10 Pertempuran Udara Paling Sengit dalam Sejarah

Minggu, 04 Oktober 2020 - 05:55 WIB
loading...
10 Pertempuran Udara...
Serangan dari udara menjadi jauh lebih efektif dan cepat untuk menaklukkan musuh atau menguasai sebuah wilayah. Serangan udara ke udara bisa berlangsung berhari-hari dan melibatkan ribuan pesawat. Ilustrasi/SINDOnews/Titus Jefika Heri Hendarmawan
A A A
PERTEMPURAN udara menjadi sebuah hal penting dalam perang modern. Hari ini, superioritas udara memungkinkan Amerika Serikat (AS) untuk terlibat dalam konflik di seluruh dunia dengan relatif bebas dari risiko seperti terjadi pada serangan darat. (Baca juga: 10 Komandan Militer Terburuk dengan Kekalahan Memalukan)

Setelah penemuan mesin terbang, serangan dari udara menjadi jauh lebih efektif dan cepat untuk menaklukkan musuh atau menguasai sebuah wilayah. Serangan udara ke udara bisa berlangsung berhari-hari dan melibatkan ribuan pesawat tempur . Berikut 10 pertempuran udara terbesar sepanjang sejarah dunia .

1. Operasi Sunnfjord (Black Friday)
10 Pertempuran Udara Paling Sengit dalam Sejarah

Pihak yang terlibat : Sekutu (Ingrris, Australia, Kanada dan Selandia Baru) Vs Jerman
Jumlah korban : 14 awak pesawat tewas, 9 pesawat ditembak jatuh (Inggris/sekutu), 2 pilot dan 7 pelaut tewas, 4 pesawat hilang (Jerman)

Black Friday mengacu pada pertempuran udara terbesar di Norwegia di Perang Dunia II saat armada pesawat Inggris bertempur melawan kapal dan pesawat Jerman. Pertempuran tersebut bertempat di sekitar Pelabuhan Sunnfjord pada 9 Februari 1945. Sekitar 44 pesawat Sekutu, termasuk Beaufighters dan P-51 Mustang ikut membantu Inggris melancarkan serangan.

Mereka bertemu dengan satu skuadron pesawat tempur Focke-Wulf Fw-190 dari Jerman. Orang-orang yang selamat dari serangan itu kemudian menyebut misi itu "Black Friday".

Dari 31 pesawat Beaufighter yang ambil bagian, sembilan ditembak jatuh oleh pesawat tempur Jerman. Jerman kehilangan empat pesawat, dan tujuh pelaut di atas kapal tewas. Kapal-kapal Jerman hanya mengalami kerusakan ringan akibat serangan itu. (Lihat grafis: F-16 Makin Canggih Dengan Senjata Laser Pelumpuh Rudal)

2. Serangan Dieppe
10 Pertempuran Udara Paling Sengit dalam Sejarah

Pihak yang terlibat : Sekutu Vs Jerman
Jumlah korban : 907 tewas (Kanada), 62 tewas (AS), 550 tewas (Inggris) vs 311 Tewas, 280 terluka (Jerman)

Serangan Dieppe adalah upaya angkatan udara Inggris Raya (RAF) merebut pelabuhan Dieppe yang dikuasai Jerman pada 12 Agustus 1942. Dengan serangan itu RAF berharap bisa melindungi pasukan di pantai saat mereka maju ke pedalaman untuk merebut pelabuhan Dieppe.

Lima skuadron pembom RAF memberikan perlindungan pendaratan melalui bom asap, dan 56 skuadron tempur ditugaskan untuk memberikan dukungan udara. Mereka terdiri dari Topan, Badai, dan Spitfire. Jerman merespons dengan gagap dan dinilai gagal total. (Baca juga: Kapal Perang Jerman yang Hilang Ditemukan di Dasar Laut Norwegia)

Dalam 10 jam pendaratan, lebih dari separuh dari 6.000 tentara Jerman berhasil ditawan. Luftwaffe (Angkatan udara Jerman) melakukan beberapa serangan terhadap kekuatan RAF. Imbasnya RAF kehilangan 106 pesawat selama operasi, sedangkan Luftwaffe sebanyak 48 pesawatnya hilang.

Inggris juga kehilangan kapal perusak dan lebih dari 30 kapal pendarat. Satu pelajaran penting dari pertempuran Dieppe adalah perlunya memastikan superioritas udara atas pantai ketika melakukan invasi dalam operasi militer selanjutnya.

3. Pertempuran Nis
10 Pertempuran Udara Paling Sengit dalam Sejarah

Pihak yang terlibat : Amerika Serikat (AS) Vs Uni Soviet
Jumlah korban : 7 pesawat hilang (AS), 3 pesawat hilang (Uni Soviet)
Pertempuran udara atas Nis terjadi pada tanggal 7 November 1944 atas Nis, di Serbia, antara Angkatan Udara Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam Perang Dunia II karena kedua negara salah mengira yang lain sebagai Jerman. Setelah serangan gabungan yang sukses pada Oktober 1944 dan pengusiran pasukan Jerman ke utara, unit militer Tentara Merah diperintahkan untuk mengikuti langkah mereka.

Pada tanggal 7 November, barisan panjang kendaraan milik Korps Senapan Pengawal ke-6 dari Tentara Merah bergerak dari Nis menuju Beograd, dengan perintah untuk memperkuat sayap selatan front Hongaria. Tiba-tiba, sekitar pukul 10 pagi, dari tenggara melewati gunung Jastrebac, tiga kelompok pesawat tempur P-38 Lightning Amerika tiba dan kelompok pertama segera mulai memberondong kendaraan terdepan, menghancurkan beberapa, dengan 31 tewas dan 37 luka-luka.

Komandan korps, Letnan Jenderal Grigory Petrovich Kotov, juga tewas dalam serangan ini. Peristiwa ini adalah satu-satunya aksi pertempuran besar antara AS dan Uni Soviet. Menurut data AS kehilangan 7 pesawat dan Soviet kehilangan 3 pesawat dalam pertempuran Nis. (Baca juga: Tugu Muda, Wongsonegoro dan Pertempuran 5 Hari Semarang)

4. Black Tuesday, Perang Korea
10 Pertempuran Udara Paling Sengit dalam Sejarah

Pihak yang terlibat : Sekutu/Korea Selatan Vs Uni Soviet/Korea Utara

Jumlah korban : 6 pesawat pembom dan pesawat tempur jatuh (AS), 4 pesawat MiG jatuh (Korea Utara)
Black Tuesday Over Namsi mengisahkan misi pemboman sekutu di siang hari menggunakan B-29 yang diterbangkan oleh Wing Bombardment ke-307 pada 23 Oktober 1951 menuju sasaran Lapangan Udara Namsi, sebuah lapangan terbang Korea Utara yang sedang dibangun di jantung MiG Alley. Banyak ahli menganggap peristiwa ini adalah pertempuran udara paling epik selama Perang Korea (1950-1953) dan dengan keterlibatan jet terbesar dalam sejarah perang udara.

Dalam pertempuran sengit selama 20 menit, sebanyak enam pembom dan pesawat AS dilaporkan ditembak jatuh. Sementara AS mengklaim mampu menjatuhkan empat pesawat MiG Rusia milik Korea Utara. (Baca juga: Korsel Bantah Pasukannya Terobos Wilayah Korut untuk Cari Jasad Pejabatnya)

5. Pertempuran El Mansoura
10 Pertempuran Udara Paling Sengit dalam Sejarah

Pihak yang terlibat : Mesir Vs Israel

Jumlah korban : 6 pesawat hilang dan 2 pilot tewas (Mesir), 17 pesawat diklaim ditembak jatuh (Israel)
Pertempuran El Mansoura dicatat sejarah sebagai salah satu pertempuran udara terbesar. Sebanyak 60 Jet tempur MiG-21 Udara Mesir harus menghadapi sekitar 160 jet tempur A4 Skyhawk dan F-4 Phantom milik Israel pada 14 Oktober 1973.

