Pilpres Amerika Serikat, Kemenangan Biden Makin Nyata

Senin, 05 Oktober 2020 - 10:15 WIB
loading...
Pilpres Amerika Serikat, Kemenangan Biden Makin Nyata
Calon presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, saat turun dari pesawat di Bandara Internasional Gerald R Ford, Grand Rapids, Michigan, kemarin. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Di saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinyatakan positif terpapar virus corona, sedangkan rivalnya, Joe Biden , calon presiden (capres) Partai Demokrat, memiliki kesempatan besar memenangkan pemilu presiden pada 3 November mendatang.

Di masa pandemi, publik AS juga bisa saja memandang Biden sebagai satu-satunya capres yang siap dan sehat dalam memimpin Negeri Paman Sam kedepannya. Apalagi, publik sudah mempertanyakan bagaimana pemerintahan Trump dinilai gagal dalam menangani pandemi. (Baca: Amalan yang Dapat mempercepat Datangnya Rezeki)

Partai Demokrat dan para kritikus Trump pun akan senada mengatakan “saya sudah mengatakan kepada kamu”. Mereka juga merayakan karma politik karena kerap mengabaikan virus corona dan selalu mengecek orang yang memakai masker. Mereka juga mencemooh Trump yang memiliki sikap berbeda dengan para ilmuwan dan para pakar kesehatan.

Tim kampanye Biden sangat diuntungkan dengan kondisi Trump saat ini. Selama beberapa bulan terakhir, mereka selalu rendah hati. Mereka juga tetap tenang ketika diejek kubu Trump ketika terlalu memperhatikan protokol kesehatan dan mengenakan masker. Kubu Republik kerap menghina tim Biden yang dianggap terlalu sering bersembunyi di rumah bawah tanah di Delaware. Itu dikarenakan Biden memang tidak terlalu sering berkampanye di depan kerumuman warga seperti yang dilakukan Trump.

Biden juga lebih fokus pada kampanye yang lebih bersifat personal seperti tur kereta dari Ohio ke Pennsylvania. Tim kampanye lebih menggelorkan kampanye dari rumah ke rumah. Biden juga tidak akan menunda sejumlah kampanye ketika Trump dalam perawatan di rumah sakit. Namun, mereka akan terus mengevaluasi kampanye dalam kondisi darurat. Tak lupa, Biden juga mengirimkan doa dan simpati kepada Trump dan istrinya,Melania. “Kita terus berdoa untuk kesehatan dan keselamatan presiden dan keluarganya,” ujar Biden. (Baca juga: Masa Pendaftaran beasiswa Unggulan Ditutup Hari Ini)

Di saat Trump masih dirawat di rumah sakit, tim kampanye Biden terus bergerak. “Tidak ada alasan untuk menunjukkan bagaimana negara ini bisa berjalan, jika kamu melakukannya dengan aman, kamu mengenakan masker, dan kamu tetap menjaga jarak,” kata penasehat politik Biden, Anita Dunn kepada Politico. Dia mengatakan, protokol kesehatan tetap menjadi acuan pada kampanye.

Tim kampanye Biden juga menegaskan, mereka tidak diperbolehkan berbicara mengenai dampak kesehatan Trump secara personal. Mereka juga menarik semua kampanye negatif tentang Trump karena menghormati Trump. Kampanye berupa iklan positif lebih digelorakan. Itu ditunjukkan untuk mencuri kesempatan yang tidak dilakukan kubu Trump.

Bahkan, penasehat Biden menyatakan kalau mantan wakil presiden itu tidak perlu berbicara terlalu banyak tentang upaya Trump mengatasi pandemi korona. Kenapa? Trump sudah terbukti gagal karena dia sendiri terpapar virus corona.

“Sangat sulit untuk melihat kemenangan Trump. Apa argumennya?” ujar penasehat politik Biden yang tidak mau disebutkan namanya. “Donald Trump telah melakukan segala upaya untuk mengatasi korona yang dianggapnya tidak ada. Kini dia tidak bisa melarikan diri karena infeksi corona,” tegasnya. (Baca juga: Jangan Pernah Malas Pakai Masker karena Ini Alasannya)

Sementara, investor dan bankir AS juga menyatakan mereka sedang mempersiapkan diri untuk kemenangan Joe Biden atas Trump setelah dinyatakan positif terpapar virus corona. Itu menandakan setelah drama ketika sebelumnya banyak investor tidak tahu siapa yang akan memenangkan pemilu presiden pada 3 November mendatang karena persaingan ketat Trump dan Biden.

“Ketika Trump terpapar virus corona akan mengangkat program Partai Demokrat baik pajak, perdagangan dan implikasi anggaran,” kata James McDonald, CEO Hercules Investments, berbasis di Los Angeles, AS, dilansir Reuters. “Kita memperkirakan investor akan memulai investasi yang tak beresiko dan meningkatkan persiapan gejolak pasar,” ujarnya.

Seorang bankir senior di AS menyatakan siap menyambut kemenangan Biden dengan berbagai gejolak dan strategi baru. “Ada kemungkinan gugatan pemilu,” kata bankir lainnya yang tidak disebutkan namanya.

Dalam berbagai jajak pendapat, Biden juga unggul dibandingkan Trump dengan selilish sembilan poin berdasarkan survei Reuters/Ipsos.

Pemilu AS Akan Tetap Berjalan?

Saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinyatakan terpapar virus corona, muncul banyak keraguan apakah dia akan melanjutkan pertarungan pada pemilu presiden November mendatang? Publik AS pun mulai mempertanyakan kesehatan Presiden Trump ketika pemilu presiden tidak mungkin ditunda. (Baca juga: Tolak RUU Cipta Kerja, Buruh Kembali Suarakan Aksi Mogok Nasional)

Dalam catatan sejarah politik AS, tidak pernah adalah calon presiden (capres) yang meninggal atau mengundurkan diri dari pertarungan menuju Gedung Putih. Trump saat ini masih dirawat ketika pemilu hanya berjarak sekitar satu bulan lagi sehingga pertanyaan apa yang akan terjadi nanti pun menjadi pertimbangan. Meskipun, Trump, 74, menyatakan dirinya dalam kondisi baik.

Mungkinkan pemilu presiden AS akan ditunda? Untuk menunda pemilu presiden, baik Senat yang dikuasai Partai Republik dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dikuasai Partai Demokrat, harus menyepakati penundaan terlebih dahulu.

“Saya tidak melihat akan adanya penundaan,” kata Capri Cafaro, mantan anggota Senat negara bagian Ohio yang mengajar di American University. “Partai Demokrat yang menguasai DPR tidak akan ingin menunda pemilu,” paparnya.

Tidak ada dalam sejarah AS terjadi penundaan pemilu. Pada saat Perang Sipil antara Utara dan Selatan, pemilu 1864 tetap digelar sesuai dengan jadwal dengan Abraham Lincoln menjadi pemenang. (Baca juga: Waspadalah, PHK Massal Imbas dari Kenaikan Harga Pokok)

Yang jelas, banyak jadwal kampanye Trump akan dibatalkan seperti kunjungan di Minnesota, Pennsylvania, Virginia, Georgia, Florida dan North Carolina. Tim kampanye juga tak banyak bergerak karena banyak di antara mereka juga harus menjalani karantina karena pernah kontak dengan Trump. Operasional kampanye Trump terganggu total.

Kehadiran Trump pada debat capres mendatang juga akan diragukan. Debat dengan format balai kota itu akan memberikan kesempatan masyarakat bertanya langsung pada 15 Oktober di Miami, Florida. Bisa jadi, debat itu dilaksanakan melalui konferensi video, tetapi itu sangat bergantung pada kesehatan presiden saat itu. Untuk menentukan jadwal kampanye, maka perlu undang-undang yang harus melalui DPR dan Senat.

Ketika Trump sudah dinilai tidak layak dari segi kesehatan, mungkinkan dia bisa digantikan oleh orang lain? Partai Republik dan Partai Demokrat memiliki aturan jelas untuk mengisi kekosongan tiket presiden. (Lihat videonya: Lawan Covid-19, Pakai Masker Berfiltrasi Baik)

Dalam kasus Partai Republik, sebanyak 168 anggota Komite Nasional Republik (RNC) harus memberikan suaranya untuk kandidat yang akan dipilih sebagai pengganti. RNC juga harus menggelar konvensi nasional yang dihadiri 2.500 delegasi untuk memilih kandidat baru. Cuma waktu tidak memungkinkan hal tersebut bisa terjadi.

Siapa yang mendapatkan dukungan mayoritas adalah pengganti capres. Sedangkan di Partai Demokrat, kandidat capres baru dipilih hampir 450 anggota Komite Nasional Demokrat. (Andika Hendra M)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1601 seconds (0.1#10.140)