Sekjen PBB: Rencana Trump untuk Gaza Sama dengan Pembersihan Etnis

Rabu, 05 Februari 2025 - 12:30 WIB
loading...
Sekjen PBB: Rencana...
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto/tasnim
A A A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi penduduk Gaza dan mengembangkan daerah kantong Palestina akan sama dengan "pembersihan etnis".

Pernyataan Guterres itu dilansir reporter New York Times Farnaz Fassihi.

Dalam posting di X, Kepala Biro PBB, Fassihi, juga melaporkan Guterres mengatakan, “Rencana Trump berisiko membuat negara Palestina mustahil selamanya."

Raed Jarrar, direktur advokasi di kelompok hak asasi manusia yang berbasis di AS, DAWN, mengecam pernyataan Trump tentang pengurangan populasi Gaza dan pengambilalihan daerah kantong tersebut.

"Komentar delusi Presiden Trump tentang kepemilikan Gaza menyoroti perlunya komunitas internasional meminta pertanggungjawaban para pemimpin Israel dan AS," tegas Jarrar kepada Al Jazeera.

Dia menekankan, “Menjadi mitra Israel dalam genosida dan pembersihan etnis bukan hanya ancaman bagi Palestina, tetapi juga ancaman bagi perdamaian dunia dan ketertiban internasional.”

Anggota Kongres AS Rashida Tlaib menyampaikan tanggapan pedas terhadap pernyataan terbaru Trump tentang Jalur Gaza.

“Presiden ini secara terbuka menyerukan pembersihan etnis sambil duduk di sebelah penjahat perang yang melakukan genosida,” tegas Tlaib, yang merupakan satu-satunya warga Palestina-Amerika yang menjabat di Kongres AS.

“Dia baik-baik saja menghentikan dana federal bagi warga Amerika yang bekerja, sementara dana untuk pemerintah Israel terus mengalir,” ungkap dia.

Dalam unggahan di X, Chris Murphy, senator Partai Demokrat dari Connecticut, mengatakan, “Kami tidak akan mengambil alih Gaza.”

“Dia (Trump) benar-benar kehilangan akal. Invasi AS ke Gaza akan menyebabkan pembantaian ribuan tentara AS dan perang selama puluhan tahun di Timur Tengah. Itu seperti lelucon yang buruk dan menjijikkan,” ujar dia dalam unggahan lainnya.

Murphy mengatakan, “Komentar Trump dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian media dan masyarakat dari kisah nyata, para miliarder merebut pemerintahan untuk mencuri dari rakyat biasa."

Tariq Habash, yang mengundurkan diri dari pemerintahan Joe Biden karena dukungan tanpa syaratnya terhadap Israel, mengatakan, “Usulan Trump untuk mengusir warga Palestina keluar dari Gaza merupakan dukungan terhadap pembersihan etnis dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional."

"AS tidak memiliki hak untuk 'memiliki' Gaza atau mendikte masa depan bagi rakyat Palestina. Ini bukan diplomasi dan tidak sesuai dengan kepentingan Amerika," ujar Habash, yang baru-baru ini mendirikan lembaga pemikir A New Policy, kepada Al Jazeera.

Teve Witkoff, utusan khusus Donald Trump untuk Timur Tengah, telah mengatakan kepada wartawan bahwa komentar presiden tentang "pembersihan" Gaza mengacu pada rencana jangka panjang untuk membuat daerah kantong itu layak huni.

Witkoff melanjutkan bahwa dia yakin "tidak adil" bagi warga Palestina untuk memberi tahu mereka bahwa mereka akan kembali dalam waktu lima tahun.

"Ada 30.000 amunisi yang belum meledak. (Ada) bangunan yang bisa roboh kapan saja. Tidak ada utilitas apa pun di sana," ujar dia.

Baca juga: Trump Temui Netanyahu, Tegaskan AS akan Menguasai Gaza dan Meratakannya
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Trump: India dan Pakistan...
Trump: India dan Pakistan Sepakat untuk Gencatan Senjata
Profil Theodorus I,...
Profil Theodorus I, Paus Kelahiran Palestina yang Jarang Diketahui
Hamas Berharap Paus...
Hamas Berharap Paus Leo XIV Perkuat Dukungan pada Mereka yang Tertindas
Pagar Baru Israel Ubah...
Pagar Baru Israel Ubah Kota Palestina Jadi Penjara Terbuka
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Dampak Nyata Penjualan...
Dampak Nyata Penjualan Tesla Akibat Arah Politik Elon Musk
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Chef Expo 2025 Kembali...
Chef Expo 2025 Kembali Digelar, Angkat Kekayaan Kuliner Indonesia
Meutia: Koperasi Warisan...
Meutia: Koperasi Warisan Bung Hatta untuk Ekonomi Indonesia
6 Drama Korea Romantis...
6 Drama Korea Romantis dengan Akhir Tragis, Kisah Cinta Menyayat Hati
Berita Terkini
Ini Bukti Militer Pakistan...
Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Benazir Bhutto Sunni...
Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya
Rayakan Kemenangan,...
Rayakan Kemenangan, Rakyat Pakistan Turun ke Jalan
Pakar Ini Ungkap Banyak...
Pakar Ini Ungkap Banyak Kejutan Pakistan yang Mengecoh Militer India
Infografis
Iran Gelar Parade Angkatan...
Iran Gelar Parade Angkatan Laut 3.000 Kapal untuk Bela Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved