Krimea Masuk Wilayah Ukraina atau Rusia? Sejarah Panjang Sejak Era Ottoman hingga Kini
loading...
A
A
A
2. Intervensi Rusia di Krimea
Menanggapi pergantian rezim di Kiev dan dengan alasan melindungi warga etnis Rusia di Krimea, Rusia mengirim pasukan tidak berseragam resmi (dikenal sebagai "little green men") ke Krimea pada Februari 2014.
Pasukan ini mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dan pangkalan militer.
3. Referendum Krimea
Pada 16 Maret 2014, diselenggarakan referendum di Krimea, yang disebut Rusia sebagai demokratis dan sah, di mana diklaim lebih dari 90% pemilih memilih bergabung dengan Rusia.
Namun, referendum ini tidak diakui Ukraina dan sebagian komunitas internasional, yang menyatakan proses tersebut dilakukan di bawah tekanan militer dan melanggar hukum internasional.
4. Aneksasi Resmi oleh Rusia
Pada 18 Maret 2014, Presiden Vladimir Putin menandatangani dokumen aneksasi Krimea, menjadikannya bagian dari Federasi Rusia sebagai dua entitas baru: Republik Krimea dan Kota Federal Sevastopol.
Perspektif Hukum Internasional
1. Pandangan Ukraina dan Mayoritas Negara
Menurut hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), prinsip integritas teritorial suatu negara adalah mutlak.
Maka dari itu, Ukraina dan hampir semua negara anggota PBB menganggap Krimea adalah bagian sah dari Ukraina, dan aneksasi Rusia dianggap ilegal.
2. Resolusi Majelis Umum PBB
Pada 27 Maret 2014, Majelis Umum PBB mengesahkan Resolusi 68/262, yang menyatakan referendum di Krimea tidak sah dan menegaskan kembali dukungan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, termasuk Krimea.
Sebanyak 100 negara mendukung resolusi ini, sementara hanya 11 negara yang menentang, termasuk Rusia, Suriah, Korea Utara, dan Venezuela.
Lihat Juga :