Rudal Rusia Diduga Tembak Jatuh Azerbaijan Airlines, Ini Respons Kremlin
loading...
A
A
A
Berbicara dengan syarat anonim, dia mengatakan jejak itu mengingatkan pada penerbangan Malaysia Airlines MH17, yang ditembak jatuh dengan rudal permukaan-ke-udara oleh pemberontak yang didukung Rusia di atas Ukraina timur pada tahun 2014.
Euronews mengutip sumber pemerintah Azerbaijan yang mengatakan: "Serpihan-serpihan menghantam penumpang dan awak kabin saat meledak di samping pesawat di tengah penerbangan.”
Seorang pejabat Amerika Serikat, yang berbicara dengan syarat anonim, juga mengatakan indikasi awal menunjukkan sistem antipesawat Rusia menghantam pesawat tersebut.
Kantor berita Kazakhstan; Kazinform, mengutip seorang jaksa wilayah yang mengatakan bahwa dua perekam penerbangan kotak hitam telah ditemukan.
Pihak Azerbaijan Airlines awalnya mengatakan pesawat itu terbang melewati sekawanan burung, sebelum menarik pernyataan tersebut.
Pejabat Kazakhstan mengatakan 38 orang tewas dan ada 29 orang yang selamat, termasuk tiga anak-anak.
Jalil Aliyev, ayah pramugari Hokume Aliyeva, mengatakan kepada AFP bahwa ini seharusnya menjadi penerbangan terakhirnya sebelum memulai pekerjaan sebagai pengacara untuk maskapai tersebut.
"Mengapa kehidupan mudanya harus berakhir begitu tragis?" kata pria itu dengan suara gemetar sebelum menutup telepon.
Sebelas korban luka dirawat intensif, kata Kementerian Kesehatan Kazakhstan.
Euronews mengutip sumber pemerintah Azerbaijan yang mengatakan: "Serpihan-serpihan menghantam penumpang dan awak kabin saat meledak di samping pesawat di tengah penerbangan.”
Seorang pejabat Amerika Serikat, yang berbicara dengan syarat anonim, juga mengatakan indikasi awal menunjukkan sistem antipesawat Rusia menghantam pesawat tersebut.
Kantor berita Kazakhstan; Kazinform, mengutip seorang jaksa wilayah yang mengatakan bahwa dua perekam penerbangan kotak hitam telah ditemukan.
Pihak Azerbaijan Airlines awalnya mengatakan pesawat itu terbang melewati sekawanan burung, sebelum menarik pernyataan tersebut.
Baca Juga
Pejabat Kazakhstan mengatakan 38 orang tewas dan ada 29 orang yang selamat, termasuk tiga anak-anak.
Jalil Aliyev, ayah pramugari Hokume Aliyeva, mengatakan kepada AFP bahwa ini seharusnya menjadi penerbangan terakhirnya sebelum memulai pekerjaan sebagai pengacara untuk maskapai tersebut.
"Mengapa kehidupan mudanya harus berakhir begitu tragis?" kata pria itu dengan suara gemetar sebelum menutup telepon.
Sebelas korban luka dirawat intensif, kata Kementerian Kesehatan Kazakhstan.