AS Lirik Yunani Jika Markas Bom Nuklirnya di Turki Ditutup Erdogan

Sabtu, 12 September 2020 - 09:59 WIB
loading...
AS Lirik Yunani Jika...
Sebuah jet tempur F-16 Turki beroperasi di Pangkalan Udara Incirlik. Foto/REUTERS/Murad Sezer
A A A
WASHINGTON - Pentagon menjadikan Yunani sebagai lokasi alternatif pengganti markas pasukan Amerika Serikat di Pangkalan Udara Incirlik , Turki. Pangkalan yang menampung sekitar 50 bom nuklir Amerika itu terancam ditutup Presiden Recep Tayyip Erdogan setelah kedua negara terlibat ketegangan dalam berbagai masalah.

Washington dan Ankara merupakan sekutu di NATO sejak tahun 1952. Namun, keduanya sering bersitegang dalam beberapa tahun terakhir karena kepentingan Washington dan Ankara menjadi semakin kontradiktif. (Baca: Erdogan Marah, Ancam Tutup Pangkalan Penampung 50 Bom Nuklir AS )

Di Suriah, pasukan Turki bergerak melintasi pos-pos terdepan Amerika untuk menyerang milisi Kurdi pada Oktober lalu. Milisi Kurdi sendiri merupakan sekutu AS dalam perang melawan kelompok Islamic State atau ISIS.

Kedua sekutu NATO itu juga berseteru setelah Ankara membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Washington mengeluarkan Ankara dari program jet tempur siluman F-35 sebagai respons. (Baca: Bela Yunani, Uni Eropa Ancam Keroyok Turki dengan Sanksi )

Berbagai ketegangan itu dapat membahayakan Pangkalan Udara Incirlik, yang telah berfungsi sebagai pusat logistik militer untuk NATO di wilayah tersebut selama beberapa dekade. Pangkalan itu juga dikenal sebagai markas sekitar 150 bom nuklir Amerika.

Langkah Pentagon yang meminati Yunani sebagai alternatif pengganti Pangkalan Udara Incirlik diungkap seorang Senator Amerika. Yunani sendiri juga sedang beserteru dengan Turki terkait sengketa perairan di Mediterania Timur .

“Kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada Incirlik,” kata Senator Ron Johnson, yang mengetuai subkomite Komite Hubungan Luar Negeri Senat untuk Eropa, kepada Washington Examiner, hari Jumat.

"Kami berharap yang terbaik, tapi kami harus merencanakan yang terburuk," katanya lagi.

“Kami ingin mempertahankan kehadiran dan kerjasama penuh kami di Turki,” lanjut Johnson. "Saya tidak berpikir kami ingin melakukan perubahan strategis itu, tetapi saya pikir, dari postur pertahanan, saya pikir kami harus melihat kenyataan dari situasi di mana jalan yang ditempuh Erdogan tidak baik."

"Kami sudah melihat Yunani sebagai alternatif," imbuh Johnson. (Baca: Erdogan Ancam Tutup Pangkalan Penampung Bom Nuklir AS, Pentagon Bereaksi )

Pangkalan Angkatan Laut AS di Teluk Souda adalah satu-satunya pelabuhan laut di Mediterania Timur yang mampu menampung kapal induk AS. Pangkalan di pantai utara Kreta itu sudah menjadi tempat yang sangat sibuk.

Berdekatan dengan fasilitas Teluk Souda adalah Bandara Internasional Chania, yang juga digunakan sebagai pangkalan udara oleh Angkatan Udara Hellenic. Namun, mengingat Chania sudah menjadi bandara tersibuk keenam di Yunani, menangani beban kerja yang meningkat dalam mengurus pesawat AS yang pernah terbang ke Incirlik bisa menjadi tugas yang menakutkan.

“Sangat disayangkan jalan yang diambil Erdogan," kata Johnson. "Ini mengganggu. Ini sangat memprihatinkan, yang merupakan salah satu alasan kami untuk pasti meningkatkan kerjasama militer kami dengan Yunani...memperkuat kehadiran kami di Teluk Souda, karena kehadiran kami, sejujurnya, di Turki pasti terancam," paparnya. (Baca juga: Diancam Ditutup Erdogan, AS Beri Rp1,3 Triliun untuk Upgrade Pangkalan Incirlik )

Namun, Johnson tidak mengatakan apa-apa tentang sekitar 50 senjata nuklir yang disimpan AS di Incirlik.

Aykan Erdemir, mantan anggota parlemen Turki dan analis senior Turki di lembaga think tank Foundation for Defense of Democracies mengatakan kepada Washington Examiner bahwa Washington tidak selalu memikirkan satu alternatif untuk Incirlik. "Tetapi sejumlah opsi rebasing yang saling melengkapi sebagai kontingensi untuk Incirlik," katanya.

“Ini telah berlangsung cukup lama, secara bertahap. Saya pasti akan berpendapat bahwa ini bukan hal baru, tetapi mungkin secara kualitatif berubah dalam hal sifat dan tingkat kehadiran dan investasi AS di dalamnya," paparnya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs Rusia di Dunia: Sama-sama Raksasa Nuklir, Siapa Lebih Kuat?
Mimpi WNI Aditya Harsono...
Mimpi WNI Aditya Harsono di AS Hancur: Ditangkap karena Coret Trailer, Terancam Dideportasi
Lockheed Martin Janjikan...
Lockheed Martin Janjikan Jet Tempur Siluman F-35 Terbaru Menjadi Ferrari Terbang Rasa F-47
Tingkat Persetujuan...
Tingkat Persetujuan Publik terhadap Trump Anjlok ke Level Terendah, Rakyat AS Marah
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Bank Aladin Kantongi...
Bank Aladin Kantongi Pendapatan Rp613 Miliar, Tumbuh 84% di 2024
Sucofindo Dorong Aksi...
Sucofindo Dorong Aksi Hijau lewat Carbon Talk di Hari Bumi 2025
Program Green School...
Program Green School MNC Peduli dan MNC Land di SDN Babakan Kencana Sukabumi Pengalaman Positif bagi Siswa
Berita Terkini
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
13 menit yang lalu
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
1 jam yang lalu
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
1 jam yang lalu
Siapa Lashkar-e-Taiba?...
Siapa Lashkar-e-Taiba? Kelompok Militan Pakistan Disebut Mendalangi Pembantaian Kashmir
2 jam yang lalu
Kekuatan Militer Kamboja,...
Kekuatan Militer Kamboja, Kecil tapi Tak Bisa Diremehkan
3 jam yang lalu
Krimea Masuk Wilayah...
Krimea Masuk Wilayah Ukraina atau Rusia? Sejarah Panjang Sejak Era Ottoman hingga Kini
3 jam yang lalu
Infografis
Demo Menentang Presiden...
Demo Menentang Presiden AS Donald Trump Digelar di Penjuru Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved