Apakah Rusia Sahabat Iran? Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
Selain itu, kedua negara telah mengadakan latihan militer bersama dan berbagi informasi intelijen, terutama terkait dengan perang melawan kelompok teroris seperti ISIS di Suriah.
Meskipun memiliki banyak kesamaan, hubungan Rusia dan Iran bukan tanpa masalah. Ada beberapa tantangan dan keterbatasan yang menghambat keduanya menjadi "sahabat sejati":
Warisan sejarah konflik antara Rusia dan Iran tetap menjadi hambatan dalam hubungan mereka. Meskipun pemerintah Iran saat ini sering menggambarkan Rusia sebagai mitra strategis, ada elemen di masyarakat dan pemerintahan Iran yang tetap skeptis terhadap niat Rusia.
Meskipun mereka sering memiliki musuh bersama (seperti AS), kepentingan strategis Rusia dan Iran tidak selalu selaras.
Di Suriah, misalnya, meskipun mereka sama-sama mendukung Assad, ada persaingan terselubung mengenai siapa yang memiliki pengaruh lebih besar di negara tersebut.
Rusia juga cenderung lebih pragmatis dalam hubungannya dengan Barat dibandingkan Iran, yang memiliki ideologi anti-Barat yang lebih kuat.
Sebagai dua eksportir energi utama, Rusia dan Iran sebenarnya adalah pesaing di pasar global. Iran, misalnya, ingin memperluas ekspor gas alamnya ke Eropa, yang dapat menyaingi posisi Rusia sebagai pemasok utama gas ke wilayah tersebut.
Iran sering kali terpaksa bergantung pada Rusia karena isolasi internasionalnya. Hal ini menciptakan hubungan yang asimetris, di mana Rusia memiliki posisi tawar yang lebih kuat.
Ketergantungan ini terkadang menimbulkan rasa frustrasi di pihak Iran, yang ingin dilihat sebagai mitra yang setara.
Situasi geopolitik global juga memengaruhi dinamika hubungan Rusia dan Iran. Sanksi internasional terhadap Iran, khususnya akibat program nuklirnya, telah mendorong Iran untuk semakin mendekatkan diri ke Rusia.
Tantangan dan Keterbatasan dalam Hubungan
Meskipun memiliki banyak kesamaan, hubungan Rusia dan Iran bukan tanpa masalah. Ada beberapa tantangan dan keterbatasan yang menghambat keduanya menjadi "sahabat sejati":
1. Sejarah Ketidakpercayaan
Warisan sejarah konflik antara Rusia dan Iran tetap menjadi hambatan dalam hubungan mereka. Meskipun pemerintah Iran saat ini sering menggambarkan Rusia sebagai mitra strategis, ada elemen di masyarakat dan pemerintahan Iran yang tetap skeptis terhadap niat Rusia.
2. Kepentingan yang Tidak Selalu Sejalan
Meskipun mereka sering memiliki musuh bersama (seperti AS), kepentingan strategis Rusia dan Iran tidak selalu selaras.
Di Suriah, misalnya, meskipun mereka sama-sama mendukung Assad, ada persaingan terselubung mengenai siapa yang memiliki pengaruh lebih besar di negara tersebut.
Rusia juga cenderung lebih pragmatis dalam hubungannya dengan Barat dibandingkan Iran, yang memiliki ideologi anti-Barat yang lebih kuat.
3. Persaingan di Pasar Energi
Sebagai dua eksportir energi utama, Rusia dan Iran sebenarnya adalah pesaing di pasar global. Iran, misalnya, ingin memperluas ekspor gas alamnya ke Eropa, yang dapat menyaingi posisi Rusia sebagai pemasok utama gas ke wilayah tersebut.
4. Ketergantungan Iran pada Rusia
Iran sering kali terpaksa bergantung pada Rusia karena isolasi internasionalnya. Hal ini menciptakan hubungan yang asimetris, di mana Rusia memiliki posisi tawar yang lebih kuat.
Ketergantungan ini terkadang menimbulkan rasa frustrasi di pihak Iran, yang ingin dilihat sebagai mitra yang setara.
Hubungan di Tengah Konteks Internasional
Situasi geopolitik global juga memengaruhi dinamika hubungan Rusia dan Iran. Sanksi internasional terhadap Iran, khususnya akibat program nuklirnya, telah mendorong Iran untuk semakin mendekatkan diri ke Rusia.
Lihat Juga :