9 Alasan Erdogan Sangat Membenci Israel

Rabu, 12 Februari 2025 - 11:13 WIB
loading...
9 Alasan Erdogan Sangat...
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto/anadolu
A A A
ANKARA - Hubungan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Israel telah mengalami pasang surut yang signifikan selama beberapa dekade terakhir.

Erdogan yang memimpin Turki sejak awal 2000-an, sering kali mengkritik keras kebijakan Israel, terutama terkait dengan konflik Palestina.

Namun, menggambarkan sikap Erdogan sebagai "kebencian" terhadap Israel mungkin terlalu sederhana, mengingat kompleksitas politik domestik dan internasional yang mempengaruhi posisinya.

Berikut adalah beberapa alasan utama di balik kritik tajam Erdogan terhadap Israel:

1. Solidaritas dengan Palestina


Erdogan secara konsisten menyuarakan dukungan kuat untuk perjuangan Palestina. Dia menganggap pembelaan terhadap hak-hak Palestina sebagai kewajiban moral dan politik.

Misalnya, pada tahun 2014, Erdogan menuduh Israel melakukan "terorisme negara" dan "upaya genosida" terhadap Palestina selama konflik di Gaza.

Dia juga menyatakan Israel lebih barbar daripada Pemimpin Nazi Jerman Hitler dalam konteks ini.

2. Kritik terhadap Kebijakan Israel di Gaza


Erdogan telah berulang kali mengkritik blokade Israel atas Jalur Gaza, menyebutnya sebagai "penjara terbuka" bagi warga Palestina.

Dia menuduh Israel melakukan pembunuhan massal dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah tersebut.

Pada tahun 2023, Erdogan menyatakan serangan Israel di Gaza merupakan "pembantaian" dan menawarkan mediasi Turki dalam konflik tersebut.

3. Insiden Mavi Marmara


Pada tahun 2010, hubungan Turki-Israel memburuk secara drastis setelah insiden Mavi Marmara, di mana pasukan Israel menyerang kapal bantuan Turki yang menuju Gaza, menewaskan sembilan aktivis Turki.

Erdogan mengutuk serangan tersebut sebagai "terorisme negara" dan menuntut permintaan maaf resmi dari Israel.

Meskipun kemudian terjadi upaya rekonsiliasi, insiden ini meninggalkan bekas yang mendalam dalam hubungan kedua negara.

4. Dukungan terhadap Hamas


Erdogan telah mempertahankan hubungan dengan Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan beberapa negara Barat.

Dia menyatakan Hamas adalah kelompok pembebasan yang berjuang untuk melindungi tanah dan rakyat Palestina.

Pada tahun 2023, Erdogan menegaskan bahwa Hamas bukan organisasi teroris, tetapi kelompok pembebasan yang berjuang untuk melindungi tanah dan rakyat Palestina.

5. Retorika Politik dan Kepentingan Domestik


Retorika anti-Israel Erdogan sering kali berfungsi untuk mengonsolidasikan basis dukungan domestiknya, terutama di kalangan pemilih konservatif dan nasionalis.

Dengan mengkritik Israel, Erdogan dapat mengalihkan perhatian dari masalah ekonomi domestik dan memperkuat citranya sebagai pemimpin dunia Muslim yang tegas.

Misalnya, pada tahun 2024, di tengah krisis ekonomi domestik, Erdogan meningkatkan retorika anti-Israelnya, menyebut Israel sebagai "negara teroris" dan menuduhnya melakukan genosida terhadap Palestina.

6. Ketegangan Diplomatik dan Militer


Hubungan diplomatik dan militer antara Turki dan Israel telah mengalami ketegangan, terutama setelah insiden-insiden seperti latihan militer yang dibatalkan dan insiden diplomatik lainnya.

Pada tahun 2009, Erdogan secara terbuka mengkritik Presiden Israel Shimon Peres di Forum Ekonomi Dunia di Davos atas tindakan Israel di Gaza, yang menyebabkan ketegangan diplomatik antara kedua negara.

7. Persepsi Ancaman terhadap Keamanan Nasional


Erdogan telah menuduh Israel memiliki ambisi yang mengancam kedaulatan Turki. Pada tahun 2024, dia menuduh pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memiliki ambisi yang mencakup penaklukan Anatolia sebagai bagian dari "Israel Raya", dan memperingatkan kemungkinan perang antara kedua negara.

