Poin-poin Penting Pidato Pelantikan Trump: 2 Jenis Kelamin AS hingga Menjajah Mars

Selasa, 21 Januari 2025 - 09:32 WIB
loading...
Poin-poin Penting Pidato...
Donald John Trump sampaikan pidato pelantikannya sebagai presiden Amerika Serikat, Senin (20/1/2025). Pidatonya menekankan jenis kelamin warga AS hingga misi menjajah Mars. Foto/Screengrab video USA Today
A A A
WASHINGTON - Donald John Trump telah dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) pada hari Senin (20/1/2025) waktu Washington.

Dia adalah presiden kedua yang pernah terpilih untuk masa jabatan yang tidak berturut-turut.

Dalam pidato pelantikannya, Trump menguraikan bagaimana dia bermaksud menciptakan "zaman keemasan" Amerika, menyentuh berbagai isu mulai dari kemandirian energi dan reformasi imigrasi, hingga mengakhiri perang di seluruh dunia dan menjajah Mars.



Poin-poin Penting Pelantikan Donald Trump


1. Zaman Keemasan Amerika


Trump, dalam pidatonya, mengeklaim bahwa di bawahnya Amerika akan memulai zaman keemasan.

“Zaman keemasan Amerika dimulai sekarang juga,” katanya. "AS akan segera menjadi lebih hebat, lebih kuat, dan jauh lebih luar biasa daripada sebelumnya," katanya lagi.

Dia menggambarkan empat tahun terakhir sebagai serangkaian “pengkhianatan” terhadap rakyat Amerika oleh apa yang dia sebut “lembaga yang radikal dan korup” dan mendeklarasikan tanggal pelantikannya sebagai “Hari Pembebasan".

“Sejak saat ini, kemunduran Amerika berakhir,” kata Trump, menggambarkan tindakan eksekutifnya yang akan datang sebagai awal dari “pemulihan total Amerika dan revolusi akal sehat.”

2. Keadaan Darurat Imigrasi


Trump telah mengumumkan penghentian segera untuk semua orang asing masuk secara ilegal ke AS melalui perbatasan selatan, penerapan kembali kebijakannya untuk membuat pencari suaka menunggu di Meksiko, mengakhiri praktik melepaskan pendatang ilegal ke AS, dan memulai deportasi jutaan "alien kriminal” kembali ke negara asal mereka.

Kartel narkoba Meksiko akan ditetapkan sebagai organisasi teroris asing, sementara geng kriminal asing yang telah menguasai beberapa kota AS akan dikejar berdasarkan Undang-Undang Musuh Asing tahun 1798, kata presiden yang baru dilantik tersebut.

4. Bor Minyak, AS Jadi Negara Kaya Lagi


AS, kata Trump, memiliki sumber daya alam yang sangat besar yang dapat memastikan kemandirian energinya dan kekuatan global.

Dia mengatakan akan mengumumkan keadaan darurat energi nasional, yang memungkinkan pengeboran baru untuk minyak dan gas, sambil menghapuskan “kesepakatan baru yang ramah lingkungan” yang coba diterapkan oleh kubu Partai Demokrat.

“Kami akan mengekspor energi Amerika ke seluruh dunia. Kami akan menjadi negara kaya lagi, dan emas cair di bawah kaki kami akan membantu mewujudkannya,” katanya.

5. Tarif dan Pajak


Trump mengumumkan niatnya untuk menjadikan AS “negara manufaktur sekali lagi".

Dia juga berjanji untuk merombak kebijakan perdagangan untuk melindungi pekerja Amerika, mendirikan External Revenue Service untuk mengumpulkan tarif dan bea masuk atas impor.

“Daripada mengenakan pajak kepada warga negara kita untuk memperkaya negara lain, kita akan mengenakan tarif dan pajak kepada negara asing untuk memperkaya warga negara kita,” katanya.

6. Hanya Ada 2 Jenis Kelamin di AS


Trump mengatakan AS akan segera mengakhiri kebijakan mencoba merekayasa ras dan gender secara sosial ke dalam setiap aspek kehidupan publik dan pribadi.

Dia mengumumkan bahwa mulai hari Senin, kebijakan pemerintah AS adalah hanya ada dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan.

“Kita akan membentuk masyarakat yang tidak membeda-bedakan warna kulit dan berdasarkan prestasi,” kata presiden baru tersebut.

Dia menolak teori politik radikal dan eksperimen sosial yang ditimpakan kepada orang Amerika, termasuk militernya.

7. Perkuat Militer AS dan Akhiri Perang


Trump berjanji untuk sekali lagi membangun militer terkuat yang pernah ada di dunia, sehingga AS dapat merebut kembali tempatnya yang sah sebagai negara yang paling hebat, paling kuat, dan paling dihormati di Bumi.

Trump mengatakan bahwa dia bermaksud untuk menjadi pemersatu dan pembawa damai.

"Kami akan mengukur keberhasilan kami tidak hanya dari pertempuran yang kami menangkan, tetapi juga dari perang yang kami akhiri, dan mungkin yang terpenting, perang yang tidak pernah kami lakukan," katanya.

8. Teluk Meksiko dan Terusan Panama


AS akan berusaha untuk mendapatkan kembali kendali Terusan Panama dari Panama, yang menurut Trump, benar-benar melanggar perjanjian tahun 1977 yang mengembalikannya dengan bekerja sama dengan China.

Dia juga mengatakan Teluk Meksiko akan secara resmi berganti nama menjadi Teluk Amerika, dan puncak tertinggi di Amerika Utara akan sekali lagi dikenal sebagai Gunung McKinley, sesuai nama presiden ke-25 AS. Nama resminya diubah menjadi Denali pada tahun 2015.

Trump tidak menyebutkan Greenland dalam pidato pelantikannya, meskipun dia mengeklaim dalam beberapa minggu terakhir bahwa kendali atas pulau otonom Denmark itu adalah masalah keamanan nasional AS.

9. Menjajah Mars


Dalam pidatonya, Trump juga berjanji akan mengirim astronaut AS ke Planet Mars, menekankan pentingnya kolonisasi atau menjajah planet merah tersebut.

"Sudah saatnya bagi warga Amerika untuk sekali lagi bertindak dengan keberanian, semangat, dan vitalitas peradaban terbesar dalam sejarah," kata Trump menjelang akhir pidatonya, dengan menyatakan bahwa AS perlu berperilaku sebagai "negara berkembang", yang memperluas wilayah sekaligus kekayaan.

"Kami akan mengejar takdir nyata kami ke bintang-bintang, meluncurkan astronaut Amerika untuk menanam [bendera nasional AS] Stars and Stripes di planet Mars,” paparnya, mengacu pada doktrin perluasan benua sejak awal berdirinya AS—dan ambisi pendukungnya; Elon Musk, untuk menetap di planet lain.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
Paus Fransiskus Meninggal...
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Para Pemimpin Dunia Sampaikan Belasungkawa
Kenapa Pope Dipanggil...
Kenapa Pope Dipanggil Paus di Indonesia? Simak Fakta Menarik yang Jarang Diketahui
Rekomendasi
Sinopsis Buku RA Kartini...
Sinopsis Buku RA Kartini Habis Gelap Terbitlah Terang, Simak Yuk
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
9 Produk Pangan Ini...
9 Produk Pangan Ini Mengandung Unsur Babi, 7 Sudah Kantongi Sertifikat Halal
Berita Terkini
Paus Fransiskus Wafat...
Paus Fransiskus Wafat usai Sampaikan Pidato Terakhir Serukan Diakhirinya Perang di Gaza
4 jam yang lalu
5 Fakta Fahda binti...
5 Fakta Fahda binti Falah, Istri Raja Salman dan Ibu dari Putra Mahkota Arab Saudi
6 jam yang lalu
Dunia Berduka, Lonceng...
Dunia Berduka, Lonceng Gereja-gereja Berdentang untuk Paus Fransiskus
7 jam yang lalu
Para Pemimpin Timur...
Para Pemimpin Timur Tengah Ungkap Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus
8 jam yang lalu
Pemukim Israel Culik...
Pemukim Israel Culik 2 Anak Palestina, Mengikat Mereka di Pohon hingga Pingsan
9 jam yang lalu
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
10 jam yang lalu
Infografis
Melawan Donald Trump,...
Melawan Donald Trump, 7 Kampus Elite AS Kehilangan Dana Miliaran Dolar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved