Trump Bantah Terkena Stroke Ringan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyangkal jika dirinya telah mengalami serangkaian serangan stroke ringan. Hal itu seiring munculnya laporan Mike Pence ditempatkan dalam posisi "siaga" untuk mengambil alih kekuasaan kepresidenan untuk sementara jika Donald Trump perlu dibius selama kunjungan rumah sakit mendadak November lalu.
“(Serangan) itu tidak pernah berakhir! Sekarang mereka mencoba untuk mengatakan bahwa presiden favorit Anda, saya, pergi ke pusat kesehatan Walter Reed, setelah menderita serangkaian stroke ringan,” kata Trump di akun Twitternya.
Trump juga menulis: “Tidak pernah terjadi pada kandidat INI - BERITA PALSU. Mungkin mereka mengacu pada kandidat lain dari partai lain!”
Sementara itu dokter Trump, Dr Sean Conley, juga membantah laporan tersebut.
"Presiden belum mengalami atau dievaluasi untuk kecelakaan serebrovaskular (stroke), serangan iskemik transien (stroke kecil) atau keadaan darurat kardiovaskular akut," katanya dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (2/9/2020).
Conley mengatakan bahwa pemeriksaan sementara dirahasiakan karena ketidakpastian penjadwalan.
“Meskipun ada beberapa spekulasi, presiden tidak mengalami nyeri dada, dia juga tidak dievaluasi atau dirawat untuk masalah yang mendesak atau akut. Secara khusus, dia tidak menjalani evaluasi jantung atau neurologis khusus," ia menambahkan.
Pada bulan Juni tahun ini, ringkasan fisik tahunan Trump dirilis. Sebuah memo dari Conley mengatakan tidak ada temuan penting atau perubahan untuk dilaporkan. Pada hari Selasa, dokter mengatakan dia tidak khawatir tentang kemampuan (Trump) untuk mempertahankan jadwal ketat di depannya.
Dengan pemilihan presiden digelar dua bulan lagi, Trump berada di Kenosha, Wisconsin untuk bertemu penegak hukum dan mensurvei hasil protes anti-rasisme baru-baru ini.(Baca juga: Donald Trump Tebar Harapan dan Optimisme untuk Amerika )
Kesehatan Trump (74) telah banyak dipertanyakan, mengingat kesalahannya saat membaca pidato teleprompter dan gerakan tidak berarturan di depan umum.
“(Serangan) itu tidak pernah berakhir! Sekarang mereka mencoba untuk mengatakan bahwa presiden favorit Anda, saya, pergi ke pusat kesehatan Walter Reed, setelah menderita serangkaian stroke ringan,” kata Trump di akun Twitternya.
Trump juga menulis: “Tidak pernah terjadi pada kandidat INI - BERITA PALSU. Mungkin mereka mengacu pada kandidat lain dari partai lain!”
Sementara itu dokter Trump, Dr Sean Conley, juga membantah laporan tersebut.
"Presiden belum mengalami atau dievaluasi untuk kecelakaan serebrovaskular (stroke), serangan iskemik transien (stroke kecil) atau keadaan darurat kardiovaskular akut," katanya dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (2/9/2020).
Conley mengatakan bahwa pemeriksaan sementara dirahasiakan karena ketidakpastian penjadwalan.
“Meskipun ada beberapa spekulasi, presiden tidak mengalami nyeri dada, dia juga tidak dievaluasi atau dirawat untuk masalah yang mendesak atau akut. Secara khusus, dia tidak menjalani evaluasi jantung atau neurologis khusus," ia menambahkan.
Pada bulan Juni tahun ini, ringkasan fisik tahunan Trump dirilis. Sebuah memo dari Conley mengatakan tidak ada temuan penting atau perubahan untuk dilaporkan. Pada hari Selasa, dokter mengatakan dia tidak khawatir tentang kemampuan (Trump) untuk mempertahankan jadwal ketat di depannya.
Dengan pemilihan presiden digelar dua bulan lagi, Trump berada di Kenosha, Wisconsin untuk bertemu penegak hukum dan mensurvei hasil protes anti-rasisme baru-baru ini.(Baca juga: Donald Trump Tebar Harapan dan Optimisme untuk Amerika )
Kesehatan Trump (74) telah banyak dipertanyakan, mengingat kesalahannya saat membaca pidato teleprompter dan gerakan tidak berarturan di depan umum.