Ada Seruan Timur Tengah Boikot Produk Prancis karena Kartun Nabi, Paris Gusar

Senin, 26 Oktober 2020 - 08:33 WIB
loading...
Ada Seruan Timur Tengah...
Seorang karyawan mal di Amman, Yordania, ambil bagian dalam aksi boikot produk Prancis sebagai protes atas penggunaan kartun Nabi Muhammad dalam diskusi kebebasan berekspresi di sekolah. Foto/REUTERS
A A A
PARIS - Pihak Paris gusar dengan munculnya seruan di negara-negara di Timur Tengah untuk memboikot produk-produk Prancis . Seruan ini terjadi di tengah kontroversi penggunaan kartun Nabi Muhammad dalam diskusi kebebasan bereskpresi di kelas sekolah Prancis yang menyebabnya gurunya dipenggal seoraang remaja etnis Chechnya.

Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa seruan untuk memboikot produk Prancis di beberapa negara Timur Tengah dan seruan untuk demonstrasi melawan Prancis tidak berdasar. "Harus segera dihentikan," kata kementerian tersebut, seperti dikutip AFP, Senin (26/10/2020). (Baca: Ritel-ritel Kuwait Boikot Produk Prancis karena Kartun Nabi Muhammad )

Pernyataan itu menambahkan bahwa semua "serangan" terhadap Prancis juga harus dihentikan dan bahwa hal itu didorong oleh minoritas radikal.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa mereka memobilisasi jaringan diplomatiknya untuk menjelaskan sikap Prancis kepada mitranya."Meminta pemerintah untuk menjauhkan diri dari seruan boikot dan memastikan keselamatan warga negara Prancis," lanjut kementerian tersebut.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengkritik mereka yang dia sebut sebagai "Islamis" dan membela penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad. (Baca: Dewan Cendekiawan Senior Saudi: Menghina Nabi Muhammad Hanya Melayani Ekstremis )

Pembelaan itu muncul setelah seorang guru di Prancis dipenggal minggu lalu di dekat Paris setelah dia menunjukkan kartun Nabi kepada para muridnya dalam diskusi kebebasan berekspresi di kelas. Macron mengatakan guru yang dibunuh, Samuel Paty, adalah korban serangan teroris Islam.

"Kami tidak akan menyerah soal kartun," katanya dalam upacara penghormatan untuk Paty minggu lalu. "Dia dibunuh karena Islamis menginginkan masa depan kita," ujarnya sambil bersumpah; "Mereka tidak akan pernah memilikinya."

Insiden tersebut telah memicu perdebatan tentang menghormati agama dan mendorong banyak pemimpin di dunia Islam untuk mengutuk kejahatan tersebut. Namun, mereka juga menekankan pentingnya menghormati para nabi.

Ada beberapa kampanye media sosial di negara-negara Muslim yang menyerukan pemboikotan produk Prancis.

Sebagai contoh, perusahaan ritel Kuwait telah menarik produk-produk Prancis untuk diboikot. Serikat dari Masyarakat Koperasi Konsumen, yang mengelompokkan lebih dari 70 perusahaan, mengeluarkan arahan boikot dalam surat edaran 23 Oktober. (Baca: Guru Dipenggal karena Kartun Nabi Muhammad Picu Demo Besar di Prancis )

Beberapa koperasi yang dikunjungi oleh Reuters pada hari Minggu telah membersihkan rak barang seperti produk rambut dan kecantikan yang dibuat oleh perusahaan Prancis.

Organisasi Kerja Sama Islam pada hari Jumat mengecam pembunuhan brutal yang telah mengguncang Prancis, tetapi juga mengkritik "pembenaran untuk pelecehan berbasis penistaan terhadap agama apa pun atas nama kebebasan berekspresi."
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Setelah Berlaku di Sekolah,...
Setelah Berlaku di Sekolah, Mendagri Prancis Akan Larang Penggunaan Jilbab di Kampus
Macron Ingin Pengaruhi...
Macron Ingin Pengaruhi Pemilihan Paus Baru demi Calon dari Prancis
5 Fakta Menarik Gibran,...
5 Fakta Menarik Gibran, Pernah Menimba Ilmu di Prancis hingga Dukung Kemerdekaan Suriah
Inggris Berunding dengan...
Inggris Berunding dengan Prancis dan Arab Saudi untuk Akui Negara Palestina pada Juni
3 Fakta Pembunuhan Muslim...
3 Fakta Pembunuhan Muslim di Prancis yang Gegerkan Dunia, Pemicunya Islamofobia?
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
Riwayat Pendidikan Gibran,...
Riwayat Pendidikan Gibran, Ternyata Pernah Belajar di Prancis hingga Punya Banyak Pencapaian
Lancarkan Operasi Sindoor...
Lancarkan Operasi Sindoor ke Wilayah Pakistan, India Tidak Ingin Ada Eskalasi Konflik
India Blokir Akun Instagram...
India Blokir Akun Instagram Media Muslim Buntut Konflik dengan Pakistan
Rekomendasi
Sinopsis Episode 1 Series...
Sinopsis Episode 1 Series Sugar Daddy, Ini Awal Pertemuan Darius Sinathrya dan Megan Domani
Cadangan Devisa Indonesia...
Cadangan Devisa Indonesia Anjlok Rp76 Triliun, Buat Bayar Utang dan Selamatkan Rupiah
Dorong Pertumbuhan Ekonomi,...
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Sampoerna Fokus Pengembangan SDM dan UMKM
Berita Terkini
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang, Terbang 800 Km
Perang Nuklir India-Pakistan...
Perang Nuklir India-Pakistan Dapat Binasakan 125 Juta Orang dan Picu Kelaparan Global
Turis Sombong Israel...
Turis Sombong Israel Menolak Lepas Sepatu di Restoran Thailand: 'Uangku Membangun Negaramu'
Pesawat J-10 China Jagoan...
Pesawat J-10 China Jagoan Pakistan saat Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Infografis
Pakta Keamanan Rusia...
Pakta Keamanan Rusia dan Iran Akan Guncang Timur Tengah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved