Inilah Daftar 10 Serangan Teror di Prancis dari Waktu ke Waktu

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 08:12 WIB
loading...
Inilah Daftar 10 Serangan...
Polisi siaga di area jalan sekitar gereja Notre-Dame Basilica di Nice, Prancis, tempat serangan pisau yang menewaskan tiga orang terjadi pada Kamis (29/10/2020). Foto/REUTERS
A A A
PARIS - Seorang penyerang dengan pisau menewaskan tiga orang, salah satunya dipenggal, di gereja Notre-Dame Basilica di Nice, Prancis , pada Kamis (29/10/2020). Presiden Emmanuel Macron mengatakan itu adalah serangan teroris Islam.

Insiden mengerikan menyusul serangan serupa pada 16 Oktober lalu, di mana guru sekolah bernama Samuel Paty dipenggal oleh seorang pria asal Chechnya. Penyerang Paty mengatakan dia ingin menghukumnya karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam diskusi kebebasan berekspresi dan berbicara di kelas. Pembunuhan terhadap Paty juga dinyatakan sebagai serangan teroris.

Dua insiden mematikan tersebut menambahdaftar serangan terordi Prancis dari waktu ke waktu. Mengutip data Reuters, berikut daftar serangan teror di Prancis dalam beberapa tahun terakhir. (Baca: Tiga Tewas dalam Serangan di Gereja Prancis, Satu Korban Dipenggal )

Serangan 29 Oktober 2020

Serangan pisau oleh pria asal Tunisia menewaskan tiga orang di dalam dan luar gereja Notre-Dame Basilica di Nice. Salah satu korbannya, yakni seorang wanita dipenggal pelaku. Pelaku ditembak dan ditangkap polisi. Pelaku terus berteriak "Allahu Akbar", bahkan setelah penangkapannya.

Serangan 16 Oktober 2020

Seorang pria Chechnya memenggal guru sejarah bernama Samuel Paty saat dalam perjalanan pulang dari sekolah tempat dia mengajar di pinggiran Paris. Paty dibunuh setelah mempertontonkan kartun majalah Charlie Hebdo yang menghina Nabi Muhammad SAW kepada para muridnya dalam diskusi kebebasan berekspresi dan berbicara di kelas. Pelaku ditembak mati oleh polisi.

Serangan 25 September 2020


Dua orang ditikam dan terluka di Paris pada 25 September tahun ini di dekat bekas kantor majalah satire Charlie Hebdo, tempat para militan melakukan serangan mematikan pada 2015. Seorang pria yang berasal dari Pakistan ditangkap atas serangan itu.

Serangan 3 Oktober 2019

Mickael Harpon, seorang spesialis IT berusia 45 tahun dengan izin keamanan untuk bekerja di markas polisi Paris, membunuh tiga petugas polisi dan satu pegawai sipil sebelum ditembak mati oleh polisi. Dia telah masuk Islam sekitar 10 tahun sebelumnya. (Baca: Khamenei: Macron Bodoh, Menghina Nabi Muhammad Harusnya Jadi Kejahatan di Prancis )

Serangan 23 Maret 2018

Seorang pria bersenjata membunuh tiga orang di barat daya Prancis setelah keluar dari sebuah mobil, menembaki polisi dan melakukan penyanderaan di supermarket, meneriakkan “Allahu Akbar”. Pasukan keamanan menyerbu gedung dan membunuhnya.

Serangan 26 Juli 2016

Dua penyerang membunuh seorang pastor dan melukai sandera lainnya secara serius di sebuah gereja di Prancis utara sebelum ditembak mati oleh polisi Prancis. Francois Hollande, yang merupakan presiden Prancis pada saat itu, mengatakan kedua penyandera telah bersumpah setia kepada ISIS. (Baca juga: Inilah Reaksi Dunia atas Serangan Teror di Gereja Nice, Prancis )

Serangan 14 Juli 2016

Seorang pria bersenjata mengendarai truk berat ke kerumunan yang merayakan Hari Bastille di kota Nice, Prancis, menewaskan 86 orang dan melukai puluhan lainnya dalam serangan yang diklaim oleh ISIS. Penyerang diidentifikasi sebagai orang Prancis kelahiran Tunisia.

Serangan 14 Juni 2016

Seorang pria asal Maroko menikam seorang komandan polisi hingga tewas di luar rumahnya di pinggiran kota Paris dan membunuh rekannya, yang juga bekerja untuk polisi. Penyerang mengatakan kepada polisi negosiator selama pengepungan bahwa dia menjawab seruan dari ISIS.

Serangan 13 November 2015

Paris diguncang oleh beberapa serangan senjata dan bom yang hampir bersamaan di situs hiburan di sekitar kota, di mana 130 orang tewas dan 368 lainnya luka-luka. ISIS mengatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Dua dari 10 pelaku yang diketahui adalah warga negara Belgia dan tiga lainnya adalah warga Prancis.

Serangan 7-9 Januari 2015

Dua militan Islamis membobol pertemuan editorial mingguan satire Charlie Hebdo pada 7 Januari dan menghujani dengan peluru, menewaskan 12 orang. Militan lainnya membunuh seorang polisi wanita pada hari berikutnya dan menyandera di supermarket pada 9 Januari, menewaskan empat orang sebelum polisi menembaknya hingga tewas.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1362 seconds (0.1#10.140)