Kenakan Kaos Kuning, Ribuan Loyalis Kerajaan Thailand Turun ke Jalan

Selasa, 27 Oktober 2020 - 20:48 WIB
loading...
Kenakan Kaos Kuning,...
Loyalis kerajaan Thailand melakukan aksi tandingan di Bangkok, Selasa (27/10/2020). Foto/Reuters
A A A
BANGKOK - Lebih dari 1.000 loyalis kerajaan Thailand berdemonstrasi untuk mendukung Raja Maha Vajiralongkorn , Selasa (27/10/2020). Aksi dilakukan di dekat tempat ribuan orang yang sebelumnya melakukan aksi demonstrasi menuntut reformasi monarki .

Aksi protes pro demokrasi yang dipimpin oleh pemuda dan mahasiswa dimulai di Thailand pada Juli untuk menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha - mantan penguasa militer - dan konstitusi baru, tetapi semakin berupaya mengekang kekuasaan monarki.

"Kami ingin menunjukkan dukungan dan dorongan kepada Yang Mulia," kata Thatchapan Boriphet (57), salah satu peserta aksi, di Taman Lumphini di pusat kota Bangkok.

"Saya netral secara politik tetapi saya tidak tahan jika ada pelanggaran terhadap monarki," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters.

Sejauh ini, aksi demonstrasi para loyalis kerajaan Thailand jauh lebih kecil daripada puluhan ribu orang yang bergabung dalam protes terbesar melawan pemerintah.

Para pengunjuk rasa menuduh keterlibatan raja dalam politik dan berbaris ke kedutaan Jerman pada hari Senin untuk meminta penyelidikan apakah dia menggunakan kekuasaannya selama tinggal lama di Jerman, sesuatu yang menurut Berlin tidak dapat diterima.

Istana Thailand memiliki kebijakan untuk tidak berkomentar kepada media dan tidak memberikan komentar sejak dimulainya aksi protes.

Raja Maha Vajiralongkorn sendiri saat ini berada di Thailand.

Aksi kaum loyalis mengambil hati pada akhir pekan ini ketika raja memuji sebagai orang yang "sangat berani" yang menentang pengunjuk rasa dengan memegang foto mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, meski mendapat reaksi yang pedas dari para pengunjuk pro demokrasi.(Baca juga: Raja Thailand Puji Aksi Loyalis Kerajaan Menantang Undang-undang Kontroversi )

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha telah mengabaikan tuntutan untuk mundur dan mengatakan krisis harus dibahas di parlemen, di mana pendukungnya mayoritas, selama sesi darurat pada hari Senin dan Selasa pekan ini.

Partai-partai oposisi mengatakan kepadanya bahwa dia harus mundur demi kebaikan negara dan berhenti menggunakan dukungan yang diproklamirkannya kepada monarki sebagai argumen untuk mempertahankan kekuasaan.(Baca juga: Demonstran Beri Waktu Tiga Hari pada PM Thailand untuk Mundur )

Lawan-lawan Prayuth mengatakan dia hanya mempertahankan kekuasaan pada pemilihan tahun lalu berkat aturan pemilihan dan konstitusi yang dibuat oleh junta militer yang dipimpinnya setelah kudeta 2014. Dia mengatakan bahwa pemungutan suara itu berlangsung adil.

(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dua Turis China Berhubungan...
Dua Turis China Berhubungan Intim di Trotoar Thailand pada Siang Bolong, Orang-orang Terkejut
Siapa Noppajit “Meen”...
Siapa Noppajit Meen Somboonsate? Penyapu Jalanan di Bangkok yang Jadi Kaya Raya setelah Viral di TikTok
Ayah Ini Buang Bayinya...
Ayah Ini Buang Bayinya yang Berumur 2 Minggu ke Hutan setelah Istrinya Menolak Bercinta
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Kim Jong-un Perintahkan...
Kim Jong-un Perintahkan Angkatan Laut Korut Dipersenjatai Nuklir
Horor! Bus Ngebut Seruduk...
Horor! Bus Ngebut Seruduk Deretan Mobil Antre di Gerbang Tol, 12 Orang Tewas
Rekomendasi
Ketua Umum PB Forki...
Ketua Umum PB Forki Lantik Pengurus PB Lemkari, Optimistis Cetak Atlet Karate Berprestasi
Mantan Buruh Pabrik...
Mantan Buruh Pabrik Jadi Kreator Terkaya TikTok, Khaby Lame Dibayar Rp12 Miliar Per Postingan
Hardiknas, Prabowo Bakal...
Hardiknas, Prabowo Bakal Umumkan Bantuan Guru Honorer dan Renovasi 10.440 Sekolah
Berita Terkini
Israel Dilanda Kebakaran...
Israel Dilanda Kebakaran Hebat, Ini Respons Hamas
1 menit yang lalu
Donald Trump Bakal Pecat...
Donald Trump Bakal Pecat Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, Ini Penyebabnya
47 menit yang lalu
Bos Pentagon Ancam Iran...
Bos Pentagon Ancam Iran usai Serangan Houthi Bikin Jet F/A-18 AS Tenggelam di Laut Merah
1 jam yang lalu
Israel Dilanda Kebakaran...
Israel Dilanda Kebakaran Terparah dalam Sejarah, Pejabat Zionis Saling Menyalahkan
2 jam yang lalu
Kebakaran Menggila di...
Kebakaran Menggila di Israel, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
11 jam yang lalu
Putin Tegaskan Rusia...
Putin Tegaskan Rusia adalah Negara Para Pemenang
11 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved