Israel Tuntut Kompensasi AS atas Penjualan Jet Tempur F-35 ke UEA

Senin, 07 September 2020 - 09:11 WIB
loading...
Israel Tuntut Kompensasi...
Pesawat jet tempur siluman F-35 Adir Angkatan Udara Israel. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Israel akan menuntut kompensasi dari Amerika Serikat (AS) atas penjualan pesawat jet tempur siluman F-35 ke Uni Emirat Arab (UEA). Kompensasi yang diminta adalah memajukan satu tahun tanggal pasokan sistem persenjataan canggih Amerika sebagai bagian dari bantuan militer Washington ke nagara Yahudi tersebut.

Keinginan rezim Zionis menuntut kompenasi Washington itu diungkap media setempat, Yediot Ahronoth,yang dilansir Ynet, Senin (7/9/2020). (Baca: AS Pasok Jet Tempur Siluman F-35 ke UEA Imbalan Normalisasi Emirat-Israel? )

Sebelumnya, Ynet dan Yedioth Ahronoth mengungkap bahwa Washington telah mencapai kesepakatan penjualan senjata canggih dengan Uni Emirat Arab, yang mencakup penjualan jet tempur siluman F-35 dan kendaraan udara tak berawak, sebagai bagian dari perjanjian normalisasi hubungan UEA dengan Israel .

Yedioth Ahronoth, dalam laporannya, mengklaim telah mengetahui bahwa pihak keamanan Israel sekarang memperdebatkan paket kompensasi mana yang harus diminta dari Washington. Di antara opsi-opsi yang diperiksa adalah memajukan satu tahun tanggal pasokan sistem persenjataan canggih Amerika ke Israel.

Proposal untuk mempercepat pasokan senjata canggih Amerika itu dipicu oleh pandemi virus corona baru (Covid-19) dan kejatuhan ekonomi, yang menyebabkan Israel sekarang berjuang untuk mengembangkan dan memproduksi sistem pertahanan di dalam negeri. (Baca: Israel Menentang Penjualan Jet Tempur F-35 AS ke UEA )

Israel Aerospace Industries menawarkan untuk memproduksi sistem senjata untuk Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan mendapatkan bayaran untuk proyek tersebut tahun depan, tetapi Kementerian Keuangan menganggap rencana tersebut terlalu mahal.

Tuntutan kompensasi menunjukkan bahwa pembentukan pertahanan Israel telah mencapai kesepakatan dengan fakta bahwa kesepakatan penjualan senjata canggih antara AS dan UEA hampir pasti akan terjadi.

Pihak keamanan Israel dari awal menentang penjualan pesawat tempur F-35 AS ke negara Arab, karena khawatir dapat merusak superioritas militer Israel di wilayah tersebut. (Baca: Dibantu Trump, Israel dan UEA Capai Kesepakatan Normalisasi Hubungan )

Selain itu, Presiden AS Donald Trump telah berjanji untuk mempertahankan keunggulan kualitatif Israel dalam hal persenjataan Amerika, janji yang pertama kali diberikan oleh Washington kepada Israel selama Perang Yom Kippur pada tahun 1973. Janji itulah yang menjadikan permintaan kompensasi oleh rezim Zionis kepada Washington sebagai opsi yang masuk akal.

Kesepakatan penjualan senjata antara AS dengan UEA diharapkan akan dibahas di Kongres Amerika dalam waktu dekat. Pemerintahan Trump berharap kesepakatan itu disetujui karena penjualan tersebut terindikasi menjadi bagian integral dari perjanjian normalisasi Israel-UEA , bersama dengan penghentian aneksasi Tepi Barat.

Pada hari Jumat pekan lalu, New York Times mengonfirmasi laporan dari Yedioth Ahronoth bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memang mengetahui rencana administrasi Trump untuk menjual senjata canggih Amerika ke Emirat dengan imbalan kesepakatan damai UEA-Israel. (Baca juga: Operasi Woyla, Kopassus Hanya Butuh Waktu 2 Menit 49 Detik Bebaskan Sandera )

Netanyahu sendiri telah berulang kali membantah opsi tersebut dalam perjanjian normalisasi UEA-Israel.

"Tidak ada poin dalam pembicaraan antara Israel dan Amerika Serikat yang mengarah pada terobosan bersejarah, apakah Netanyahu memberikan persetujuan Israel untuk penjualan senjata canggih ke UEA," kata Kantor Perdana Menteri Israel dalam sebuah pernyataan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Beda Jauh, Ini Perbandingan...
Beda Jauh, Ini Perbandingan Luas Kebakaran Israel vs Los Angeles
Kabinet Israel Sepakati...
Kabinet Israel Sepakati Serangan Luas ke Gaza
Trump Perintahkan Pembukaan...
Trump Perintahkan Pembukaan Kembali Penjara Alcatraz untuk Penjahat Paling Kejam di AS
Permintaan Terakhir...
Permintaan Terakhir Paus Fransiskus: Kirim Mobil Paus untuk Tolong Anak-anak Gaza!
Ini Tampang Komandan...
Ini Tampang Komandan Israel Pembunuh Hind Rajab, Kini Diadukan ke ICC
Iran Pamer Rudal Baru...
Iran Pamer Rudal Baru yang Siap Serang Pangkalan AS, Namanya Qassem Basir
10 Negara Baru Ucapkan...
10 Negara Baru Ucapkan Selamat Tinggal pada Dolar AS, Beralih ke Mata Uang Lokal
Putin Berharap Rusia...
Putin Berharap Rusia Tak Perlu Gunakan Senjata Nuklir untuk Akhiri Konflik di Ukraina
Trump Aktifkan Lagi...
Trump Aktifkan Lagi Penjara Horor Alcatraz untuk Penjahat Kelas Kakap
Rekomendasi
Bye-Bye Panik Data Hilang!...
Bye-Bye Panik Data Hilang! Synology DS925+ & DX525 Jadi Benteng Digital Super Canggih!
Purnawirawan TNI Usul...
Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Jokowi: Boleh-boleh Saja di Negara Demokrasi
Kasus Mayat Wanita Dicor,...
Kasus Mayat Wanita Dicor, Polisi: Pelaku Kesal Korban Minta Dinikahi
Berita Terkini
Beda Jauh, Ini Perbandingan...
Beda Jauh, Ini Perbandingan Luas Kebakaran Israel vs Los Angeles
4 Tanda Rusia Diduga...
4 Tanda Rusia Diduga Sedang Mempersiapkan Perang Melawan NATO
Kabinet Israel Sepakati...
Kabinet Israel Sepakati Serangan Luas ke Gaza
Apakah Ukraina Memiliki...
Apakah Ukraina Memiliki Senjata Nuklir? Ini Riwayat Bom Atom yang Tak Pernah Meledak
Profil Abdelkader Harkassi,...
Profil Abdelkader Harkassi, Imam Spanyol yang Berangkat Haji dengan Naik Kuda
Trump Perintahkan Pembukaan...
Trump Perintahkan Pembukaan Kembali Penjara Alcatraz untuk Penjahat Paling Kejam di AS
Infografis
Jet Tempur F/A-18 AS...
Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved