Boikot Produk Prancis, Peluang Turki Gabung Uni Eropa Makin Jauh

Kamis, 29 Oktober 2020 - 10:25 WIB
loading...
Boikot Produk Prancis, Peluang Turki Gabung Uni Eropa Makin Jauh
Parlemen Eropa saat bersidang di Brussels, Belgia, 20 Oktober 2020. Foto/Anadolu/Dursun Aydemir
A A A
BRUSSELS - Komisi Uni Eropa (UE) memperingatkan bahwa peluang Turki menjadi anggota UE bisa semakin jauh dari sebelumnya setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan menyerukan rakyatnya untuk memboikot produk-produk Prancis .

Seruan boikot—juga terjadi di negara-negara Arab dan Muslim lainnya—terus menggema setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia mendukung publikasi kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW oleh majalah Charlie Hebdo .

Macron sebelumnya juga membuat dunia Muslim marah setelah dia menyebut Islam sedang mengalami krisis di seluruh dunia.

"Seruan untuk memboikot produk dari setiap negara anggota bertentangan dengan semangat kewajiban ini dan akan membawa Turki lebih jauh dari Uni Eropa," kata Komisi Uni Eropa melalui juru bicaranya, seperti dikutip dari France24, Kamis (29/10/2020).

Pada hari Senin lalu, Erdogan menyerukan kepada Turki untuk memboikot barang-barang Prancis dan mendesak para pemimpin Uni Eropa untuk menghentikan agenda "anti-Islam" Emmanuel Macron. Erdogan sebelumnya menyarankan Macron mejalani perawatan mental karena sikapnya terhadap Islam.

Menanggapi pernyataan Erdogan, Prancis menarik duta besarnya dari Turki, dan mengecam pernyataan kasar presiden Turki itu.

Polemik kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW memanas setelah guru sejarah di Prancis, Samuel Paty, 47, dipenggal pengungsi Chechnya berusia 18 tahun saat dalam perjalanan pulang dari sekolah tempat dia mengajar di pinggiran Paris pada 16 Oktober. Paty dibunuh setelah dia mempertontonkan kartun tersebut kepada murid-muridnya dalam diskusi kebebasan berekspresi dan berbicara di kelas.

Erdogan mengutuk keras penerbitan dan penggunaan kartun yang menghina Nabi Muhammad, namun bungkam atas pemenggalan guru Samuel Paty.

Belum cukup, Charlie Hebdo kemudian menerbitkan edisi terbaru pada Rabu kemarin dengan sampul karikatur Erdogan berperilaku cabul. Karikatur atau kartun itu menggambarkan Erdogan berkaus putih dan bercelana dalam sedang menggenggam sekaleng bir sembari mengangkat rok wanita berjilbab untuk memperlihatkan pantat telanjangnya.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1181 seconds (0.1#10.140)