Virus Corona Bunuh 26 Orang, Iran Batalkan Salat Jumat di 23 Kota

Jum'at, 28 Februari 2020 - 15:57 WIB
Virus Corona Bunuh 26 Orang, Iran Batalkan Salat Jumat di 23 Kota
Virus Corona Bunuh 26 Orang, Iran Batalkan Salat Jumat di 23 Kota
A A A
TEHERAN - Wabah virus Corona baru, Covid-19, semakin mengganas di Iran di mana 26 orang meninggal dan jumlah kasus infeksi mencapai 245 orang hingga Jumat (28/2/2020). Kondisi itu membuat pelaksanaan salat Jumat di 23 kota, termasuk Teheran, dibatalkan.

Menurut stasiun televisi pemerintah, selain Teheran, pembatalan pelaksanaan salat Jumat oleh pihak berwenang juga terjadi di kota-kota suci Syiah seperti Qom dan Mashhad.

Kantor berita IRNA melaporkan pemerintah Iran resmi melarang warga China masuk. China merupakan pusat wabah Covid-19 dengan jumlah kematian terbanyak yakni 2.788 orang dan jumlah kasus infeksi sebanyak 78.332.

Dua pejabat Iran, yakni Wakil Presiden Masoumeh Ebtekar dan Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi ikut terinfeksi virus tersebut. Kasus Ebtekar dilaporkan baru gelaja ringan dan dia belum dirawat di rumah sakit.

"Dalam 24 jam terakhir, kami telah memiliki 106 kasus (baru) yang dikonfirmasi...Jumlah korban tewas telah mencapai 26 (orang)," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpur kepada stasiun televisi pemerintah, yang dikutip Reuters.

"(Pemerintah) menyerukan kepada warga Iran untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu di dalam negeri," ujarnya.

Menteri Kesehatan Saeed Namaki menambahkan pemerintah Iran telah memberlakukan beberapa pembatasan akses ke tempat-tempat suci di Qom dan Mashhad. Pengunjung ke situs-situs suci untuk berdoa diminta segera pergi. "Pertemuan tidak diizinkan di dalam kuil," katanya.

Otoritas Iran mengatakan ratusan orang yang awalnya dicurigai memiliki virus itu dinyatakan negatif dan telah dikeluarkan dari rumah sakit.

Pihak berwenang termasuk Presiden Hassan Rouhani mengatakan pada hari Rabu bahwa Iran tidak memiliki rencana untuk mengarantina setiap kota atau distrik, meskipun jumlah kasus infeksi meningkat tajam dalam waktu singkat.

Pemerintah memperpanjang penutupan universitas dan bioskop dan melarang sementara acara budaya, olahraga, dan konferensi untuk satu minggu ke depan.

Mike Ryan, Kepala Program Kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan di Jenewa bahwa faktor yang paling mungkin adalah penyakit ini datang tidak terlihat dan tidak terdeteksi ke Iran."Tingkat infeksi mungkin lebih luas dari yang kita kira," katanya.

Ryan mengatakan sejauh ini kasus yang lebih parah telah terdeteksi, tetapi lebih banyak kasus yang lebih ringan akan terdeteksi di masa depan. "Saya tidak menduga itu ada hubungannya dengan perawatan klinis, lebih berkaitan dengan pengawasan," paparnya.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan sekitar 20.000 alat uji virus Corona dan beberapa materi lainnya akan dikirim ke negara itu dari China dengan penerbangan Mahan Air pada hari Jumat.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4028 seconds (0.1#10.140)