Saudi: Belum Ada Laporan Jamaah Umrah Terinfeksi Covid-19
loading...
A
A
A
MAKKAH - Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci mengatakan, sejauh ini belum ada kasus Covid-19 yang dilaporkan di antara jamaah umrah. Arab Saudi diketahui mulai membuka kembali ibadah umrah sejak akhir pekan lalu.
Ibadah umrah secara bertahap mulai digelar kembali sejak 4 Oktober, atau hampir tujuh bulan setelah ditangguhkan pada pertengahan Maret sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19. ( Lihat video: Mulai November, Arab Saudi Izinkan Kembali Jemaah Luar Negeri Untuk Beribadah Umroh )
"Pada hari keempat penyelenggaraan ibadah umrah, kami menerima sekitar 24 ribu jamaah, tidak ada yang menunjukkan gejala virus," kata juru bicara kepresidenan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (8/10/2020).
Pemerintah Saudi membatasi jamaah umrah 30 persen dari biasanya, yang berarti ratusan ribu umat yang biasanya melakukan proses ibadah umrah akan dibatasi hanya 6.000 orang sehari.
Terkait hal ini, Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci menuturkan bahwa jumlah orang yang akan diizinkan melakukan umrah akan ditinjau secara berkala. ( Baca juga: Setelah 6 Bulan, Makkah Kembali Terima Jamaah Umrah )
"Kepresidenan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam menyiapkan empat pusat isolasi kesehatan bagi setiap jamaah yang menunjukkan gejala virus atau yang diduga tertular," tukasnya.
Ibadah umrah secara bertahap mulai digelar kembali sejak 4 Oktober, atau hampir tujuh bulan setelah ditangguhkan pada pertengahan Maret sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19. ( Lihat video: Mulai November, Arab Saudi Izinkan Kembali Jemaah Luar Negeri Untuk Beribadah Umroh )
"Pada hari keempat penyelenggaraan ibadah umrah, kami menerima sekitar 24 ribu jamaah, tidak ada yang menunjukkan gejala virus," kata juru bicara kepresidenan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (8/10/2020).
Pemerintah Saudi membatasi jamaah umrah 30 persen dari biasanya, yang berarti ratusan ribu umat yang biasanya melakukan proses ibadah umrah akan dibatasi hanya 6.000 orang sehari.
Terkait hal ini, Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci menuturkan bahwa jumlah orang yang akan diizinkan melakukan umrah akan ditinjau secara berkala. ( Baca juga: Setelah 6 Bulan, Makkah Kembali Terima Jamaah Umrah )
"Kepresidenan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam menyiapkan empat pusat isolasi kesehatan bagi setiap jamaah yang menunjukkan gejala virus atau yang diduga tertular," tukasnya.
(esn)