Penasihat Biden: Jet Tempur Siluman F-35 Hanya untuk Israel

Senin, 02 November 2020 - 07:01 WIB
loading...
Penasihat Biden: Jet Tempur Siluman F-35 Hanya untuk Israel
Pesawat jet tempur siluman F-35 Lightning II Lockheed Martin Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Penasihat utama kebijakan luar negeri calon presiden Joe Biden, Tony Blinken, menentang keinginan pemerintah Presiden Donald Trump menjual jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS) kepada Uni Emirat Arab (UEA). Dia mengatakan, untuk Timur Tengah, pesawat tempur canggih itu hanya untuk Israel .

Pemilihan presiden (pilpres) Amerika digelar 3 November 2020 waktu setempat. Biden, calon presiden Partai Demokrat, akan bersaing dengan calon presiden petahana Partai Republik Donald Trump. (Baca: Tak Senang F-35, Israel Incar Jet Tempur Siluman F-22 Raptor Eksklusif )

Dalam sebuah wawancara dengan The Times of Israel, Blinken menyatakan ketidaknyamanan dengan "komitmen nyata" yang dibuat oleh pemerintahan Trump dengan UEA untuk menjual jet tempur seperti itu kepada UEA selama negosiasi mengenai normalisasi dengan Israel yang diadakan selama musim panas.

(Baca juga : Pilpres Amerika, Joe Biden Diunggulkan IHSG Menghijau )

Israel dengan keras menolak bahwa transfer F-35 telah menjadi bagian dari pembicaraan kesepakatan normalisasi hubungan, tetapi pejabat Gedung Putih telah mengakui bahwa UEA berada dalam posisi yang lebih baik untuk menerima jet tempur setelah menormalisasi hubungan dengan Israel bulan lalu. (Baca: Jet Tempur Siluman F-35 untuk Turki Akan Dijual AS kepada Yunani )

"Pemerintahan Obama-Biden membuat pesawat-pesawat itu tersedia untuk Israel dan hanya Israel di kawasan itu," kata Blinken, yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional Biden dan wakil Badan Keamanan Nasional (NSA) untuk presiden selama pemerintahan Obama.

(Baca juga : Media AS Salahkan Prancis atas Serangan Teror Termasuk Pemenggalan )

Dia mengatakan bahwa untuk mempertahankan keunggulan militer kualitatif Israel seperti yang diharuskan oleh undang-undang AS saat ini, pemerintahan Biden—jika terpilih dalam pemilu—harus memerhatikan dengan seksama penjualan F-35, yang diberitahukan Gedung Putih kepada Kongres minggu lalu.

“Apakah itu benar-benar quid pro quo atau tidak, pasti terlihat seperti itu,” kata Blinken tentang kesepakatan normalisasi hubungan Israel dan UEA. (Baca juga: Menteri Israel: Cepat atau Lambat, Qatar Akan Peroleh Jet Tempur Siluman F-35 AS )

Tetapi Blinken, yang sekarang menjabat sebagai penasihat resmi untuk kampanye Biden, memberikan kredit administrasi Trump karena mendorong UEA, bersama dengan Bahrain dan Sudan, untuk membuka hubungan diplomatik formal dengan Israel. “Simbolisme penting dan beberapa hal praktis tambahan yang mengalir dari (perjanjian ini)penting, termasuk lebih banyak hubungan antar-warga, lebih banyak perdagangan dan investasi, dan lain-lain," ujarnya, yang dilansir Senin (2/11/2020).

"Sebagai prinsip dasar, mendorong negara-negara Arab untuk mengakui dan menormalisasi (hubungan) dengan Israel adalah sesuatu yang kami dukung selama pemerintahan Obama-Biden dan akan dukung dalam pemerintahan Biden-(Harris)," ujarnya.

Blinken berharap dengan semakin banyaknya negara yang menormalisasi hubungan dengan Israel, negara Yahudi itu akan merasa lebih aman dan juga lebih bersedia untuk memajukan proses perdamaian dengan Palestina. Dia membuat poin untuk menghubungkan kedua masalah tersebut. "Karena mengabaikan Israel-Palestina tidak akan membuatnya hilang lebih dari Covid-19 akan 'secara ajaib menghilang'," kata Blinken, merujuk pada upaya Presiden Trump untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Ajudan Biden tersebut menegaskan bahwa solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina akan menjadi satu-satunya cara untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara Yahudi. "Juga untuk memenuhi hak Palestina atas negara mereka," imbuh dia.

“Karena itu, ini bukan 2009, bukan 2014. Para pihak masih jauh dari tempat di mana mereka siap untuk terlibat dalam negosiasi atau pembicaraan status akhir,” kata Blinken.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1552 seconds (0.1#10.140)