China Latihan Perang di Dekat Taiwan saat Diplomat AS Berkunjung

Jum'at, 18 September 2020 - 14:45 WIB
loading...
China Latihan Perang...
Ilustrasi kapal induk Liaoning memimpin latihan perang Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China di Samudra Pasifik Barat, 18 April 2018. Foto/REUTERS/Stringer
A A A
TAIPEI - China menggelar latihan perang pada Jumat (18/9/2020) di dekat Selat Taiwan sebagai peringatan baru kepada Amerika Serikat (AS) dan pasukan pro-kemerdekaan di Taiwan. Manuver militer Beijing ini bertepatan dengan kunjungan diplomat senior Amerika ke pulau yang telah memerintah sendiri tersebut.

Juru bicara Kementerian Pertahanan China Ren Guoqiang mengatakan dalam konferensi pers Jumat pagi mengonfirmasi latihan perang yang digelar oleh Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China. (Baca: Pentagon: China Tak Bisa Tandingi AS Meski Kapal Militernya Lebih Banyak )

"Ini adalah tindakan yang sah dan perlu diambil dalam menanggapi situasi saat ini di Selat Taiwan dan menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial," kata Ren, seperti dikutip South China Morning Post.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Keith Krach dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada hari Jumat. Dia adalah pejabat departemen luar negeri paling senior AS yang mengunjungi pulau itu dalam 41 tahun terakhir.

“Baru-baru ini, AS dan otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP) telah meningkatkan hubungan mereka dan sering menimbulkan insiden. Tidak peduli apakah tujuannya untuk melawan China atau menaikkan status DPP, itu adalah angan-angan dan ditakdirkan menjadi jalan buntu," kata Ren. (Baca: Partai Komunis China Nyatakan Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS )

"Tentara Pembebasan Rakyat China memiliki kemauan yang kuat, kepercayaan penuh, dan kemampuan yang memadai untuk menggagalkan semua campur tangan eksternal dan tindakan separatis 'kemerdekaan Taiwan' dan dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah," ujarnya.

Pesawat anti-kapal selam Y-8 sempat memasuki barat daya zona identifikasi pertahanan udara pulau itu pada Rabu malam dan diperingatkan oleh Angkatan Udara Taiwan.

Krach adalah pejabat tinggi kedua AS yang mengunjungi Taiwan tahun ini. Awal bulan lalu, Menteri Kesehatan Alex Azar menjadi pejabat Amerika berpangkat tinggi yang mengunjungi pulau itu sejak 1979.

Juru bicara Komando Teater Timur Zhang Chunhui mengatakan latihan Angkatan Laut dan Angkatan Udara baru-baru ini ditujukan untuk melatih kemampuan tempur di seluruh layanan.

"Tindakan yang relevan adalah tindakan yang diperlukan untuk menangani situasi saat ini di Selat Taiwan, dan akan membantu meningkatkan Komando Teater Timur untuk mempertahankan persatuan nasional dan kedaulatan teritorial," kata Zhang, dalam pernyataan yang dirilis oleh kementerian pertahanan China pada hari Jumat. (Baca juga: Media China Sentil Indonesia karena Menentang Klaim China di Laut China Selatan )

Zhang menambahkan bahwa Komando Teater Timur "yakin dan bertekad" akan "mengalahkan siapa pun dan kekuatan apa pun, dalam bentuk perencanaan dan pelaksanaan kegiatan separatis pro-kemerdekaan".

Presiden AS Donald Trump pada akhir 2017 silam menyebut China sebagai pesaing strategis, pada saat kedua negara terlibat perang dagang. Sejak itu, hubungan antara China dan AS telah anjlok ke titik terendah dalam beberapa dekade karena kedua kekuatan dunia itu bentrok pada berbagai masalah mulai dari diplomasi hingga teknologi dan militer.

Pada bulan Juli, China dan AS sama-sama melakukan latihan Angkatan Laut di Laut China Selatan yang disengketakan, yang meningkatkan risiko konflik militer di wilayah tersebut.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs Rusia di Dunia: Sama-sama Raksasa Nuklir, Siapa Lebih Kuat?
Mimpi WNI Aditya Harsono...
Mimpi WNI Aditya Harsono di AS Hancur: Ditangkap karena Coret Trailer, Terancam Dideportasi
Lockheed Martin Janjikan...
Lockheed Martin Janjikan Jet Tempur Siluman F-35 Terbaru Menjadi Ferrari Terbang Rasa F-47
Guru Perempuan Ini Hamil...
Guru Perempuan Ini Hamil dan Lahirkan Bayi dari Siswa Kelas 6 SD, Akhirnya Dipenjara
Tingkat Persetujuan...
Tingkat Persetujuan Publik terhadap Trump Anjlok ke Level Terendah, Rakyat AS Marah
Pelayaran China Hadapi...
Pelayaran China Hadapi Masalah Akibat Tarif AS, Kiriman Kontainer Turun Tajam
Tegang! Pasukan Pakistan...
Tegang! Pasukan Pakistan dan India Baku Tembak di Perbatasan Kashmir
Rekomendasi
Jambore Karhutla Riau...
Jambore Karhutla Riau 2025, Kapolri: Pemuda Ujung Tombak Penjaga Kelestarian Lingkungan
PLTS, AI, hingga IoT,...
PLTS, AI, hingga IoT, Kemendikdasmen Pamer Inovasi Hebat Guru SMK dan Instruktur LKP
Sinetron Baru MNC Pictures...
Sinetron Baru MNC Pictures Gober Parijs Van Java: Karya Terbaru Penulis Preman Pensiun Segera Tayang di RCTI!
Berita Terkini
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
32 menit yang lalu
Siapa Lashkar-e-Taiba?...
Siapa Lashkar-e-Taiba? Kelompok Militan Pakistan Disebut Mendalangi Pembantaian Kashmir
1 jam yang lalu
Kekuatan Militer Kamboja,...
Kekuatan Militer Kamboja, Kecil tapi Tak Bisa Diremehkan
2 jam yang lalu
Krimea Masuk Wilayah...
Krimea Masuk Wilayah Ukraina atau Rusia? Sejarah Panjang Sejak Era Ottoman hingga Kini
2 jam yang lalu
Paus Fransiskus Dimakamkan...
Paus Fransiskus Dimakamkan Besok, Jet Tempur dan Sniper Dikerahkan
3 jam yang lalu
Trump Tegaskan Universitas...
Trump Tegaskan Universitas Harvard Ancaman bagi Demokrasi
3 jam yang lalu
Infografis
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved