PM Negara NATO: Merampas Aset Rusia yang Dibekukan Adalah Tindakan Perang

Sabtu, 22 Maret 2025 - 12:47 WIB
loading...
PM Negara NATO: Merampas...
PM Belgia Bart De Wever memperingatkan bahwa menyita aset Rusia yang dibekukan di Uni Eropa akan dianggap sebagai tindakan perang. Foto/Anadolu
A A A
BRUSSELS - Menyita aset Rusia yang dibekukan di Uni Eropa (UE) akan dianggap sebagai "tindakan perang”. Demikian peringatan dari Perdana Menteri (PM) Belgia Bart De Wever.

PM negara NATO itu juga memperingatkan bahwa langkah perampasan aset tersebut kemungkinan akan memancing respons dari Moskow.

Negara-negara Barat membekukan dana kedaulatan Rusia senilai sekitar USD300 miliar setelah eskalasi konflik Ukraina pada Februari 2022.

Sekitar USD213 miliar dari jumlah tersebut dipegang oleh Euroclear, lembaga kliring yang berpusat di Brussels.



Dana yang dibekukan tersebut telah menghasilkan miliaran bunga, yang mana Euroclear telah mentransfer €1,55 miliar (USD1,63 miliar) ke Kyiv pada Juli lalu.

Berbicara setelah pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels, De Wever mengatakan langkah perampasan aset itu akan membawa risiko sistemik bagi seluruh sistem keuangan dunia.

eringatan De Wever muncul saat negara-negara Eropa termasuk Prancis, Inggris, dan Spanyol mulai menyambut baik gagasan untuk menyita aset-aset Rusia yang dibekukan setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.

Gagasan mereka adalah menggunakan uang dari aset sitaan tersebut untuk memperkuat pertahanan Ukraina dan memperkuat pengaruhnya dalam pembicaraan damai dengan Rusia.

Namun, Belgia memiliki kepentingan yang cukup besar dalam permainan ini karena Euroclear, lembaga keuangan yang memegang sebagian besar aset yang dilumpuhkan di Eropa, berkantor pusat di Brussels.

Negara tersebut khawatir bahwa menyerahkan uang tersebut ke Ukraina akan membuat Euroclear menghadapi lebih banyak tuntutan hukum oleh pemegang aset tersebut.

Euroclear saat ini tengah terlibat dalam litigasi dengan banyak pihak yang menggunakan pengadilan Rusia yang sangat dipolitisasi untuk menentang penahanan aset mereka, dan mencari kompensasi.

"Kita tidak hidup di dunia fantasi. Kita hidup di dunia nyata, di mana jika Anda mengambil €200 miliar dari seseorang, akan ada konsekuensinya," kata De Wever, seperti dikutip dari Politico, Sabtu (22/3/2025).

Tahun lalu, negara-negara G7 sepakat untuk menggunakan laba yang dihasilkan oleh aset tersebut—bukan aset itu sendiri—untuk mengeluarkan pinjaman €50 miliar kepada Ukraina.

Namun, beberapa negara berusaha untuk melangkah lebih jauh. Awal bulan ini, anggota Parlemen Prancis mendukung resolusi tidak mengikat yang menyerukan UE untuk menyita aset tersebut dan menggunakannya untuk mendukung Ukraina.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez mendukung opsi itu secara tertutup dalam pertemuan para pemimpin UE pada 6 Maret, menurut beberapa diplomat UE.

De Wever memperingatkan para pemimpin lainnya untuk menahan diri dari "mewakili aset yang dibekukan dan tidak dapat bergerak seperti celengan kecil Putin yang dapat Anda pecahkan begitu saja dengan palu lalu mengambil uangnya dan membelanjakannya untuk apa pun yang Anda inginkan... karena hal tersebut tidak sesederhana itu."
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
4 Alasan Uni Eropa Takut...
4 Alasan Uni Eropa Takut Trump Hentikan Pasokan Senjata, dari Ketergangungan dengan AS hingga Tak Mampu Mandiri
Jajaki Perundingan Perdamaian...
Jajaki Perundingan Perdamaian Abadi, AS dan Ukraina Konsolidasi di Riyadh
Sekutu NATO Eropa Takut...
Sekutu NATO Eropa Takut Trump Akan Hentikan Dukungan Senjata AS
Utusan Khusus Trump:...
Utusan Khusus Trump: Saya Tak Menganggap Putin Orang Jahat, Dia Sangat Pintar
PM Negara NATO Mencela...
PM Negara NATO Mencela Uni Eropa yang Ingin Perang saat AS Coba Damaikan Rusia-Ukraina
Negara Tetangga Indonesia...
Negara Tetangga Indonesia Ini Makin Sulit Pasok Tank ke Ukraina
Polandia Akan Larang...
Polandia Akan Larang Suaka bagi Warga dari Negara Sekutu Rusia
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina, Mengapa?
Direktur PLTN: Tak Ada...
Direktur PLTN: Tak Ada yang Bisa Kendalikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa kecuali Rusia
Rekomendasi
Doa Orang Mudik Mustajab,...
Doa Orang Mudik Mustajab, Jangan Lupa Amalkan!
Billy Syahputra Lamar...
Billy Syahputra Lamar Vika Kolesnaya, Amanda Manopo Nyanyi Lagu Harusnya Kau Pilih Aku
MNC University-MarkPlus...
MNC University-MarkPlus Institute Perkuat Sinergi Akademik dan Industri
Berita Terkini
Ini Respons Bos Pentagon...
Ini Respons Bos Pentagon setelah Rencana Perang AS Melawan Houthi Bocor
45 menit yang lalu
5 Kontroversi Thaksin...
5 Kontroversi Thaksin Shinawatra, Eks PM Thailand yang Jadi Dewan Penasihat Danantara
1 jam yang lalu
Nowruz dan Identitas...
Nowruz dan Identitas Uighur: Tradisi yang Bertahan di Tengah Penindasan
1 jam yang lalu
15 Hewan yang Dijadikan...
15 Hewan yang Dijadikan Alat Perang, dari Anjing hingga Merpati
2 jam yang lalu
Pria Palestina Pembuat...
Pria Palestina Pembuat Film No Other Land Dipukuli Pemukim Zionis, lalu Ditahan Militer Israel
3 jam yang lalu
Ceroboh, AS Tak Sengaja...
Ceroboh, AS Tak Sengaja Bocorkan Rencana Perang Melawan Houthi kepada Wartawan
4 jam yang lalu
Infografis
43 Negara yang akan...
43 Negara yang akan Dilarang Masuk ke Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved