Pandemi Covid-19 Tunjukkan China sebagai Ancaman Terbesar bagi AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa China adalah ancaman geopolitik terbesar bagi Amerika Serikat (AS). Hal itu disampaikan oleh Senator AS dari Partai Republik, Ted Cruz.
Cruz, yang merupakan anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat, dalam sebuah wawancara dengan Fox News, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/5/2020), menyerukan peninjauan kembali secara besar-besaran hubungan AS-China.
"Konsekuensi kebijakan jangka panjang yang paling penting, informasi keamanan nasional dari pandemi Covid-19 ini akan menjadi penilaian ulang mendasar hubungan AS dengan China. China adalah ancaman geopolitik paling signifikan bagi AS untuk abad berikutnya," ucapnya dalam wawancara tersebut.
"Jika Anda melihat pandemi itu sendiri, pemerintah komunis di China memikul tanggung jawab yang sangat besar, kesalahan langsung yang sangat besar untuk pandemi ini. Kami tahu mereka menutupinya," sambungnya.
Dia lalu mengatakan bahwa banyak pihak tahu bahwa ketika para dokter whistleblower berusaha menarik perhatian dunia pada masalah ini pada Desember lalu, pemerintah China membungkam dan menghukum mereka.
Cruz, yang merupakan anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat, dalam sebuah wawancara dengan Fox News, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/5/2020), menyerukan peninjauan kembali secara besar-besaran hubungan AS-China.
"Konsekuensi kebijakan jangka panjang yang paling penting, informasi keamanan nasional dari pandemi Covid-19 ini akan menjadi penilaian ulang mendasar hubungan AS dengan China. China adalah ancaman geopolitik paling signifikan bagi AS untuk abad berikutnya," ucapnya dalam wawancara tersebut.
"Jika Anda melihat pandemi itu sendiri, pemerintah komunis di China memikul tanggung jawab yang sangat besar, kesalahan langsung yang sangat besar untuk pandemi ini. Kami tahu mereka menutupinya," sambungnya.
Dia lalu mengatakan bahwa banyak pihak tahu bahwa ketika para dokter whistleblower berusaha menarik perhatian dunia pada masalah ini pada Desember lalu, pemerintah China membungkam dan menghukum mereka.
(esn)