Korsel Bantah Pasukannya Terobos Wilayah Korut untuk Cari Jasad Pejabatnya

Senin, 28 September 2020 - 10:54 WIB
loading...
Korsel Bantah Pasukannya...
Pasukan Korea Selatan saat beroperasi di wilayah perairan perbatasan dengan Korea Utara, Minggu (27/9/2020). Foto/Baek Seung-ryul/Yonhap
A A A
SEOUL - Pemerintah Pyongyang menuduh pasukan Korea Selatan (Korsel) menerobos perbatasan laut Korea Utara (Korut) untuk mencari jenazah seorang pejabat Korea Selatan yang dibunuh oleh pasukan Korea Utara pekan lalu. Seoul membantah tuduhan itu, tetapi Pyongyan memperingatkan bahwa insiden itu dapat meningkatkan ketegangan.

"Kami mendesak pihak (Korea) Selatan untuk segera menghentikan intrusi di garis demarkasi militer di Laut Barat yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan," kata pemerintah Korea Utara melalui medianya, Korean Central News Agency (KCNA). (Baca: Korsel Gelar Operasi di Laut, Korut Kirim Peringatan )

"Ini membangkitkan kewaspadaan kami karena dapat menyebabkan insiden mengerikan lainnya," lanjut pihak pemerintah yang dipimpin Kim Jong-un tersebut.

Militer dan Coast Guard (Penjaga Pantai) Korea Selatan telah menanggapi tuduhan tersebut, sebagaimana dilaporkan Fox News, Senin (28/9/2020). Menurut militer Korsel, kapal dan pesawat mereka telah menggeledah perairan perbatasan Korea Selatan sejak Jumat untuk berjaga-jaga jika jasad pejabat tersebut kembali ke wilayah Korea Selatan.

Para pejabat di Seoul mengatakan, pejabat Korea Selatan yang berusia 47 tahun itu kemungkinan mencoba membelot sebelum pasukan Korea Utara di atas kapal menembaknya dan membakar tubuhnya. (Baca: Korut Tembak Mati Pejabat Korsel, Jasadnya Dibakar )

Kim Jong-un mengeluarkan permintaan maaf yang langka atas penembakan terhadap pejabat tersebut dalam pesan yang diterima oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada hari Jumat pekan lalu.

Pesan itu mengatakan pasukan Korea Utara menembak pejabat itu karena dia berusaha melarikan diri setelah menolak menjawab pertanyaan. Menurut pesan tersebut, pasukan Korea Utara tidak dapat menemukan tubuh pejabat itu dan membakar benda yang dinaikinya sesuai dengan aturan pencegan virus corona.

Kantor Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan Dewan Keamanan Nasional negaranya memandang permintaan maaf Kim Jong-un secara positif dan mengusulkan penyelidikan bersama dengan Korea Utara untuk mencari tahu apa yang terjadi pada pejabat itu. (Baca juga: Langka, Kim Jong-un Minta Maaf kepada Korsel )

Kim Jong-un saat ini sedang berjuang untuk mengatasi kesengsaraan ekonomi yang memburuk yang disebabkan oleh sanksi internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS) atas program nuklirnya dan pandemi yang memaksa negaranya untuk menutup perbatasannya dengan China, mitra dagang terbesar Korea Utara.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Adik Kim Jong-un: Tak...
Adik Kim Jong-un: Tak Peduli dengan AS, Status Korut Negara Bersenjata Nuklir Tak Bisa Dibatalkan
Iran Cemas Gara-gara...
Iran Cemas Gara-gara Medianya Serukan Pembunuhan Donald Trump
Media Iran Serukan Pembunuhan...
Media Iran Serukan Pembunuhan Donald Trump: Beberapa Peluru Akan Ditembakkan ke Kepalanya yang Kosong
4 Bulan setelah Deklarasikan...
4 Bulan setelah Deklarasikan Darurat Militer, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang Dimakzulkan Akhirnya Dicopot
Sugianto Dipuji sebagai...
Sugianto Dipuji sebagai Pahlawan karena Menyelamatkan Lansia saat Kebakaran Hutan di Korea Selatan
Ganasnya Kebakaran Terbesar...
Ganasnya Kebakaran Terbesar Korsel: 26 Orang Tewas, Helikopter Pemadam Malah Jatuh
170.000 Bayi Korea Selatan...
170.000 Bayi Korea Selatan Diekspor ke Berbagai Negara untuk Diadopsi
Warga Gaza: Kami Tak...
Warga Gaza: Kami Tak Mati karena Serangan Udara, tapi Akan Mati Kelaparan
Helikopter Bawa Turis...
Helikopter Bawa Turis Jatuh di Sungai Hudson New York, 6 Orang Tewas
Rekomendasi
Kalahkan Jepang, Mengapa...
Kalahkan Jepang, Mengapa Australia yang Tersingkir dari Piala Asia U-17 2025?
Dewa Budjana Mengenang...
Dewa Budjana Mengenang Titiek Puspa: Selamat Jalan Legenda Musik
Saul Canelo Alvarez...
Saul Canelo Alvarez Pensiun di Usia 37-38: Waktu yang Tepat untuk Pergi!
Berita Terkini
Kocak, Pria Ini Gunakan...
Kocak, Pria Ini Gunakan Pengacara AI yang Membuat Hakim Bingung dan Marah
43 menit yang lalu
Terungkap, CIA Diam-diam...
Terungkap, CIA Diam-diam Memburu Hitler selama 1 Dekade di Amerika Selatan
1 jam yang lalu
Indonesia Ingin Gabung...
Indonesia Ingin Gabung Proyek KAAN, Jet Tempur Generasi Ke-5 Turki
2 jam yang lalu
Dari 30 Negara, Hanya...
Dari 30 Negara, Hanya 6 Sekutu NATO yang Bersedia Kerahkan Tentara ke Ukraina
2 jam yang lalu
Zelensky Tuding 155...
Zelensky Tuding 155 Tentara China Ikut Berperang di Ukraina, Rusia: Beijing Tetap Seimbang
5 jam yang lalu
Siapa Aleksey Zubritsky?...
Siapa Aleksey Zubritsky? Kosmonot Rusia yang Jadi Buronan Ukraina karena Menolak Wajib Militer dan Dituduh Berkhianat
6 jam yang lalu
Infografis
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved