COVID-19 Infeksi 0,5 Juta Orang di Dunia, AS Kini Terparah
A
A
A
WASHINGTON - Pandemi virus corona baru, COVID-19, hingga pagi ini (27/3/2020), telah menginfeksi 529,614 atau lebih dari 0,5 juta orang di 199 negara. Kondisi kini berbalik, di mana jumlah kasus infeksi terbanyak di dunia berada di Amerika Serikat (AS) 83.362 orang, melampaui China 81.285 orang.
Berikut data 10 negara dengan kondisi terparah akibat COVID-19 yang dikutip SINDOnews.com dari situs pelaporan online worldometers.info;
AS: 83.672 kasus, 1.209 meninggal, 1.864 sembuh
China: 81.285 kasus, 3.287 meninggal, 74.051 sembuh
Italia: 80.589 kasus, 8.215 meninggal, 10.361 sembuh
Spanyol: 57.786 kasus, 4.365 meninggal, 7.015 sembuh
Jerman: 43.938 kasus, 267 meninggal, 5.673 sembuh
Iran: 29.406 kasus, 2.234 meninggal, 10.457 sembuh
Prancis: 29.155 kasus, 1.696 meninggal, 4.948 sembuh
Swiss: 11.811 kasus, 191 meninggal, 131 sembuh
Inggris: 11.658 kasus, 578 meninggal, 135 sembuh
Korea Selatan: 7.431 kasus, 131 meninggal, 4.144 sembuh
Sementara itu, di Indonesia tercatat ada 893 kasus, 78 meninggal dan 35 pasien sembuh. Data ini dikutip pukul 07.00 WIB dan setiap saat bisa berubah sesuai laporan otoritas kesehatan masing-masing negara di dunia.
Laporan versi Johns Hopkins University dan The New York Times juga mengonfirmasi jumlah kasus infeksi COVID-19 di AS saat ini terbanyak di dunia melampui Italia dan China.
Menurut data Johns Hopkins University AS memiliki 82.404 kasus, sedangkan The New York Times melaporkan ada 81.321 orang yang dinyatakan positif COVID-19.
Rumah sakit-rumah sakit di AS dilaporkan mulai kewalahan dengan melonjaknya pasien COVID-19. Saat ini, 40 persen orang Amerika hidup dengan situasi lockdown atau isolasi ketat untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Berikut data 10 negara dengan kondisi terparah akibat COVID-19 yang dikutip SINDOnews.com dari situs pelaporan online worldometers.info;
AS: 83.672 kasus, 1.209 meninggal, 1.864 sembuh
China: 81.285 kasus, 3.287 meninggal, 74.051 sembuh
Italia: 80.589 kasus, 8.215 meninggal, 10.361 sembuh
Spanyol: 57.786 kasus, 4.365 meninggal, 7.015 sembuh
Jerman: 43.938 kasus, 267 meninggal, 5.673 sembuh
Iran: 29.406 kasus, 2.234 meninggal, 10.457 sembuh
Prancis: 29.155 kasus, 1.696 meninggal, 4.948 sembuh
Swiss: 11.811 kasus, 191 meninggal, 131 sembuh
Inggris: 11.658 kasus, 578 meninggal, 135 sembuh
Korea Selatan: 7.431 kasus, 131 meninggal, 4.144 sembuh
Sementara itu, di Indonesia tercatat ada 893 kasus, 78 meninggal dan 35 pasien sembuh. Data ini dikutip pukul 07.00 WIB dan setiap saat bisa berubah sesuai laporan otoritas kesehatan masing-masing negara di dunia.
Laporan versi Johns Hopkins University dan The New York Times juga mengonfirmasi jumlah kasus infeksi COVID-19 di AS saat ini terbanyak di dunia melampui Italia dan China.
Menurut data Johns Hopkins University AS memiliki 82.404 kasus, sedangkan The New York Times melaporkan ada 81.321 orang yang dinyatakan positif COVID-19.
Rumah sakit-rumah sakit di AS dilaporkan mulai kewalahan dengan melonjaknya pasien COVID-19. Saat ini, 40 persen orang Amerika hidup dengan situasi lockdown atau isolasi ketat untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
(mas)