8. Kritik terhadap Dukungan Barat untuk Israel


Erdogan sering mengkritik negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, atas dukungan mereka terhadap Israel.

Dia menuduh mereka memiliki standar ganda dalam menanggapi konflik Israel-Palestina dan mengabaikan penderitaan rakyat Palestina.

Pada tahun 2023, Erdogan mengkritik negara-negara Barat karena mendukung Israel, menyatakan mereka menikmati perang di Gaza dan menyebut konflik tersebut sebagai "genosida".

9. Upaya Memimpin Dunia Muslim


Dengan mengkritik Israel secara vokal, Erdogan berusaha memposisikan dirinya dan Turki sebagai pemimpin dunia Muslim.

Dia telah menyerukan pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membahas konflik di Gaza dan tindakan Israel di Yerusalem, menyerukan negara-negara Islam untuk bersatu melawan "ekspansionisme" Israel.

Sikap kritis Erdogan terhadap Israel didorong oleh kombinasi faktor ideologis, politik domestik, dan pertimbangan geopolitik.

Meskipun retorikanya sering kali keras, hubungan antara Turki dan Israel tetap kompleks dan dipengaruhi berbagai dinamika, termasuk kepentingan ekonomi dan strategis.

Oleh karena itu, penting untuk memahami kritik Erdogan terhadap Israel tidak hanya didasarkan pada sentimen pribadi, tetapi juga pada perhitungan politik yang lebih luas.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hamas Usulkan Gencatan...
Hamas Usulkan Gencatan Senjata 5 Tahun dan Pertukaran Tahanan untuk Akhiri Perang Gaza
Hamas Kecam Pernyataan...
Hamas Kecam Pernyataan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas soal Tawanan Gaza
Presiden Otoritas Palestina...
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Sebut Hamas Anak-anak Jalang
70 Eks Tentara Wanita...
70 Eks Tentara Wanita Israel Desak Pemerintahan Netanyahu Bebaskan Tawanan Gaza
Harvard dan Lebih dari...
Harvard dan Lebih dari 150 Universitas AS Gugat Pemerintahan Trump
Israel Bagikan Ucapan...
Israel Bagikan Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus, Lalu Menghapusnya
Kata-kata Wasiat Paus...
Kata-kata Wasiat Paus Fransiskus tentang Gaza dan Genosida oleh Israel
Pakistan Tutup Wilayah...
Pakistan Tutup Wilayah Udara untuk Maskapai India, Beri Peringatan Tentang Perjanjian Pembagian Air
Biodata 3 Istri Emir...
Biodata 3 Istri Emir Qatar Sheikh Tamim, Dikenal Anggun dan Berpengaruh
Rekomendasi
Gebrakan MG di Shanghai...
Gebrakan MG di Shanghai Auto Show 2025, Hadirkan Inovasi Mobil Futuristik
MKD DPR Segera Panggil...
MKD DPR Segera Panggil Reyen Pono dan Ahmad Dhani Periksa Dugaan Penghinaan Marga
Panas! Eddie Hearn Walk...
Panas! Eddie Hearn Walk Out dari Konferensi Pers Jelang Duel Dendam Chris Eubank Jr vs Conor Benn
Berita Terkini
Trump Tegur Putin usai...
Trump Tegur Putin usai Rudal Rusia Tewaskan 12 Warga Ukraina: 'Vladimir, Stop!'
22 menit yang lalu
Pakistan dan India Bisa...
Pakistan dan India Bisa Perang Habis-habisan Gara-gara Pembantaian 26 Turis Hindu di Kashmir
57 menit yang lalu
Rusia Pastikan Gunakan...
Rusia Pastikan Gunakan Senjata Nuklir Jika Diinvasi Barat
1 jam yang lalu
Moskow: Pengerahan Tentara...
Moskow: Pengerahan Tentara NATO ke Ukraina Bakal Picu Perang Dunia III Melawan Rusia!
1 jam yang lalu
Hamas Usulkan Gencatan...
Hamas Usulkan Gencatan Senjata 5 Tahun dan Pertukaran Tahanan untuk Akhiri Perang Gaza
8 jam yang lalu
Rusia Gelar Serangan...
Rusia Gelar Serangan Udara Besar-besaran di Seluruh Ukraina
11 jam yang lalu
Infografis
Cegah Gencatan Senjata,...
Cegah Gencatan Senjata, Israel Palsukan Penemuan Terowongan Hamas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved