Sambangi Siprus, Pompeo Prihatin dengan Aksi Turki di Mediterania

Minggu, 13 September 2020 - 09:16 WIB
loading...
Sambangi Siprus, Pompeo Prihatin dengan Aksi Turki di Mediterania
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan prihatin dengan aksi Turki di Laut Mediterania. Foto/Anews
A A A
NICOSIA - Amerika Serikat (AS) sangat prihatin dengan tindakan Turki di Laut Mediterania timur. AS pun mendesak diakhirinya krisis di Laut Mediterania timur yang dipicu oleh sumber daya alam lepas pantai secara diplomatik.

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, saat melakukan lawatan perjalanan singkat ke Siprus pada Sabtu malam, di mana ia bertemu dengan Presiden Nicos Anastasiades.

"Negara-negara di kawasan perlu menyelesaikan perselisihan termasuk tentang keamanan dan sumber daya energi dan masalah maritim secara diplomatis dan damai," imbau Pompeo

“Meningkatnya ketegangan militer tidak membantu siapa pun kecuali musuh yang ingin melihat perpecahan dalam kesatuan transatlantik,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (13/9/2020).(Baca: AS Lirik Yunani Jika Markas Bom Nuklirnya di Turki Ditutup Erdogan )

Ketegangan di Mediterania timur telah meningkat karena aksi saling klaim antara Turki dengan Yunani dan Siprus atas wilayah laut yang dianggap kaya akan gas alam.

Turki telah mengirim dua kapal survei ke wilayah terpisah di kawasan itu. Aksi ini menarik protes keras dari Siprus dan Yunani, yang mengatakan Ankara beroperasi di landas kontinental kedua negara itu.

Turki mengatakan memiliki klaim yang sah atas wilayah tersebut. Tidak ada kesepakatan antara Yunani dan Turki untuk membatasi landas kontinen mereka, sementara Turki membantah klaim apa pun oleh Siprus, yang tidak memiliki hubungan diplomatik.

"Kami tetap sangat prihatin dengan operasi Turki yang sedang berlangsung. Republik Siprus memiliki hak untuk mengeksploitasi sumber daya alamnya termasuk hak atas hidrokarbon yang ditemukan di zona ekonomi eksklusifnya," kata Pompeo.(Baca: Bela Yunani, Uni Eropa Siap Keroyok Turki dengan Sanksi )

Pulau Mediterania timur terpecah dalam invasi Turki pada tahun 1974 yang dipicu oleh kudeta singkat yang diilhami oleh Yunani. Pemerintah Siprus Yunani yang diakui secara internasional mewakili seluruh pulau di Uni Eropa, meskipun otoritasnya secara efektif terkandung di bagian selatan. Siprus Utara adalah negara Siprus Turki yang tidak diakui yang hanya diakui oleh Ankara.

Awal bulan ini Amerika Serikat mengatakan akan mencabut embargo 33 tahun atas pasal pertahanan tidak mematikan yang diterapkan di Siprus pada tahun 1987 dan memperdalam kerja sama keamanannya dengan Nicosia, yang memicu kemarahan Turki.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0933 seconds (0.1#10.140)