Mesir: Kami Tidak Akan Diam Melihat Turki Kejar Ambisinya di Kawasan
loading...

Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry nyatakan Kairo tidak akan berdiam diri menghadapi ambisi Turki di kawasan itu, terutama di Libya, Suriah dan Irak. Foto/REUTERS
A
A
A
KAIRO - Mesir tidak akan berdiam diri menghadapi ambisi Turki di kawasan itu, terutama di Libya, Suriah dan Irak. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry.
Berbicara saat pertemuan virtual Liga Arab, Shoukry mengatakan bahwa krisis di Libya memiliki konsekuensi langsung bagi keamanan nasional Mesir. ( Baca juga: Negara-negara Arab Kecam Turki dan Iran karena Terlalu Ikut Campur )
“Kami telah melihat dan memantau intervensi Turki untuk menggoyahkan Libya, yang melibatkan praktik yang memperpanjang konflik, tidak hanya di Libya, tetapi di seluruh kawasan," ucapnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (10/9/2020).
"Ini termasuk keterlibatan Turki yang terdokumentasi dalam mengangkut tentara bayaran dan teroris dari wilayah Suriah, dalam upaya untuk menciptakan kembali kondisi yang dibangun Turki di Suriah di front Libya," sambungnya.
Dia kemudian mengatakan, dalam menghadapi ambisi Turki yang terbukti di Irak utara, khususnya Suriah dan Libya, Mesir tidak akan berdiam diri dengan tangan terikat. ( Baca juga: Menyedihkan! Salat Bertahun-tahun Tapi Tidak Diterima, Apa Sebab? )
"Alih-alih, kami mengambil sikap, ketika kami menyatakan garis depan Sirte-Jufra sebagai garis merah, kami tidak akan menerima siapa pun untuk menyeberang tanpa memandang identitas mereka, dan kami berterima kasih kepada negara-negara Arab yang bersaudara atas dukungan kuat mereka," tukasnya.
Berbicara saat pertemuan virtual Liga Arab, Shoukry mengatakan bahwa krisis di Libya memiliki konsekuensi langsung bagi keamanan nasional Mesir. ( Baca juga: Negara-negara Arab Kecam Turki dan Iran karena Terlalu Ikut Campur )
“Kami telah melihat dan memantau intervensi Turki untuk menggoyahkan Libya, yang melibatkan praktik yang memperpanjang konflik, tidak hanya di Libya, tetapi di seluruh kawasan," ucapnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (10/9/2020).
"Ini termasuk keterlibatan Turki yang terdokumentasi dalam mengangkut tentara bayaran dan teroris dari wilayah Suriah, dalam upaya untuk menciptakan kembali kondisi yang dibangun Turki di Suriah di front Libya," sambungnya.
Dia kemudian mengatakan, dalam menghadapi ambisi Turki yang terbukti di Irak utara, khususnya Suriah dan Libya, Mesir tidak akan berdiam diri dengan tangan terikat. ( Baca juga: Menyedihkan! Salat Bertahun-tahun Tapi Tidak Diterima, Apa Sebab? )
"Alih-alih, kami mengambil sikap, ketika kami menyatakan garis depan Sirte-Jufra sebagai garis merah, kami tidak akan menerima siapa pun untuk menyeberang tanpa memandang identitas mereka, dan kami berterima kasih kepada negara-negara Arab yang bersaudara atas dukungan kuat mereka," tukasnya.
(esn)
Lihat Juga :