Prancis Bebaskan Tersangka Penembakan Pendeta Ortodoks, Ini Alasannya

Senin, 02 November 2020 - 09:46 WIB
loading...
Prancis Bebaskan Tersangka...
Pasukan keamanan Prancis siaga di dekat lokasi penembakan pendeta Ortodoks di Lyon. Pendeta Ortodoks Yunani, Nikolas Kakavelakis (inset), ditembak di Lyon, Prancis. Foto/Sky News
A A A
LYON - Polisi Prancis telah membebaskan seorang tersangka yang ditangkap setelah penembakan seorang pendeta Ortodoks Yunani di Lyon. Alasannya, pria yang dinyatakan sebagai tersangka itu ternyata tidak terlibat dan pelaku penembakan yang sebenarnya masih berkeliaran.

Menurut Kantor Kejaksaan Lyon, pria yang ditangkap tak lama setelah penembakan pada hari Sabtu itu dibebaskan karena polisi tidak menemukan bukti keterlibatannya. (Baca: Penembakan Kembali Guncang Prancis, Kali Ini Antara 2 Geng Bersenjata )

Pendeta berusia 45 tahun yang merupakan ayah dua, Nikolas Kakavelakis, ditembak dua kali saat dia menutup gereja sekitar pukul 16.00 sore. Dia masih dalam kondisi kritis.

Menurut Keuskupan Suci Ortodoks Yunani di Prancis, korban dijadwalkan kembali ke Yunani setelah bekerja di gereja Lyon tempat dia ditembak.

"Kami berdoa untuk pemulihan yang cepat dan dengan tegas mengutuk semua bentuk kekerasan," kata keuskupan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Sky News, Senin (2/11/2020). (Baca: Seorang Pendeta Ortodoks Ditembak di Lyon, Prancis )

Masih belum diketahui motif penembakan tersebut. Penembakan ini tidak sedang diselidiki jaksa anti-terorisme. Kantor Kejaksaan Lyon mengatakan kasus ini diperlakukan sebagai percobaan pembunuhan.

Layanan Polisi Nasional mengatakan area pencarian pelaku penembakan diperluas ke daerah Lyon yang lebih luas.

Peringatan keamanan Prancis telah dinaikkan ke level tinggi di seluruh negeri setelah pembunuhan tiga orang di sebuah gereja di Nice pada hari Kamis, di tengah ketegangan global atas kartun Nabi Muhammad yang diterbitkan majalah satire Charlie Hebdo.

Penembakan itu juga terjadi di tengah ketegangan dalam komunitas Ortodoks Yunani Lyon. (Baca juga: Begini Kronologi Serangan Teror Gereja Nice Prancis yang Tewaskan 3 Orang )

Korban diketahui memiliki perselisihan hukum berkepanjangan dengan seorang mantan biksu yang dihukum karena pencemaran nama baik.

Kepala Gereja Ortodoks Yunani di Prancis, Emmanuel Adamakis, mengatakan kepada stasiun radio Prancis; Europe 1, bahwa Kakavelakis telah dibebaskan dari tugasnya untuk melakukan pelayanan di Lyon. "(Dia) telah diminta untuk kembali ke Yunani," katanya.

Adamkis mengatakan serangan itu terjadi di area kecil di belakang gereja, di mana pendeta itu tinggal di sebuah apartemen resmi gereja.

Antoine Callot, pendeta di gereja Ortodoks Yunani lainnya di Lyon, mengatakan bahwa komunitas Ortodoks Yunani di kota itu belum menerima ancaman apa pun, tetapi menambahkan bahwa dia telah meminta perlindungan keamanan di gerejanya setelah penembakan hari Sabtu.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1541 seconds (0.1#10.140)