PBB Sambut Baik Pembicaraan Damai Taliban dan Afghanistan
loading...

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyatakan menyambut baik dimulainya negosiasi antara pemerintah Afghanistan dan Taliban. Foto/REUTERS
A
A
A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB , Antonio Guterres menyatakan menyambut baik dimulainya negosiasi antara pemerintah Afghanistan dan Taliban. Pemerintah Afghanistan dan Taliban melakukan pembicaraan di Doha, Qatar.
"Dimulainya perundingan perdamaian intra-Afghanistan di Doha antara Afghanistan dan Taliban memberikan peluang besar untuk mencapai aspirasi rakyat Afghanistan untuk perdamaian," ucap Guterres, seperti dilansir Xinhua pada Minggu (13/9/2020).
"Rakyat Afghanistan sendiri harus menentukan isi dan sifat negosiasi. Proses perdamaian inklusif, di mana perempuan, pemuda dan korban konflik terwakili secara bermakna, menawarkan harapan terbaik untuk solusi yang berkelanjutan," sambungnya.
Dia lalu mengatakan, semua pihak harus melakukan bagian mereka untuk memastikan bahwa wanita berpartisipasi dalam berbagai peran dan bahwa proses perdamaian mencerminkan pengalaman, dan keahlian wanita Afghanistan dalam semua keberagaman mereka. ( Baca juga: Amerika Persiapkan Latihan Perang Besar-besaran untuk Hadapi China )
"Saya telah didorong oleh dua gencatan senjata tahun ini. Saat negosiasi dimulai, saya mendesak upaya berlipat ganda untuk melindungi warga sipil dan untuk mengurangi konflik, untuk menyelamatkan nyawa dan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perundingan. Harapan saya bahwa kemajuan menuju perdamaian dapat mengarah pada kembalinya jutaan orang Afghanistan yang mengungsi di dalam dan di luar perbatasan, ke rumah mereka dengan cara yang aman, bermartabat dan teratur," ungkapnya.
Guterres menambahkan, sangat penting bahwa semua pemimpin Afghanistan dan anggota komunitas internasional melakukan segala kemungkinan untuk membuat perdamaian menjadi kenyataan. Dia berjanji PBB siap untuk mendukung proses negosiasi perdamaian intra-Afghanistan dan pembangunan berkelanjutan dari Afghanistan. ( Baca juga: TikTok Tidak Ingin Menjual Seluruh Bisnisnya di AS )
"Dimulainya perundingan perdamaian intra-Afghanistan di Doha antara Afghanistan dan Taliban memberikan peluang besar untuk mencapai aspirasi rakyat Afghanistan untuk perdamaian," ucap Guterres, seperti dilansir Xinhua pada Minggu (13/9/2020).
"Rakyat Afghanistan sendiri harus menentukan isi dan sifat negosiasi. Proses perdamaian inklusif, di mana perempuan, pemuda dan korban konflik terwakili secara bermakna, menawarkan harapan terbaik untuk solusi yang berkelanjutan," sambungnya.
Dia lalu mengatakan, semua pihak harus melakukan bagian mereka untuk memastikan bahwa wanita berpartisipasi dalam berbagai peran dan bahwa proses perdamaian mencerminkan pengalaman, dan keahlian wanita Afghanistan dalam semua keberagaman mereka. ( Baca juga: Amerika Persiapkan Latihan Perang Besar-besaran untuk Hadapi China )
"Saya telah didorong oleh dua gencatan senjata tahun ini. Saat negosiasi dimulai, saya mendesak upaya berlipat ganda untuk melindungi warga sipil dan untuk mengurangi konflik, untuk menyelamatkan nyawa dan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perundingan. Harapan saya bahwa kemajuan menuju perdamaian dapat mengarah pada kembalinya jutaan orang Afghanistan yang mengungsi di dalam dan di luar perbatasan, ke rumah mereka dengan cara yang aman, bermartabat dan teratur," ungkapnya.
Guterres menambahkan, sangat penting bahwa semua pemimpin Afghanistan dan anggota komunitas internasional melakukan segala kemungkinan untuk membuat perdamaian menjadi kenyataan. Dia berjanji PBB siap untuk mendukung proses negosiasi perdamaian intra-Afghanistan dan pembangunan berkelanjutan dari Afghanistan. ( Baca juga: TikTok Tidak Ingin Menjual Seluruh Bisnisnya di AS )
(esn)
Lihat Juga :