemarahan dan frustrasi mereka atas hasil pemilihan presiden (pilpres) AS yang belum diputuskan.

Protes di Detroit dimulai tak lama sebelum The Associated Press menyatakan bahwa Joe Biden, calon presiden Partai Demokrat, telah memenangkan pilpres di Michigan. (Baca: Hasil Electoral Votes Pilpres AS: Biden 264, Trump 214 )

Video yang direkam oleh media lokal menunjukkan orang-orang yang marah berkumpul di luar TCF Center dan di dalam lobi, dengan petugas polisi berbaris untuk mencegah mereka memasuki area penghitungan suara. Mereka berteriak; "Stop penghitungan!” dan "Stop memberikan suara!"

Sebelumnya, tim kampanye Partai Republik mengajukan gugatan dalam upaya untuk menghentikan penghitungan, menuntut pejabat negara bagian Michigan dari kubu Demokrat untuk mengizinkan lebih banyak inspektur. Trump telah berulang kali bersikeras tanpa bukti bahwa ada masalah besar dengan pemungutan suara dan penghitungan.

Jaksa Agung Michigan Dana Nessel, seorang Demokrat, bersikeras bahwa kedua pihak dan publik telah diberi akses ke penghitungan. "Menggunakan sistem check and balances yang kuat untuk memastikan bahwa semua surat suara dihitung secara adil dan akurat," katanya. (Baca juga: 5 Negara Bagian Ini Penentu Biden atau Trump Menang Pilpres AS )

Pada Selasa malam, protes yang tersebar pecah setelah pemungutan suara berakhir, membentang dari Washington DC hingga Seattle, tetapi tidak ada kerusuhan yang meluas atau kekerasan yang signifikan.

Di Portland, Oregon, Richard March muncul dalam protes anti-Trump meski hal itu membuatnya rentan terhadap Covid-19.

"Meragukan pemilu ini memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi demokrasi kita," katanya. "Saya pikir kita adalah masyarakat yang sangat terpolarisasi sekarang, dan saya khawatir tentang apa yang akan terjadi di hari, minggu, dan bulan mendatang."

Tugas yang berkepanjangan menghitung banjir suara yang masuk tahun ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kurangnya kejelasan dalam pemilihan presiden dapat memicu konflik.

Demonstrasi anti-Trump lainnya ditetapkan pada Rabu malam, dengan pengunjuk rasa berkumpul di Houston, Minneapolis, dan kota-kota lain.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1752 seconds (0.1#10.140)