Kapal Induk Nuklir Kedua AS Muncul di Dekat Indonesia, Ada Apa?

Kamis, 02 Januari 2025 - 08:46 WIB
loading...
A A A
Juru bicara kapal induk USS Carl Vinson Letnan Komandan Devin Arneson menjelaskan bahwa sebagai bagian dari kunjungan mereka, para pelaut dari USS Carl Vinson akan berpartisipasi dalam pengabdian masyarakat, termasuk menjadi sukarelawan di tempat penampungan hewan dan Pure Life Society, sebuah rumah bagi anak yatim dan anak-anak kurang mampu.

USS Carl Vinson, yang terakhir kali mengunjungi Malaysia pada bulan Januari 2011, meninggalkan pelabuhan asalnya di Pangkalan Udara Angkatan Laut Pulau Utara, California, pada 18 November untuk penugasan terjadwal ke Indo-Pasifik.

Sejak tiba di wilayah tersebut, kelompok penyerang kapal induk tersebut telah melakukan operasi penerbangan di Laut Filipina dan melintasi selat Surigao dan Balabac di Filipina. Sebelum tiba di Malaysia, kelompok tersebut beroperasi di Laut China Selatan.

Mengapa Kunjungan ke Malaysia Meningkat?

Peningkatan kunjungan kapal perang Angkatan Laut AS ke Malaysia baru-baru ini, termasuk kunjungan kapal induk berturut-turut oleh USS Abraham Lincoln dan USS Carl Vinson, merupakan perubahan penting setelah penurunan selama satu dekade yang terkait dengan dampak dari skandal korupsi "Fat Leonard".

Keterlibatan baru ini mencerminkan penyesuaian operasional dan prioritas strategis di Indo-Pasifik.

Dari tahun 2009 hingga 2014, Leonard "Fat Leonard" Francis dan perusahaannya Glenn Defense Marine Asia (GDMA) mengelola kunjungan pelabuhan AS di seluruh Asia Tenggara, mengarahkan mereka ke terminal di bawah kendali mereka. Selama periode ini, kapal induk Angkatan Laut AS secara rutin berlabuh di Terminal Kapal Pesiar Glenn di Port Klang, dengan rata-rata dua kunjungan setiap tahun.

Namun, penangkapan Francis di San Diego pada tahun 2013 karena mengatur jaringan korupsi menyebabkan terminal tersebut dianggap terlarang oleh Sekretaris Angkatan Laut saat itu Ray Mabus. Kunjungan kapal induk yang dijadwalkan pada akhir tahun 2013 dibatalkan, dan kapal-kapal Angkatan Laut AS berhenti singgah di terminal tersebut.

Bahkan setelah Boustead Holdings Malaysia mengakuisisi terminal tersebut pada tahun 2014 dan mengganti namanya menjadi Boustead Cruise Centre, Angkatan Laut AS tetap melarangnya.

Terminal tersebut, meskipun beroperasi, penggunaannya terbatas, menampung kapal perang asing seperti BNS Somudra Joy milik Angkatan Laut Bangladesh dan HMS Daring milik Inggris, tetapi tidak ada kapal AS.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi...
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi dan Ditahan di Singapura 2 Kali karena Menulis tentang Palestina
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
5 Alasan China Mendukung...
5 Alasan China Mendukung Pakistan dalam Perang dengan India
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
Dampak Nyata Penjualan...
Dampak Nyata Penjualan Tesla Akibat Arah Politik Elon Musk
3 Tahun Perang, Putin...
3 Tahun Perang, Putin Usulkan Perundingan Langsung dengan Ukraina di Turki
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Korban Pembunuhan Dihidupkan...
Korban Pembunuhan Dihidupkan Kembali dengan AI di Sidang Pengadilan
Ketua Komisi III DPR...
Ketua Komisi III DPR Ajukan Penangguhan Penahanan Mahasiswi ITB yang Unggah Meme Prabowo-Jokowi
Hal yang Perlu Diperhatikan...
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Beli Vespa Matic Bekas
Berita Terkini
Ini Bukti Militer Pakistan...
Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Benazir Bhutto Sunni...
Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya
Rayakan Kemenangan,...
Rayakan Kemenangan, Rakyat Pakistan Turun ke Jalan
Pakar Ini Ungkap Banyak...
Pakar Ini Ungkap Banyak Kejutan Pakistan yang Mengecoh Militer India
Infografis
Pentagon: China Bisa...
Pentagon: China Bisa Hancurkan Semua Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved