Cerita Taleb Abdumohsen Murtad sebelum Serang Pasar Natal Jerman

Senin, 23 Desember 2024 - 12:16 WIB
loading...
A A A
Dalam sebuah wawancara tahun 2019 dengan media Israel; The Jerusalem Post, dia menyatakan bahwa dia menghabiskan 10 hingga 16 jam per hari untuk membantu para murtad dari Timur Tengah untuk mengeklaim suaka di negara-negara Barat.

Dalam wawancara video berdurasi 45 menit yang muncul di blog anti-Islam Amerika Serikat milik RAIR Foundation delapan hari sebelum serangan terhadap pasar Natal, Taleb menyatakan bahwa negara Jerman sedang melakukan "operasi rahasia" untuk memburu dan menghancurkan kehidupan mantan Muslim Arab Saudi di seluruh dunia, tetapi pada saat yang sama para "jihadis" Suriah menerima suaka di Jerman.

Dalam wawancara yang sama, dia menggambarkan dirinya sebagai seorang sayap kiri.

Di X, Taleb mengunggah gambar senapan mesin dengan bendera AS sebagai foto profil dan teori konspirasi seperti "Jerman ingin mengislamkan Eropa."

Taleb juga membagikan konten ideologis sayap kanan yang serupa, termasuk konten dari politisi Jerman Alice Weidel, tokoh penyebar teori konspirasi Amerika Serikat Alex Jones, dan miliarder Amerika Serikat Elon Musk.

Pada Mei 2024, Taleb menulis di media sosial: "Saya benar-benar berharap untuk mati tahun ini. Alasannya: Saya akan memastikan keadilan dengan cara apa pun. Dan otoritas Jerman menghalangi jalan damai menuju keadilan."

Beberapa menit sebelum serangan terhadap pasar Natal, dia mengunggah beberapa video lagi.

Dalam salah satu video, Taleb berkata: "Polisi sendiri adalah penjahatnya. Dalam kasus ini, saya menganggap bangsa Jerman, saya menganggap warga negara Jerman bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi pada saya."

Dalam video lain sebelum serangan, Taleb berkata: "Alasan lain mengapa saya menganggap warga negara Jerman bertanggung jawab atas penganiayaan yang saya alami di Jerman adalah cerita tentang stik USB yang dicuri dari kotak surat saya."

Menurut informasi dari beberapa lembaga penyiaran publik dan media swasta di Jerman, orang-orang melaporkan Taleb ke polisi beberapa kali karena ancaman kekerasan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1000 seconds (0.1#10.140)