Inilah Reaksi Dunia atas Serangan Teroris di Gereja Nice, Prancis

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 06:27 WIB
loading...
Inilah Reaksi Dunia atas Serangan Teroris di Gereja Nice, Prancis
Kompleks gereja Notre-Dame Basilica di Nice, Prancis, yang jadi lokasi serangan pisau dengan korban tewas tiga orang pada Kamis (29/10/2020). Foto/ABC News
A A A
NICE - Seorang pria berpisau melakukan serangan di dalam dan di dekat sebuah gereja di Nice, Prancis , yang menewaskan sedikitnya tiga orang, termasuk seorang wanita yang dilaporkan dipenggal. Presiden Emmanuel Macron menyimpulkannya sebagai serangan teroris .

"Negara kami mengalami serangan teroris Islam," kata Macron di dekat gereja Notre-Dame Basilica.

"Jelas sekali Prancis yang diserang—pada saat yang sama kami memiliki situs konsuler Prancis yang diserang di Jeddah, Arab Saudi, pada saat yang sama penangkapan dilakukan di wilayah kami," ujarnya. (Baca: Tiga Tewas dalam Serangan di Gereja Prancis, Satu Korban Dipenggal )

Selain menewaskan tiga orang, serangan di Nice juga menyebabkan beberapa orang lainnya terluka.

Wali Kota Nice, Christian Estrosi, telah men-tweet bahwa pihak berwenang disarankan untuk memperlakukan insiden mengerikan tersebut sebagai "serangan teror".

Serangan di Nice disambut dengan gelombang kecaman dan simpati dari para pemimpin dunia. (Baca: Macron: Serangan Pisau di Nice Serangan Teroris Islam )

Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pesan telegram kepada Presiden Emmanuel Macron berisi kecaman dan kemarahan atas serangan teroris di Nice.

"Kami secara khusus marah dengan kejahatan sinis dan kejam yang dilakukan di dalam gereja. Kami sekali lagi telah melihat bahwa konsep moralitas manusiawi benar-benar asing bagi teroris. Jelas, perang melawan terorisme internasional menuntut penyatuan upaya nyata dari seluruh komunitas global," kata Putin. (Baca juga: Mahathir: Umat Muslim Punya Hak Menghukum Prancis )

Kremlin dalam siaran pers menyatakan; "Putin menyampaikan belasungkawa yang dalam terkait dengan konsekuensi tragis dari serangan teroris di Prancis."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1713 seconds (0.1#10.140)