RI Minta Bantuan Korsel Selidiki Kasus Perbudakan di Kapal China

Kamis, 07 Mei 2020 - 18:31 WIB
loading...
RI Minta Bantuan Korsel...
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, pihaknya sudah meminta bantuan dari Penjaga Pantai Korsel untuk menyelidiki dugaan perbudakan di kapal berbendera China. Foto/Kemlu RI
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, pihaknya sudah meminta bantuan dari Penjaga Pantai Korea Selatan (Korsel) untuk menyelidiki dugaan perbudakan di kapal berbendera China. Isu perbudakan di kapal China muncul setelah adanya laporan yang dirilis oleh media Korsel.

"Meminta Penjaga Pantai Korsel untuk investigasi kapal Long Xin dan Tian Yu. Hari ini KBRI Seoul sedang dampingi 14 awak kapal di Busan untuk diambil keterangannya oleh pihak Penjaga Pantai Korsel," ucap Retno pada Kamis (7/5/2020).

Retno kemudian mengatakan pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Duta Besar China di Jakarta untuk sampaikan keprihatinan pemerintah Indonesia atas masalah ABK WNI di kapal China.

Dalam pembicaraan tersebut, ada tiga hal yang disampaikan kepada dubes China. Hal pertama, ujar Retno, adalah Indonesia meminta klarifikasi dan mendapatkan informasi valid apakah pelaruhan para ABK WNI sudah sesuai standar Organisasi Buruh Internasional atau ILO.

"Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinan atas kondisi kehidupan di kapal yang tidak sesuai dan dicurigai telah menyebabkan kematian empat awak indonesia, yaitu yang tiga meninggal di laut dan satu meninggal di rumah sakit di Busan," ucapnya.

"Meminta dukungan pemerintah China untuk bantu pemenuhan tanggung jawab perusahaan atas hak para awak kapal Indonesia, termasuk pembayaran gaji yang belum dibayar dan kondisi kerja yang aman. Jadi, kita minta pemerintah China membantu pemerintah untuk minta pertanggungjawaban perusahaan China agar gaji awak kapal kita dipenuhi dan kondisi kerjanya dapat ditingkatkan jadi lebih baik," sambungnya.

Menurut Retno, dubes China merespon dengan mengatakan akan menyampaikan hal ini kepada Beijing, menyampaikan simpati mendalam atas kejadian ini dan menyampaikan bahwa pemerintah China akan pastikan agar perusahaan China memiliki tanggung jawab untuk mematuhi hukum berlaku dan kontrak yang disepakati.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Budaya Malu Korupsi...
Budaya Malu Korupsi Terkenal di Jepang, Mengapa Indonesia Tak Bisa Meniru?
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
3 Kebijakan Xi Jinping...
3 Kebijakan Xi Jinping yang Ramah bagi Umat Muslim di China, Salah Satunya Memperkenalkan Sinofikasi Islam
Perang Dagang Memanas,...
Perang Dagang Memanas, Trump akan Kunjungi China Bulan Depan
8 Negara Pemilik Mineral...
8 Negara Pemilik Mineral Tanah Langka Terbesar di Dunia, Harta Karun yang Diincar AS
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Beberapa Rudal, Marah dengan Latihan Perang AS-Korsel
Sri Lanka di Bawah Bayang-Bayang...
Sri Lanka di Bawah Bayang-Bayang Kebijakan Asimilasi Etnis China
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
27 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Kapal Selam Nuklir AS...
Kapal Selam Nuklir AS Muncul di Korea Selatan, Korea Utara Marah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved