Pertempuran Sengit Pecah di Ethiopia

Kamis, 05 November 2020 - 01:38 WIB
loading...
A A A
Redwan Hussein, juru bicara Satgas Keadaan Darurat yang baru dibentuk, mengatakan pemerintah memandang TPLF sebagai musuh sebenarnya, bukan wilayah Tigray.

"Konflik ini terjadi dengan kelompok yang sangat kecil, dengan kepentingan pribadi yang sempit, yang sangat ingin mengacaukan tatanan nasional," kata Redwan dalam jumpa pers.

Dia mengatakan kepada Reuters bahwa serangan TPLF terjadi di pangkalan Komando Ethiopia Utara dekat Mekele, dan di Dansha, dekat Humera. Ditanya apakah negosiasi adalah pilihan, dia menjawab, "Belum." Belum ada komentar langsung dari TPLF terkait hal ini.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Ethiopia mendesak kedua belah pihak untuk menurunkan ketegangan.

Internet ditutup di wilayah tersebut, monitor akses internet NetBlocks mengatakan, setelah laporan sebelumnya bahwa pihak berwenang telah memblokir layanan telepon dan internet.(Baca juga: Ingin Gulingkan Pemerintah, Pembunuh Penyanyi Terkenal Ethiopia Dijerat Terorisme )

Tigrayans mendominasi politik Ethiopia setelah gerilyawan menggulingkan seorang diktator Marxis pada tahun 1991, tetapi pengaruh mereka telah berkurang di bawah Abiy. Tahun lalu, TPLF mundur dari koalisi yang berkuasa.

Sejak Abiy berkuasa pada tahun 2018, banyak pejabat senior Tigrayan telah ditahan, dipecat atau dikesampingkan, dalam apa yang digambarkan oleh pemerintah federal sebagai tindakan keras terhadap korupsi. Tetapi orang Tigrayan melihatnya sebagai cara untuk memadamkan perbedaan pendapat.

Populasi Tigray sebesar 5% dari 109 juta penduduk Ethiopia, tetapi lebih kaya dan lebih berpengaruh daripada banyak wilayah lain yang lebih besar dan memiliki pasukan yang terlatih.

Ethiopia telah mengalami berbagai kekerasan sejak Abiy menjabat. Pada akhir pekan, pria bersenjata menewaskan 32 orang dan membakar lebih dari 20 rumah di Ethiopia barat.
(ber)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1444 seconds (0.1#10.140)