Dalam perang Yom Kippur, Israel berniat menghancurkan pangkalan udara Wing Tempur 104 AU Mesir di Tanta and Mansoura. Jet tempur Wing 104 ini digunakan Mesir untuk memberikan bantuan udara bagi pasukan daratnya yang menyerang Israel. (Baca juga: Serial TV Mesir Cerita Tamatnya Israel Bikin Rezim Zionis Marah)

Dalam pertempuran itu, Mesir mengklaim menembak jatuh 15 pesawat Israel sementara 2 lagi jatuh karena kehabisan bahan bakar. Total 17 pesawat Israel hancur dalam serangan gagal ke Mansoura.Sementara 3 pesawat MiG Mesir ditembak dan 3 pesawat lainnya jatuh karena kehabisan bahan bakar. Dua pilot meninggal dunia.

6. Pertempuran Laut Filipina
10 Pertempuran Udara Paling Sengit dalam Sejarah

Pihak yang terlibat : AS Vs Jepang
Jumlah korban : 109 tewas, 123 pesawat hancur, 1 kapal perang rusak (AS), 2.987 tewas, 3 armada kapal induk tenggelam, 550–645 pesawat hancur (Jepang)
Upaya Armada Jepang untuk mempertahankan Kepulauan Mariana pada tahun 1944 menjadi hal yang sangat sulit. Jika menyerah, maka Amerika Serikat (AS) akan memiliki basis penting untuk bisa menyerang Jepang dan menduduki Filiphina. Sehingga bertarung mati-matian adalah satu-satunya pilihan.

Ketika AS dalam perjalanan ke Saipan, Jepang mulai menyerang mereka. Sebanyak 430 pesawat Jepang terlihat oleh operator radar angkatan laut dan pesawat AS segera diluncurkan untuk memperebutkan Pasifik. Secara menakjubkan Amerika hanya kehilangan 29 pesawat dalam pertempuran ini dan menembak jatuh jatuh 365 pesawawt serta menenggelamkan dua kapal induk Jepang yang membawa 115 pesawat di dalamnya. (Lihat grafis: Cina Ubah Drone CH-5 Jadi Tandem Harbin BZK-005 untuk Misi Maritim)

7. Pertempuran Lembah Beqaa
10 Pertempuran Udara Paling Sengit dalam Sejarah

Pihak yang terlibat : Israel Vs Suriah

Jumlah korban : 2 pesawat F-15 rusak, 1 UAV ditembak jatuh (Israel), 82–86 pesawat ditembak jatuh, 29 baterai SAM hancur (Suriah)
Bekaa atau Al Biqa‘ atau Beca ialah sebuah lembah subur di Lebanon dan Suriah, terletak sekitar 30 km (sekitar 19 mil) di timur Beirut. Perang di lembah Beka terjadi pada 9 Juni 1982 yang melibatkan duel antara Angkatan Udara Suriah dengan Israel.

Angkatan Udara Suriah mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya yang terdiri dari MiG-21 Fishbed, MiG-23 Flogger, dan Su-22 Fitter buatan Uni Soviet yang berjumlah seratus pesawat. Sedangkan Israel total hanya mengerahkan kekuatan sekitar 40 pesawat termasuk F-16Pertempuran udara di Lembah Beqaa berlangsung selama dua hari.

Pada hari pertama 29 pesawat Suriah dijatuhkan. Dan di hari kedua 35 pesawat Suriah mengalami nasib yang sama. Sementara Israel tidak kehilangan satu pesawat pun. (Baca juga: Israel Bombardir Militer Suriah, 5 Tewas Termasuk 2 Tentara Assad)

8. Pertempuran Saint-Mihiel
10 Pertempuran Udara Paling Sengit dalam Sejarah

Pihak yang terlibat : Sekutu (AS dan Prancis) Vs Jerman

Jumlah korban : 4.500 tewas, 2.500 terluka (AS dan Prancis), 2.000 tewas, 5.500 terluka (Jerman)
Pertempuran Saint-Mihiel adalah sebuah pertempuran Perang Dunia I besar yang berlangsung pada 12–15 September 1918, melibatkan American Expeditionary Force (AEF) dan 110.000 pasukan Prancis di bawah komando Jenderal John Pershing dari Amerika Serikat melawan Jerman. U.S. Army Air Service (yang kemudian menjadi US Air Force) memainkan peran menonjol dalam peristiwa tersebut. (Baca juga: Konflik Memanas, Armenia Ancam Azerbaijan dengan Rudal Iskander Rusia)

Ini adalah salah satu pertempuran udara terbesar dalam sejarah dengan melibatkan hampir 1.500 pesawat Sekutu di bawah komando First U.S. Army Air Force. Mereka bertarung untuk menguasai kontrol udara. Selama dua hari pertama pihak Jerman merontokkan 62 pesawat musuh tetapi juga kehilangan 63 pesawat.

9. Pertempuran Britania
10 Pertempuran Udara Paling Sengit dalam Sejarah

Pihak yang terlibat : Sekutu (Inggris,Kanada) Vs Jerman dan Italia

Jumlah korban : 544 kru pesawat tewas (Inggris-Kanada), 2.698 kru pesawat tewas, 967 ditawan (Jerman, Italia)
Pertempuran Britania adalah pertempuran antara Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) dengan RAF (Angkatan udara Inggris) pada 1940-41. Pertempuran ini dilatari oleh upaya Jerman membom daratan Inggris dari udara. Upaya ini dicegah oleh RAF yang mengirim pesawat-pesawat tempurnya untuk menghadang skuadron pesawat pengebom Jerman.

Inggris sadar bila udara Inggris sampai dikuasai Jerman, maka akan sangat mudah bagi Jerman untuk menginvasi Inggris melalui Operasi Singa Laut. Pada pertempuran ini Luftwaffe mengerahkan 1.200 pesawat pengebom maupun pemburu yang terdiri dari jenis Heinkel-111 H (Pembom medium), Junkers JU (Pembom cepat), Do-17Z (Pembom ringan), Messerschmitt Bf-109 (pemburu) dan Junkers Ju-87 Stuka (pembom tukik). Sedangkan RAF mengerahkan 650 pesawat pemburunya terdiri dari Spitfire, Hawker Hurricane, dan Bristol Beufighter. (Baca juga: Review Film Darkest Hour)

10. Pertempuran Kursk
10 Pertempuran Udara Paling Sengit dalam Sejarah

Pihak yang terlibat : Jerman Vs Uni Soviet

Jumlah korban : 50.000 tewas atau 134.000 terluka (Jerman), 254.470 tewas dan 608.833 terluka (Uni Soviet)
Pertempuran Kursk adalah pertempuran di Perang Dunia (PD II) antara pasukan Jerman dan Uni Soviet di Front Timur dekat Kurs (450 kilometer atau 280 mil barat daya Moskow) selama bulan Juli dan Agustus 1943. Pada 15 Juli 1943 - hari pertama Pertempuran Kursk - Soviet kehilangan lebih dari 250 pesawat dalam pertempuran, sekitar setengahnya adalah Sturmovik. (Lihat grafis: Burevestnik : Rudal Jelajah Nuklir Rusia dengan Jangkauan Global)

Sedangkan angkatan udara Jerman (Luftwaffe) ada sekitar 75 pesawatnya yang ditembak jatuh. Soviet menguasai udara selama Pertempuran Kursk. Namun hal itu harus dbayar mahal. Menurut catatan pihak Soviet, sekitar 1.200 pesawatnya hilang selama pertempuran sementara Jerman kalah jauh lebih sedikit. Jerman akhirnya kalah di pertempuran Kursk.

Sumber: www.toptenz.net
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1538 seconds (0.1#10.140)