Rusia Sebut Program Iron Dome Trump Picu Perang Bintang

Sabtu, 01 Februari 2025 - 12:45 WIB
loading...
Rusia Sebut Program...
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. Foto/Sputnik/Russian Foreign Ministry
A A A
MOSKOW - Perintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membuat sistem pertahanan rudal ‘Iron Dome’ Amerika merupakan langkah yang tidak stabil menuju persenjataan luar angkasa.

Peringatan itu diungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

Perintah eksekutif Trump untuk mengembangkan pertahanan rudal canggih, yang dikeluarkan awal pekan ini, mengesahkan pembuatan “pencegat berbasis luar angkasa,” di antara hal-hal lainnya, diplomat itu mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat (31/1/2025).

“Kami melihat ini sebagai konfirmasi lain dari fokus AS untuk mengubah luar angkasa menjadi arena konfrontasi bersenjata, peperangan, dan penyebaran senjata,” ujar Zakharova.

“Ini akan sepenuhnya mendiskreditkan inisiatif pemerintahan AS sebelumnya untuk mengembangkan norma, aturan, dan prinsip tertentu tentang perilaku di luar angkasa, dan akan melanggar larangan pengujian rudal pendakian langsung dan pembunuh satelit,” ungkap dia.

“Keputusan Trump menunjukkan niat Washington untuk secara aktif mengembangkan dan memperluas program militer yang sangat tidak stabil," ungkap Zakharova.

Dia mencatat Washington akan memperluas pertahanan rudal "ke skala yang sebanding dengan 'Star Wars' Reagan."

Presiden Ronald Reagan telah membayangkan perisai rudal sebagai bagian dari Strategic Defense Initiative (SDI), program Perang Dingin yang dijuluki 'Star Wars' pada saat itu.

Usulan Reagan memicu perlombaan senjata antara AS dan Uni Soviet. Namun, AS tidak pernah berhasil mengembangkan senjata berbasis ruang angkasa yang diinginkan Reagan, dan ketegangan akhirnya mereda dengan penandatanganan beberapa perjanjian pengendalian senjata.

Washington sejak itu telah membatalkan hampir semuanya, termasuk perjanjian ABM yang melarang pertahanan rudal strategis hingga perjanjian INF yang membatasi rudal jarak pendek dan menengah di Eropa.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6656 seconds (0.1#10.24)