Rusia Dilaporkan Ingin Gantikan Tentara dengan Robot
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia dilaporkan memiliki keinginan untuk menggantikan tentara manusia dengan apa yang dianggapnya sebagai robot, yang lebih cepat dan lebih akurat di medan perang. Moskow disebut memiliki rencana untuk mulai menguji mesin tempur tanpa awak yang baru dikembangkan.
Wakil Direktur Advanced Research Foundation Rusia, Vitaly Davydov, menyebut bahwa robotika akan menjadi masa depan peperangan karena peningkatan kecepatan dan ketepatan dalam pemilihan target.
"Pejuang yang masih hidup secara bertahap akan mulai digantikan oleh 'saudara' robot mereka yang dapat bertindak lebih cepat, lebih akurat dan lebih selektif daripada orang," ucap Davydov, seperti dilansir PressTV pada Minggu (3/5/2020).
Rusia, ucap Davydov, akan mulai menguji robot yang baru dikembangkan yakni Marker UGV, menjelang akhir tahun ini, meskipun beberapa robot militer Rusia berkinerja buruk selama tes pertempuran sebelumnya.
Menurut Samuel Bendett, seorang penasihat di Pusat Analisis Angkatan Laut (CAN), Kementerian Pertahanan Rusia telah menggantungkan harapannya pada Marker UGV dalam hal ini. Marker UGV adalah robot yang menyerupai tank tempur kecil yang tidak membutuhkan kru.
"Ada peta jalan robotika militer Rusia yang masih diklasifikasikan yang membuat sketsa berbagai tahap perkembangan militer Rusia yang tidak disebutkan namanya, yang tidak diragukan lagi telah dipengaruhi oleh tindakan dan pengalaman militer Rusia di Suriah," katanya.
"Kementerian Pertahanan Rusia sedang mendiskusikan kemungkinan penggunaan gerombolan robot dalam pertempuran dan Marker jelas merupakan platform untuk menguji hal itu. Seperti yang dibayangkan, itu akan dapat meluncurkan gerombolan UAV, menjadikannya platform robot yang benar-benar serbaguna," tukasnya.
Wakil Direktur Advanced Research Foundation Rusia, Vitaly Davydov, menyebut bahwa robotika akan menjadi masa depan peperangan karena peningkatan kecepatan dan ketepatan dalam pemilihan target.
"Pejuang yang masih hidup secara bertahap akan mulai digantikan oleh 'saudara' robot mereka yang dapat bertindak lebih cepat, lebih akurat dan lebih selektif daripada orang," ucap Davydov, seperti dilansir PressTV pada Minggu (3/5/2020).
Rusia, ucap Davydov, akan mulai menguji robot yang baru dikembangkan yakni Marker UGV, menjelang akhir tahun ini, meskipun beberapa robot militer Rusia berkinerja buruk selama tes pertempuran sebelumnya.
Menurut Samuel Bendett, seorang penasihat di Pusat Analisis Angkatan Laut (CAN), Kementerian Pertahanan Rusia telah menggantungkan harapannya pada Marker UGV dalam hal ini. Marker UGV adalah robot yang menyerupai tank tempur kecil yang tidak membutuhkan kru.
"Ada peta jalan robotika militer Rusia yang masih diklasifikasikan yang membuat sketsa berbagai tahap perkembangan militer Rusia yang tidak disebutkan namanya, yang tidak diragukan lagi telah dipengaruhi oleh tindakan dan pengalaman militer Rusia di Suriah," katanya.
"Kementerian Pertahanan Rusia sedang mendiskusikan kemungkinan penggunaan gerombolan robot dalam pertempuran dan Marker jelas merupakan platform untuk menguji hal itu. Seperti yang dibayangkan, itu akan dapat meluncurkan gerombolan UAV, menjadikannya platform robot yang benar-benar serbaguna," tukasnya.
(esn)